Mungkin pernah merasakan sulitnya ketika anak tidak mau mendengarkan MamPap dan susah diatur. Rasulullah SAW pernah mencontohkan cara mengatasi anak yang susah diatur menurut Islam.
Sebagai umat Muslim, MamPap bisa mengambil langkah-langkah yang dicontohkan Rasulullah SAW ini ketika menghadapi anak yang susah diatur dan membantah. Kita bahas dalam artikel berikut ya, MamPap!
Teladan Rasulullah SAW Saat Menghadapi Anak yang Sulit Diatur
Rasulullah SAW pernah memberikan teladan ketika menghadapi seorang anak yang susah diatur. Bukan dengan ancaman dan kemarahan, melainkan dengan kasih sayang dan mencontohkan yang benar.
Dikutip dari laman NU Online, ada kisah menarik tentang Sayyidina Anas Bin Malik, seorang anak yang menjadi pelayan setia Rasulullulah SAW. Kisah yang diceritakan dalam kitab Sunan Abî Dawud, Imam Abu Dawud Sulaiman itu menceritakan bahwa Sayyidina Anas adalah anak kecil yang memiliki dunianya sendiri, gemar bermain, dan bersenang-senang. Adakalanya ia pun tidak mengindahkan permintaan Rasulullah.
Menariknya, Rasulullah tidak menampakkan kemarahan, berwajah masam, ataupun menghardiknya dengan keras ketika menghadapi tingkah Anas. Rasulullah menggunakan pendekatan teladan yang baik dan mudah diterima oleh anak-anak.
Rasulullah tidak pernah sekalipun berkata kasar dan menyalahkannya, tapi memberinya contoh yang benar. Ketika perintahnya ditolak, beliau memberi anak itu ‘ruang’ agar ia tidak merasa tertekan dan terancam.
Cara Mengatasi Anak yang Susah Diatur Menurut Islam
Berkaca pada sikap Rasulullah SAW, Beliau memberi pemahaman bahwa dunia anak-anak adalah dunia yang berbeda dengan perspektif orang dewasa. Karena itu sebagai orang tua, MamPap perlu berhati-hati dalam menghadapi sikap si kecil tersebut.
Berikut beberapa cara mengatasi anak yang susah diatur menurut Islam, yang juga teladan dari Rasulullah SAW.
1. Tetap Tenang
Mungkin sulit untuk tidak melampiaskan kemarahan ketika anak berperilaku buruk. Namun, tetap tenang adalah kuncinya.
Sebagaimana Rasulullah SAW mencontohkan, Beliau tidak menampakkan kemarahan ataupun menghardik anak kecil yang tidak mau mendengarnya. Karena Islam sendiri memang mengajarkan kelembutan dan kasih sayang.
Tarik napas dalam-dalam dan lakukan yang terbaik untuk tetap tenang sehingga MamPap dapat memahami dan mengatasi situasinya dengan kepala dingin. Ingatlah bahwa wajar jika anak-anak mengalami fase-fase sulit dari waktu ke waktu.
2. Berusaha Memahami Anak
Beri ‘ruang’ untuknya dan cobalah pahami dari sudut pandang anak. Ketika MamPap marah-marah dan mengancam saat anak sulit diatur alih-alih untuk efek jera, namun hal itu hanya akan membuatnya merasa tertekan dan menimbulkan perasaan tidak dihargai. Karena fitrahnya seorang anak memang suka bermain-main.
Cobalah beri jeda dan pahami anak. Pastikan anak mengetahui bahwa dirinya didengarkan setiap kali ia mengungkapkan kemarahan, kesedihan, atau rasa frustrasinya. Semakin baik memahami sudut pandang mereka, semakin mudah berbicara dengan mereka dan menyelesaikan masalah yang ada.
3. Memberi Nasihat dengan Lembut dan Jelas
Akan sangat membantu jika MamPap bisa memberikan arahan pada anak dengan tepat agar si kecil bisa memahami apa yang diharapkan orang tuanya, dan mengapa mereka harus melakukannya.
Misalnya, jelaskan mengapa ia harus memegang tangan Mama atau Papa dengan erat saat menyeberang jalan atau saat berada di tempat yang ramai. Atau jelaskan kepada anak mengapa perilaku tertentu tidak dianjurkan. Seperti mengapa tidak boleh mengambil mainan dari anak lain dan jelaskan bagaimana tindakannya dapat berdampak pada orang lain.
Bersikaplah tegas serta hanya memberikan satu instruksi dalam satu waktu. Gunakan suara yang tenang dan pastikan MamPap mendapatkan perhatian anak sebelum berbicara.
4. Tetap Hargai Sikap Positif Anak
Seperti poin di atas, ketika menghadapi perilaku buruk seorang anak, hal-hal positif yang mereka lakukan dengan baik cenderung dapat terabaikan. Beri tahu si kecil kalau MamPap tetap senang dan bangga dengan sesuatu yang telah mereka lakukan dengan baik.
MamPap juga dapat membantu anak dengan memberi penghargaan atas perilaku baik mereka. Misalnya saja, beri ia makanan favoritnya untuk sikap baiknya.
