Seks Saat Hamil, Ini Panduannya agar Tetap Aman dan Nyaman

seks saat hamil, berhubungan badan saat hamil, seks aman saat hamil, suami istri di ranjang

“Lagi hamil gini, kira-kira boleh enggak, ya, berhubungan badan dengan pak suami?” Apakah Anda pernah berpikiran seperti ini, terutama bagi Anda yang baru pertama kali hamil? Tak sedikit bumil yang merasa khawatir jika ingin seks saat hamil. Takut kalau sampai aktivitas ini justru membahayakan untuk janin.

Akan tetapi, tidak mungkin juga, dong, untuk ‘puasa’ seks selama 9 bulan mengandung. Terasa ada yang kurang dalam menjalani hubungan pernikahan dengan suami. Bahkan mungkin agak hambar, ya, terutama untuk para pasutri baru. 

Kalau begitu, bolehkah melakukan hubungan seks saat hamil? Adakah bahayanya untuk janin dalam kandungan?

Bolehkah Berhubungan Seks Saat Hamil?

Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), aktivitas seks saat hamil aman dan boleh saja dilakukan, terutama bagi wanita dengan kondisi kehamilan yang sehat. Aktivitas ini termasuk hubungan seksual atau penetrasi dengan jari maupun mainan seks.

Bacaan Lainnya

Hanya saja, bagi bumil dengan kondisi kehamilan kurang sehat atau memiliki komplikasi tertentu, lebih baik konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Dengarkan saran dokter apakah Anda boleh melakukan hubungan seks saat hamil atau tidak.

Apakah janin akan baik-baik saja? Jawabannya ya! Sebab, ada kantung ketuban dan otot rahim yang kuat melindungi janin. 

Selain itu, ada juga anggapan tentang seks saat hamil dapat memicu keguguran. Lantas, benarkah? Faktanya, melansir situs Mayoclinic.org, berhubungan seks selama masa kehamilan tidak akan memicu keguguran. Mayoritas keguguran terjadi karena janin tidak berkembang secara normal, bukan karena ibu yang melakukan seks saat hamil.

Panduan Aman Seks Saat Hamil

seks saat hamil, berhubungan badan saat hamil, seks aman saat hamil, suami istri di atas tempat tidur

1. Posisi seks saat hamil

Selama kondisi kandungan ibu baik-baik saja dan merasa nyaman dengan kehamilannya, sebagian besar posisi seksual boleh dilakukan dengan pasangan. Anda dan pasangan tinggal sesuaikan saja posisi mana yang membuat kalian nyaman saat berada di atas ranjang. Nikmati ‘kencan’ Anda dan pasangan selama si kecil belum lahir ke dunia.

2. Perlukah Memakai Kondom?

Selama Anda dan pasangan dalam kondisi sehat, artinya tidak memiliki masalah infeksi menular seksual, boleh saja untuk tidak memakai kondom. Namun, jika memiliki infeksi menular seks atau penyakit kelamin, disarankan untuk hindari semua bentuk seks (vagina, oral, dan anal). Sebab, penyakit ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius bagi Anda dan janin.

3. Perhatikan hal-hal yang harus dihindari 

Pada kehamilan yang berisiko tinggi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Stimulasi payudara, orgasme wanita dan hormon tertentu dalam air mani yang disebut prostaglandin dapat menyebabkan kontraksi rahim. Jadi hati-hatilah! Bumil bisa berkonsultasi ke dokter kandungan sebelum berhubungan seks terutama pada trimester pertama.

4. Waktu tepat melakukan seks saat hamil

Sebenarnya tidak ada waktu yang tepat untuk melakukan seks saat hamil. Namun, biasanya para perempuan agak sungkan melakukan seks saat trimester pertama kehamilan. Sebab, di periode ini wanita akan mengalami sejumlah keluhan yang membuat tidak nyaman, seperti mual dan muntah atau morning sickness

Dorongan seks bisa kembali muncul ketika memasuki usia trimester kedua kehamilan, ketika morning sickness mulai mereda dan kondisi tubuh mulai fit. Lalu, memasuki trimester ketiga, biasanya keinginan untuk seks akan berkurang lagi. Namun, bagaimanapun suasana hati Anda terkait keinginan berhubungan seks, jangan ragu untuk sampaikan kepada pasangan. 

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

seks saat hamil, berhubungan badan saat hamil, seks aman saat hamil

Walaupun seks saat hamil tergolong aman, tetapi ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika ingin melakukan seks saat hamil, dan Anda memiliki kondisi seperti ini:

  • Memiliki riwayat keguguran
  • Berisiko mengalami persalinan prematur
  • Mengalami perdarahan vagina, keputihan, atau kram tanpa diketahui penyebabnya
  • Kantung ketuban mengeluarkan cairan atau ketuban pecah
  • Leher rahim Anda terbuka terlalu dini pada kehamilan
  • Mengalami plasenta previa
  • Hamil anak kembar

Serta segera hubungi dokter jika mengalami gejala tidak biasa selama atau setelah berhubungan seks saat hamil, seperti:

  • Rasa sakit
  • Berdarah
  • Keluar cairan
  • Tubuh merasa tidak nyaman yang signifikan
  • Mengalami kontraksi

Seks saat hamil cenderung aman dilakukan bagi Anda yang memiliki kondisi kehamilan sehat. Namun, jika  memiliki komplikasi tertentu dan tidak disarankan untuk melakukan hubungan seks oleh dokter, ikutilah saran dokter. Sebab, saat ini Anda harus menjaga kondisi kesehatan diri sendiri dan buah hati tercinta yang berada di dalam kandungan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

fifty five + = fifty nine