Balita terkadang mengalami jeda dalam berbicara dan beberapa tingkat ketidaklancaran saat berbicara, yang merupakan aspek normal dalam si kecil mengembangkan keterampilan komunikasi. Namun, gagap pada anak balita adalah fenomena yang dapat menimbulkan kekhawatiran di antara banyak orang tua. Selain itu, gagap dapat berlangsung lebih lama pada beberapa anak dan dapat menghambat kemampuan sosial dan interaktif anak. Berikut adalah penjelasan penyebab anak ngomong gagap dan gejalanya.
Apa Itu Gagap pada Anak?
Gagap adalah ketidaklancaran bicara yang disebabkan oleh penggunaan suku kata, kata, dan suara secara berulang. Karena balita mengulangi kata atau frasa, gagap menyebabkan gangguan bicara yang kronis.
Penyebab Anak Ngomong Gagap
Gagap pada anak dapat disebabkan oleh:
-
Riwayat keluarga
Balita yang memiliki anggota keluarga yang gagap memiliki risiko lebih tinggi terkena kondisi tersebut. Gen yang salah terkait dengan gagap dapat menurunkan gangguan bicara lintas generasi.
-
Cedera otak
Menderita trauma pada otak dapat mengakibatkan kegagapan, disebut sebagai neurogenik.
-
Syok emosional
Syok atau trauma dapat meningkatkan risiko gagap pada balita. Kondisi seperti ini disebut gagap psikogenik. Ketidakharmonisan keluarga atau perubahan lingkungan juga dapat memicu kegagapan.
-
Gangguan neurologis
Masalah dengan sistem saraf dapat menyebabkan kegagapan. Contohnya adalah sindrom Tourette di mana seseorang telah mengulangi gerakan wajah atau bagian tubuh lainnya yang tidak disengaja. Masalah neurologis seperti tumor otak juga dapat menyebabkan kegagapan.
-
Gangguan bicara lainnya
Gagap sering muncul bersamaan dengan gangguan bicara dan bahasa lain yang mungkin dimiliki balita.
Jika balita Anda positif terhadap salah satu penyebab di atas, maka waspadai tanda-tanda gagap karena tanda-tanda pertama gagap dapat muncul antara usia 18 dan 24 bulan.
Gejala Gagap pada Anak
Berikut gejala gagap:
- Pengulangan frasa dan suara: Contoh, “A-a-a-ku i-i-ingin ma-ma-mainan!”.
- Perpanjangan suara: Contoh, “Kura-kura berjalan sssaasslow.”
- Saat-saat kosong saat berbicara: Akan ada blok berulang. Saat mengucapkan sebuah kalimat, balita akan terdiam dengan canggung, karena ketidakmampuannya untuk berbicara lebih jauh dengan nyaman.
- Ciri-ciri tambahan: Balita yang gagap mungkin sering menggerakkan bibir, menggerakkan rahang dengan canggung, atau berkedip berulang kali.
- Frustasi dan kecemasan saat berbicara: Karena balita tidak dapat mengomunikasikan perasaan mereka dengan benar, mereka mengasosiasikan berbicara dengan frustasi dan gangguan.
Beberapa orang tua mungkin merasa bahwa gejala yang disebutkan di atas adalah normal selama perkembangan bicara balita. Namun, ucapan balita yang gagap berbeda dengan ucapan yang tidak lancar.
Perbedaan Gagap dengan Bicara Tidak Lancar
Inilah cara orang tua membedakan gagap dengan ketidaklancaran bicara yang normal terjadi:
Tidak Lancar Bicara | Gagap |
Berlangsung kurang dari enam bulan | Berlangsung lebih lama dari enam bulan |
Menggunakan kata pengisi seperti “um,” “eh,” untuk menutupi jeda antar kata | Tidak menggunakan ‘kata pengisi’ saat jeda |
Mengulangi kata utuh dan bukan suku kata | Mengulangi bunyi dan suku kata misal “A-a-a-ku ma-ma-ma-u ma-ma-ma-kan.” |
Tidak ada keragu-raguan dalam nada suara | Nada dapat meningkat dengan pengulangan kata atau suara, dan anak mungkin memiliki celah atau hambatan suara di antaranya. |
Tidak ada rasa frustasi, cemas, atau tegang saat berbicara | Balita tampak tegang dan frustasi saat berbicara |
Tidak ada ciri sekunder seperti mengedipkan mata dan mulut berkedut | Menunjukkan ciri sekunder lain seperti kedutan mata dan mulut |
Jika Anda tidak dapat membedakan gejalanya atau menduga ada masalah dengan bicara anak , konsultasikan dengan dokter.
Tergantung pada kondisi balita, dokter anak dapat merujuk Anda ke ahli patologi wicara-bahasa pediatrik. Analisis oleh ahli patologi dapat membantu mendiagnosis masalah dan penyebab anak gagap.
Apa yang Bisa Orang Tua Lakukan?
Coba langkah-langkah yang disarankan Terapis Wicara dan Bahasa Anak, Julia K. Hartnett, MS, CCC-SLP, untuk membantu anak Anda:
- Hindari menuntut si kecil untuk berbicara dengan tepat atau benar setiap saat. Biarkan anak melontarkan kata-kata tanpa disela agar kegiatan berbicara menjadi menyenangkan bagi si kecil.
- Gunakan waktu makan keluarga sebagai waktu percakapan. Hindari gangguan seperti TV atau HP.
- Hindari koreksi atau kritik seperti “pelan-pelan” atau “tarik napas dalam-dalam”. Komentar-komentar ini, betapapun bermaksud baik, hanya akan membuat anak merasa minder.
- Usahakan untuk tidak meminta anak berbicara atau membaca dengan suara keras saat merasa tidak nyaman atau saat kegagapan meningkat. Sebaliknya, pada saat-saat ini dorong kegiatan yang tidak membutuhkan banyak bicara.
- Hindari menyuruh anak untuk memulai dari awal, dan beritahu anak untuk berpikir sebelum berbicara.
- Berikan suasana tenang di dalam rumah. Bicaralah perlahan dan jelas saat berbicara dengan anak atau orang lain di hadapan si kecil.
- Pertahankan kontak mata dengan anak. Cobalah untuk tidak memalingkan muka atau menunjukkan tanda-tanda kesal.
- Biarkan anak berbicara sendiri dan menyelesaikan ucapannya. Jeda sebelum menanggapi pertanyaan atau komentar si kecil.
Itulah penyebab anak ngomong gagap dan cara menanganinya yang bisa orang tua praktikkan di rumah.