5. Berikan Contoh yang Baik
Rasulullah SAW menggunakan pendekatan teladan yang baik dan mudah dimengerti oleh anak-anak. Karena sejatinya, anak-anak memang lebih suka mencontoh apa yang ia lihat dari orang tuanya, dibanding mendengarkan perkataannya.
Sebagai role model, MamPap perlu memberikan contoh sikap-sikap yang baik dan positif sesuai dengan ajaran Islam. Dengan begitu, karakter dan akhlak anak sehari-hari akan terbentuk dengan positif sesuai dengan apa yang mereka pelajari dari lingkungan terdekatnya.
6. Tetapkan Batasan
Bersikap lembut terhadap anak bukan berarti MamPap harus melonggarkan aturan. Menetapkan batasan adalah cara penting untuk memastikan bahwa anak-anak memahami bagaimana mereka bisa berperilaku dalam situasi tertentu.
Untuk menetapkan batasan-batasan ini, ada baiknya juga menerapkan aturan dan konsekuensi. Pastikan untuk mengomunikasikan dengan jelas apa yang diharapkan dari anak Anda sehingga ia patuh terhadap peraturan yang MamPap buat. Pastikan juga aturan yang berlaku mudah dilakukan dan realistis.
Penting juga untuk memastikan bahwa si kecil memahami dengan jelas apa yang boleh dan tidak akan ditoleransi. Jika anak Anda tidak dapat mematuhi pedoman ini, akan ada konsekuensi yang sesuai atas tindakannya. Inilah yang disebut dengan bersikap tegas ketika anak susah diatur.
7. Konsisten dan Jangan Menyerah
Teruslah lakukan cara menghadapi anak yang susah diatur menurut ajaran Islam dengan konsisten. Terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun butuh waktu dan proses, lama-kelamaan anak akan melihat dan mempelajarinya, dan terpengaruh dengan kebiasaan baik yang MamPap perlihatkan secara terus-menerus.
Anak-anak membutuhkan konsistensi. Jika MamPap bereaksi terhadap suatu perilaku anak dengan cara yang berbeda pada suatu hari, dan dengan cara yang berbeda lagi pada hari berikutnya, hal ini akan membingungkan mereka.
Pastikan juga agar semua anggota keluarga lainnya di lingkungan anak akan menghadapi perilaku mereka dengan cara yang sama dengan MamPap.
8. Hindari Kekerasan
Memukul atau tindakan kekerasan lainnya tidak diajarkan dalam Islam. Tindakan ini mungkin bisa menghentikan anak melakukan apa yang sedang mereka lakukan saat itu, namun hal ini tidak mempunyai efek positif yang bertahan lama.
Anak-anak belajar dengan contoh, jadi jika MamPap memukul dan melakukan kekerasan terhadap anak, artinya MamPap memberi tahu mereka bahwa memukul itu boleh dilakukan. Anak-anak yang diperlakukan secara agresif oleh orangtuanya, kemungkinan besar dirinya juga akan menjadi agresif di kemudian hari.
Islam mengajarkan kelembutan dan kasih sayang kepada sesama, dan tidak menyukai kekerasan. Lebih baik memberikan contoh yang baik ya, MamPap.
9. Mendoakannya
Sebagai umat Muslim, kita diperintahkan untuk berdoa kepada Allah SWT saat mengharapkan sesuatu. Allah SWT menyukai hamba-Nya yang berdoa.
Karena itu, MamPap juga bisa mengamalkan doa yang bisa melembutkan hati anak yang sulit diatur. Seperti apa doanya?
Sebagaimana yang tercantum pada kitab Sa’adatuddaroin, Karya Syekh Yusuf Bin Ismail Annabahani, Ustaz Ahmad Zahrudin M. Nafis menyarankan untuk mengamalkan ajaran Rasulullah SAW untuk mendoakan anak yang susah diatur dengan doa berikut:
أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ تَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Afaghayro dini llahi tabghuna walahu aslama man fis samawati wal ardi thow’an wakarhan wailayhi turja’un.”
Artinya:
“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah lah mereka dikembalikan.” (QS Ali Imron: 83).
Selain itu, MamPap juga bisa membaca rangkaian surat-surat pendek yang diniatkan untuk mendoakan si kecil agar menjadi anak yang saleh/salihah. Beberapa surat yang bisa diamalkan, antara lain:
- Membaca surah Al-Fatihah.
- Membaca Ayat kursi.
- Membaca surah Al-Insyirah.
- Membaca Surat Thaha ayat 1-5.
Membesarkan anak adalah tugas yang tidak mudah bagi setiap orang tua, termasuk mendidik dan mengarahkan perilakunya. Namun, ini adalah tugas dan tantangan yang harus dihadapi semua orang tua agar anak-anak tetap bisa berperilaku baik.
Itulah cara mengatasi anak yang susah diatur dengan pendekatan yang tepat menurut Islam. Semoga bermanfaat ya, MamPap.
Partner terpercaya dan teman perjalanan parenting para orang tua agar bisa memberikan keamanan yang anak-anak butuhkan untuk tumbuh dan berkembang, serta mampu mewujudkan impiannya.