Kenali 7 Gejala Baby Blues dan Cara Penanganannya

gejala baby blues

Bukan hanya sukacita yang dirasakan ibu setelah melahirkan buah hatinya. Namun, perasaan sedih pun bisa saja dialami seorang ibu baru. Kondisi ini disebut dengan baby blues. Gejala baby blues pada ibu yang baru saja melahirkan bisa muncul secara tiba-tiba, bahkan sesaat setelah bayi lahir.

Melansir dari situs March of Dimes, 4 dari 5 ibu baru atau sekitar 80% mengalami baby blues. Mayoritas ibu mengalami baby blues 2 sampai 3 hari sejak bayi lahir. Durasinya pun beragam, bahkan ada yang bertahan hingga 2 minggu.

Menurut American Pregnancy Association, baby blues adalah bentuk depresi pascamelahirkan yang paling ringan. Tetapi, penting untuk diingat supaya kita tidak mengabaikan perubahan fisik pada ibu karena efek baby blues

Adapun penyebab baby blues setelah melahirkan yaitu karena perubahan hormon. Setelah melahirkan, jumlah hormon estrogen dan progesteron tiba-tiba berkurang yang menyebabkan perubahan suasana hati. 

Bacaan Lainnya

Selain itu, masalah emosional pun bisa menjadi penyebab lain dari baby blues. Ibu mungkin merasa gugup untuk merawat bayi yang baru lahir karena belum berpengalaman sebelumnya. Bisa juga Ibu merasa khawatir dengan ekspektasi dari anggota keluarga dan kerabat lainnya yang seolah menuntut kelihaiannya sebagai Ibu baru. Pikiran-pikiran seperti itulah yang bisa memicu terjadinya baby blues

Kenali, yuk, beragam gejala baby blues yang kerap dialami ibu pascamelahirkan serta cara tepat menanganinya. 

Gejala Baby Blues

  1. Sedih Berkepanjangan

Gejala yang paling terlihat adalah ketika Ibu lebih sering sedih dan menangis setelah melahirkan, sekalipun tidak ada hal-hal yang terlihat menyedihkan.

  1. Kesal dan Marah

Mood swing, mungkin itulah yang bisa mendeskripsikan perasaan seorang ibu yang mengalami baby blues. Lebih mudah kesal dan marah tanpa ada situasi pasti yang memicu suasana hatinya.

  1. Mengalami Gangguan Tidur

Baby blues pun bisa memengaruhi kualitas tidur ibu, bahkan bisa membuat ibu jadi sulit tidur. Padahal tidur adalah salah satu cara terbaik beristirahat agar tubuh bisa kembali fit setelah lelah melakukan aktivitas mengurus anak seharian. 

  1. Merasa Kewalahan

Menjadi seorang ibu baru memang tidak mudah, apalagi dengan segala tugasnya yang menumpuk. Sejumlah ibu bisa menjalani perannya sebagai ibu baru dalam mengurus bayi baru lahir. Namun, ibu yang mengalami baby blues merasa kewalahan untuk mengurus banyak dengan kondisi fisik yang membatasi ruang geraknya. Ia merasa tidak sanggup dan bahkan ada kalanya ingin menyerah. 

  1. Merasa Kesepian

Kehadiran bayi yang lucu dan menggemaskan di tengah-tengah keluarga terkadang membuat sebagian besar fokus perhatian orang-orang jadi lebih besar ke bayi. Kondisi seperti inilah yang membuat para ibu baru merasa kesepian, seakan tak ada yang memperhatikannya. Pun merasa hubungan dengan teman serta keluarga seakan terputus setelah melahirkan.

  1. Tidak Nafsu Makan

Segala perasaan bercampur aduk menjadi satu dalam tubuh seorang ibu yang mengalami baby blues sehingga dampaknya membuat ia jadi tidak nafsu makan. Padahal para ibu baru harus memperhatikan asupan makanannya guna mencukupi kebutuhan nutrisi untuk ASI si kecil.

  1. Tidak Fokus

Pada akhirnya mereka yang mengalami baby blues akan tidak fokus dengan kehidupan sehari-hari yang sedang dijalaninya. Mereka sulit berkonsentrasi bahkan untuk hal-hal yang terlihat sederhana. Seperti lupa dimana ibu meletakkan sesuatu.

Cara Menangani Gejala Baby Blues

Ada beberapa cara yang dapat Ibu lakukan untuk merawat diri sendiri jika mengalami baby blues. Melansir dari situs Americanpregnancy.org, berikut ini beberapa cara penanganannya:

  • Berbicara pada seseorang yang bisa menjadi pendengar yang baik dan memercayai perasaan Ibu
  • Konsumsi makanan yang bergizi dan lezat
  • Coba sejenak pergi ke luar rumah untuk menikmati udara segar dan menyegarkan kembali pikiran yang mulai penat
  • Minta bantuan orang terdekat seperti suami dan keluarga untuk ikut mengurus bayi
  • Lakukan hal-hal yang membuat Ibu senang
  • Gabunglah dengan komunitas ibu baru untuk sekadar sharing pengalaman atau mencari info terkait mengurus bayi
  • Sempatkan waktu untuk me time ketika bayi sedang tidur
  • Melakukan meditasi dan memberi afirmasi positif bagi diri sendiri
  • Melakukan hobi yang disukai, seperti menulis, membaca, menonton film, atau melukis

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Ibu merasa tertekan setelah kelahiran bayi, Anda mungkin enggan atau malu mengakuinya. Namun, jika Ibu mengalami gejala baby blues, lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter atau psikolog. Terlebih jika mengalami gejala baby blues berikut ini:

  • Masih mengalami baby blues setelah dua minggu kelahiran bayi
  • Kondisinya semakin buruk secara fisik maupun psikologis
  • Semakin kesulitan merawat bayi dan menyelesaikan tugas sehari-hari
  • Adanya pikiran untuk menyakiti diri sendiri dan bayi

Jangan anggap sepele gejala baby blues ya, Ma, karena jika tidak segera diatasi dapat memicu kondisi depresi pascamelahirkan yang lebih parah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

three × two =