Kanker, termasuk kanker payudara merupakan salah satu momok menakutkan di kalangan masyarakat. Padahal peluang tingkat kesembuhannya terbilang tinggi bahkan mencapai 99%.
Tingkat keberhasilan penyembuhan kanker payudara ini disampaikan dr. Theresia Sandra Diah Ratih selaku Tim Kerja Penyakit Kanker dan Kelainan Darah dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat Konferensi Pers A2KPI, “Peran LSM dan Komunitas Peduli Kanker Payudara Dalam Penyusunan Rencana Aksi Nasional Kanker Payudara di Indonesia yang digelar belum lama ini.
Sampai saat ini kanker payudara masih menjadi jenis kanker terbanyak no 2 di kalangan perempuan di Indonesia, dan salah satu penyebab utama kematian terkait kanker. Padahal kondisi ini bisa dicegah apabila pemeriksaan dan pengobatan dilakukan sedini mungkin. Saat ini, penanganan kanker menjadi salah satu prioritas Pemerintah dan rencana strategisnya tertuang dalam Rencana Kanker Nasional 2024- 2034 yang diluncurkan awal Oktober lalu.
Meski tingkat penyembuhan kanker payudara besar, sayangnya banyak yang telat menyadari dan melakukan pengobatan payudara. Banyak pasien kanker payudara yang datang setelah memasuki stadium yang lebih lanjut. Padahal, jika bisa melakukan deteksi sejak awal tentu saja penyembuhan kanker payudara akan berhasil.
Di Indonesia sendiri, hampir 70% pasien kanker payudara terlambat melakukan pemeriksaan dengan datang ke rumah sakit saat sudah memasuki stadium lanjut, yaitu stadium 3 dan 4. Angka kesembuhan kanker payudara di stadium 4 hanya mencapai 15%-20%. Keterlambatan pemeriksaan ini memang disebabkan banyak faktor, salah satunya adalah ketakutan menghadapi kenyataan yang harus dijalankan apabila menderita kanker payudara. Hal ini disampaikan Prof. Dr. dr. Soehartati Argadikosoemo Gondhowiardjo, Sp.Rad (K),Onk.Rad (Koordinator Pelayanan Kanker Terpadu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (PKaT RSCM).
Padahal, seperti yang dijelaskan dr. Theresia, angka keberhasilan penyembuhan kanker payudara sangat besar apabila terdeteksi sejak awal. Sebab, jika sudah memasuki stadium lebih lanjut akan berisiko terjadinya metastasis, di mana kondisi ini menunjukkan adanya penyebaran sel kanker ke organ tubuh lainnya, seperti paru-paru, tulang, hati, dan otak.
Penyembuhan Kanker Payudara, Pentingnya Deteksi Dini
Menurut Global Cancer Observatory (Globocan) 2022, setiap tahunnya, lebih dari 66.000 wanita Indonesia menerima diagnosis kanker payudara dengan tingkat kematian yang sangat tinggi, yaitu 30% dari total kasus.
Sebagai langkah lanjut dari inisiasi A2KPI, Kementerian Kesehatan akan menyusun Rencana Aksi Nasional Kanker Payudara dan mengadopsi rekomendasi yang diberikan A2KPI menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Untuk itulah pemeriksaan atau deteksi dini kanker payudara sejak dini perlu dilakukan.
Linda Agum Gumelar, Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia dan salah satu penggagas A2KPI juga menyampaikan, “RAN Kanker Payudara sangat penting sebagai peta jalan agar Indonesia dapat mencapai sasaran penurunan angka kematian akibat kanker payudara serta memastikan tercapainya indikator yang telah ditetapkan GBCI yaitu 60% kasus terdeteksi secara dini, diagnosis ditegakkan dalam 60 hari, dan 80% pasien menerima pengobatan multimodalitas sehingga bisa berhasil,” jelasnya.
Sementara itu, Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR-RI menegaskan, “Rencana aksi nasional kanker harus diletakkan dalam kerangka “menyelamatkan” seluruh warga negara khususnya para Ibu. Semua proses mulai dari edukasi/sosialisasi kanker, deteksi dini, diagnosa, pengobatan dan perawatan lanjutan merupakan tanggung jawab negara bersama seluruh komponen masyarakat. Dengan political will yang kuat dan pendekatan bottom-up, kita mampu menurunkan kanker payudara stadium lanjut dengan target 60% pasien terdiagnosis dini”, lanjutnya.
Adapun deteksi dini yang dimaksud dengan dengan melakukan pemeriksaan Sadari, Sadanis dan Pemeriksaan USG serta Mamografi.
Cara SADARI, Cara Mudah Deteksi Dini Kanker Payudara
Penyembuhan kanker payudara bisa dilakukan jika dilakukan pemeriksaan sejak awal. Salah satu upaya yang mudah dilakukan sendiri adalah dengan melakukan SADARI.
- Lakukan pemeriksaan dengan meraba payudara menggunakan jari-jari tangan.
- Mulai dari bagian luar payudara dan bergerak perlahan menuju puting susu.
- Pastikan untuk melakukan pemeriksaan dengan meraba seluruh area. Tidak hanya area payudara, namun juga ketiak karena jaringan payudara juga meluas hingga ke area tersebut.
- Perhatikan jika ada benjolan, nyeri, atau keluarnya cairan dari puting susu yang tidak normal.
- Lakukan pemeriksaan sadari saat saat 7 sampai 10 hari setelah menstruasi hari pertama.
- Lakukan rutin setiap bulan, dari pemeriksaan rutin yang dilakukan dapat lebih familar dengan kondisi payudara sendiri
Penanganan Kanker Payudara Dibutuhkan Kerjasama Semua Pihak
A2KPI menegaskan kembali bahwa penanganan kanker payudara adalah upaya yang kompleks dan membutuhkan kolaborasi lintas sektoral antara Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Untuk itulah dibutuhkan kerja sama seluruh pihak.
Sebagai langkah strategis dalam memerangi kanker, A2KPI juga mendorong agar implementasi, pengawasan (monitoring), dan evaluasi dari rencana ini dapat segera dilakukan, melalui penyusunan “Rencana Aksi Nasional (RAN) Kanker Payudara” yang selaras dengan target WHO-GBCI dan didukung pendanaan yang memadai. Selanjutnya, A2KPI siap berperan aktif dalam penyusunan RAN ini, sesuai dengan peran masing-masing LSM dan komunitas pemerhati kanker. Melalui sinergi ini, A2KPI berkomitmen untuk terus mensosialisasikan, mengedukasi, dan mendorong deteksi dini dan skrining kanker payudara, untuk pencegahan dan pengendalian yang lebih baik di Indonesia
Kabar baiknya, tahun 2025 mendatang pemerintah akan memberikan hadiah spesial di hari ulang tahun. Semua masyarakat diberikan kesempatan untuk mendapatkan pemeriksaan, sehingga dapat memastikan kesehatan bisa terpantau secara dini. Salah satu pemeriksaan gratis yang dapat dilakukan pemeriksaan kanker payudara. Dari sini, penyembuhan kanker payudara diharapkan bisa semakin meningkat.
Hai, salam kenal 🤗, panggil saya Adis. ‘Terlahir’ jadi ibu, menjadi sadar kalau menjadi orang tua merupakan tugas seumur hidup. Meski banyak tantangan, semua tentu bisa dijalani jika ada dukungan dari lingkungan sekitar. #MamaSquads
