Apa Itu Keterampilan Gerak Lokomotor dan Manfaatnya Bagi Anak?

keterampilan gerak lokomotor, gerak lokomotor pada anak, anak berlari

Keterampilan gerak lokomotor pada anak mulai berkembang pada bayi sejak usia 11-12 bulan. Keterampilan lokomotor adalah bagian penting dari kemampuan motorik kasar dan harus dikembangkan sejak dini.

Dalam menstimulasi si kecil, orang tua sebaiknya juga berusaha untuk membantu mengembangkan keterampilan gerak lokomotor pada anak pada waktu yang tepat.

Keterampilan lokomotor adalah dasar penting si kecil mampu lebih banyak melakukan kegiatan olahraga dan keseimbangan yang diikuti seorang anak saat ia tumbuh dewasa. Mari kita pahami secara rinci, apa itu keterampilan gerak lokomotor dan bagaimana Mama dan Papa dapat mengembangkan keterampilan ini pada si kecil.

 Jenis-jenis Keterampilan Gerak Lokomotor

keterampilan gerak lokomotor, gerak lokomotor pada anak, anak melompat

Bacaan Lainnya

Dokter spesialis anak, Sarah Rahal, MD, menjelaskan kemampuan lokomotor yang bisa dikembangkan si kecil:

1. Berjalan

Bayi mencoba berdiri dengan bantuan memegang meja, dan kursi, atau memegang tangan saat berusia sekitar 10 bulan. Kemungkinan besar akan membutuhkan banyak usaha untuk mulai berdiri atau berjalan secara mandiri. Meski awalnya tidak mudah, anak akan berani belajar berjalan jika ia juga distimulasi dengan baik.

2. Melompat

Anak suka melompat. Gerakan ini adalah sesuatu yang mereka pelajari secara naluriah dan tidak perlu diajarkan. Bersiaplah melihat si keci sering melompat saat ia bermain atau ketika merasa senang. Untuk menghindari cedera yang tidak disengaja saat melompat, Mama dapat mengajarinya teknik melompat yang benar.

3. Melompat dengan satu kaki

Pada usia 4 tahun, kebanyakan anak mulai belajar melompat dengan satu kaki (hopping). Melompat ke atas dan ke bawah dengan satu kaki dan mengangkat satu kaki di udara juga merupakan gerakan lokomotor yang perlu dikuasai anak

4. Berlari

Pada usia 18-24 bulan, bayi belajar berlari. Awalnya, bayi mungkin kehilangan keseimbangan atau jatuh ke depan karena tidak mampu mengendalikan gerakan tubuhnya. Setelah beberapa kali mencoba, anak akan mulai bisa berlari. Anak senang berlari, dan ini bisa jadi olahraga yang menyenangkan untuknya. Yang penting, pastikan anak menjaga postur tubuh yang benar saat berlari. Si kecil bisa sangat kikuk pada awalnya sehingga Mama perlu mengawasi saat ia mulai berlari.

5. Berjalan dengan salah satu kaki selalu di depan

Berderap atau galloping bisa sedikit menantang untuk diajarkan pada anak. Tapi, jangan khawatir Ma, si kecil akan senang melakukan gerakan ini. Setelah anak merasa nyaman dengan gerakan ini, langkah selanjutnya adalah mengajarinya berlari kencang.

6. Melompat dengan merentangkan kaki

Gerakan yang disebut leaping ini adalah gerakan split di udara dengan memanjangkan suatu langkah untuk mencapai perpindahan yang cukup jauh. Biasanya gerakan ini juga dipadukan dengan gerakan berlari. Gerakan ini membutuhkan latihan. Agar aman, Mama bisa membiarkan Anda mulai berlatih melompati kasur empuk, sebagai permulaan.

7. Skipping

Pada usia 5 tahun, sebagian besar anak cenderung belajar lompat tali. Skipping adalah gerakan kombinasi berjalan dan gerakan jingkat secara bergantian. Satu kali berjalan, satu kali berjingkat dan seterusnya. Berlatih skipping mungkin sedikit rumit untuk anak-anak, tetapi Mama dapat mengajarkan si kecil caranya. Minta anak mengamati kaki Mama saat melakukannya, dan ajak ia untuk menirunya.

8. Meluncur

keterampilan gerak lokomotor, gerak lokomotor pada anak, anak meluncur, anak main perosotan

Berderap ke samping disebut sebagai meluncur. Perosotan di taman adalah cara paling efektif untuk membuat anak memahami konsep meluncur. Pastikan untuk selalu mengawasi si kecil saat belajar meluncur di perosotan.

Kapan Keterampilan Gerak Lokomotor Berkembang

Sebagian besar anak belajar berjalan kira-kira pada usia 1 tahun. Sementara itu, di usia 2 tahun ia akan belajar berlari, melompat, dan meloncat. Anak mulai menguasai keterampilan yang lebih kompleks, yaitu berlari kencang, melompat-lompat, meluncur, dan meloncat pada usia sekitar 3 tahun.

Balita dan anak-anak prasekolah membutuhkan banyak kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan lokomotor ini. Latihan dapat dilakukan dengan melakukan permainan atau game yang menyenangkan. Anak-anak membutuhkan kebebasan dan ruang untuk bermain seperti ini, jadi pastikan tempat penitipan anak atau prasekolah mereka menawarkan cukup banyak ruang untuk si kecil.

Manfaat Keterampilan Lokomotor untuk Anak

Mengapa gerakan lokomotor begitu penting? Jawabannya, kita semua perlu bergerak dan berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain sepanjang kehidupan kita sehari-hari. 

Selain itu, dengan menggunakan keterampilan lokomotor ini dapat memberikan peluang bagi si kecil untuk mengembangkan gaya hidup sehat dengan aktivitas fisik sehari-hari. 

Keterampilan lokomotor membantu tubuh kita sehat, terutama dalam menjaga:

  • Kesehatan jantung
  • Daya tahan tubuh
  • Keseimbangan
  • Koordinasi
  • Stamina untuk berolahraga
  • Berat badan yang sehat
  • Kemandirian
  • Keterampilan fungsional lainnya.

Anak-anak membutuhkan banyak waktu, pengalaman, dan lingkungan yang berbeda untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar ini. 

Sederet gerakan lokomotor di atas memang butuh latihan dan stimulasi tiap harinya. Kemahiran lokomotor ini memang membutuhkan latihan keterampilan motorik kasar selama bertahun-tahun. Jadi, mulai ajarkan si kecil untuk terbiasa melakukan gerakan-gerakan tersebut yuk, Ma.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

four × = twenty