Jangan Sembarangan, Ini Obat Batuk Pilek yang Aman untuk Ibu Hamil 

obat batuk pilek ibu hamil, obat yang aman untuk ibu hamil, ibu hamil pilek, ibu hamil batuk

Ibu hamil umumnya rentan mengalami penyakit, seperti batuk pilek. Biasanya, gejala penyakit ini bisa diatasi dengan mengonsumsi obat yang dijual bebas. Namun, tidak semua obat aman dikonsumsi selama kehamilan. Lalu, apa saja obat batuk pilek ibu hamil yang aman dikonsumsi? Adakah cara alami untuk mengatasi gejala batuk pilek saat hamil tanpa obat?

Yuk, simak artikel berikut ini, Mam!

Cara Alami Mengobati Batuk Pilek saat Hamil

Perubahan sistem imun selama kehamilan membuat sebagian ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi bakteri dan virus. Namun karena tidak semua obat aman bagi ibu hamil, beberapa cara alami bisa dicoba untuk membantu mengurangi gejala pilek dan flu tanpa obat. Berikut beberapa cara yang aman untuk dicoba di rumah. 

Cara yang terpenting adalah membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus dan mempercepat penyembuhan. Sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat meningkatkan risiko dan tingkat keparahan infeksi dan mungkin mengakibatkan komplikasi kehamilan.

Bacaan Lainnya

Beberapa cara untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, di antaranya: 

  • Pola makan yang sehat dan seimbang
  • Istirahat yang cukup
  • Olahraga ringan yang teratur
  • Kurangi stres
  • Cukupi mikronutrien, seperti Vitamin A, C, D, E, Mineral zat besi, selenium, dan seng. 

Selain meningkatkan sistem kekebalan tubuh, beberapa cara ini juga membantu mengurangi gejala batuk pilek, seperti: 

  • Berkumurlah dengan air garam hangat. 
  • Perbanyak istirahat
  • Minum madu dengan lemon yang dicampur dalam air hangat
  • Tetap terhidrasi dengan baik
  • Gunakan nasal spray
  • Cobalah pelembab udara di rumah dan bersihkan setiap hari. 
  • Perbanyak makan makanan yang kaya vitamin C

Kandungan Obat Batuk Pilek Ibu Hamil yang Aman

obat batuk pilek ibu hamil, obat yang aman untuk ibu hamil, ibu hamil pilek, ibu hamil batuk, ibu hamil minum obat

 

Jika Mama memang perlu mengonsumsi obat, selalu ikuti petunjuk dokter dan aturan minum yang tertera pada kemasan dengan hati-hati. Dikutip dari laman The University of New Mexico, ada beberapa kandungan obat yang dijual bebas, yang dianggap aman untuk sebagian besar ibu hamil, yaitu: 

  • Asetaminofen. Aman dikonsumsi selama kehamilan. Namun, Mama hanya boleh mengonsumsi seperlunya saja, sesuai dosis dan tidak berlebihan. Kandungan ini tidak aman bagi Mama yang punya alergi atau memiliki gangguan pada hati. 
  • Pseudoefedrin. Aman dikonsumsi hanya pada trimester kedua dan ketiga, tidak aman untuk kehamilan di trimester pertama karena adanya risiko cacat lahir, meskipun kecil. Kandungan ini juga tidak aman jika Mama memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi, serta penyakit jantung. 
  • Klorfeniramin. Aman dikonsumsi selama kehamilan, tetapi tidak aman untuk ibu menyusui. 
  • Difenhidramin. Aman dikonsumsi selama kehamilan.
  • Hati-hati dengan Antibiotik. Secara umum, ibu hamil tidak boleh mengonsumsi antibiotik, kecuali jika diperlukan. Pastikan dokter mengetahui bahwa Mama sedang hamil jika mereka meresepkan antibiotik.

​Obat yang Harus Dihindari Saat Kehamilan

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat membahayakan bayi Anda yang sedang berkembang. Jangan mengonsumsi NSAID saat Anda sedang hamil, seperti Ibuprofen, Naproxen, Celecoxib, Aspirin.
  • Benzokain, biasa ditemukan dalam pelega tenggorokan. 
  • Kodein (obat pereda nyeri dan batuk)
  • Phenylephrine, tidak dianggap aman saat hamil karena penelitian menunjukkan efek buruk pada janin.

Selalu teliti membaca label obat dan kandungannya untuk menghindari risiko yang bisa terjadi. Konsultasikan selalu pada dokter kandungan atau bidan jika Mama tidak yakin obat apa yang aman dikonsumsi. 

Kapan Harus ke Dokter?

obat batuk pilek ibu hamil, obat yang aman untuk ibu hamil, ibu hamil pilek, ibu hamil batuk, ibu hamil batuk

Saat hamil, tubuh akan melawan virus flu dengan cara yang sama seperti sebelum hamil. Gejalanya akan bersifat sementara, dan pada sebagian besar kasus, pilek akan hilang dalam 7–10 hari.

Namun, jika Mama mengalami gejala berikut selama kehamilan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter kandungan atau bidan:

  • Demam lebih dari 38 Celcius.
  • Gejala yang parah atau tidak biasa.
  • Gejala dirasakan lebih dari 10 hari.
  • Gejala flu yang parah.
  • Batuk hebat yang membuat sulit bernapas, nyeri dada, dan/atau mengi. 
  • Tidak nafsu makan. 

Itulah beberapa obat batuk pilek ibu hamil dan cara alami mengatasinya. Bicarakan dengan dokter kandungan atau bidan sebelum mengonsumsi suplemen atau obat apa pun, termasuk obat herbal dan minyak esensial. Semoga bermanfaat dan sehat selalu, ya Mam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ninety six − = eighty seven