Pernah mendengar tentang pijat perineum untuk ibu hamil? Pijat perineum selama kehamilan bisa membantu Mama agar lebih mudah dalam melewati proses persalinan, hingga mengurangi risiko robekan jalan lahir. Sebelum melakukannya, ketahui dulu artinya pijat perineum, manfaat, dan cara melakukannya.
Apa itu Pijat Perineum?
Perineum adalah area jaringan yang berada antara lubang vagina dan anus. Perineum menempel pada otot-otot yang menopang organ reproduksi, usus, dan kandung kemih di dasar panggul.
Pijat perineum artinya tindakan meregangkan dan memanipulasi jaringan perineum menggunakan satu atau dua jari. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan jaringan ini agar dapat meregang saat kepala dan tubuh bayi melewatinya selama proses persalinan pervaginam sehingga mengurangi risiko robekan saat bayi lahir, terutama pada kelahiran pertama.
Mama dapat melakukan pijat ini sendiri di rumah atau dengan bantuan pasangan.
Kapan Waktu yang Aman untuk Pijat Perineum?
Dikutip dari laman Pregnancy, Brith & Baby, rata-rata dokter menyarankan untuk memulai pijat perineum sekitar usia kehamilan ke-35 minggu dan melakukannya sekali atau dua kali seminggu, hingga bayi lahir.
Waktu terbaik untuk memijat perineum adalah saat Mama merasa rileks. Awalnya mungkin akan terasa tidak nyaman. Namun, dengan latihan terus menerus, Mama akan menjadi lebih terbiasa dengan tubuh Mama sendiri dan merasakan sensasi saat memijat perineum.
Kondisi yang Tidak Diperbolehkan Melakukan Pijat Perineum
Pijat perineum umumnya aman. Namun, ada beberapa kondisi yang tidak direkomendasikan untuk melakukannya. Mama tidak boleh memijat perineum jika:
- Mama mengalami plasenta previa atau kondisi di mana letak plasenta menutupi jalan lahir bayi.
- Jangan melakukan pijat perineum jika Mama mengalami infeksi, termasuk sariawan vagina, herpes, atau luka terbuka pada vagina atau infeksi yang dialami pada tangan atau jari. Mikroorganisme mudah menular ke dalam vagina dan rahim. Oleh karena itu, penting untuk memijat perineum jika tangan Mama bersih dan sehat.
- Jika Mama pernah menjalani operasi perineum sebelumnya atau ketuban pecah, sebaiknya bicarakan dengan dokter kandungan sebelum melakukan pemijatan perineum.
- Jika Mama memiliki risiko kehamilan yang tinggi, dokter kandungan mungkin juga akan menyarankan untuk tidak melakukan pijat perineum, jadi selalu konsultasikan terlebih dahulu.
- Jika Mama melihat adanya pembengkakan atau peradangan di area vagina setelah pijat perineum, atau jika mengalami nyeri hebat yang melebihi rasa tidak nyaman secara umum, sebaiknya hentikan pijat perineum dan konsultasikan dengan dokter kandungan.
Manfaat Pijat Perineum untuk Ibu Hamil
Dikutip dari laman Healthline, sekitar 40 hingga 80 persen wanita akan mengalami robekan saat melahirkan melalui vagina. Sekitar dua pertiga robekan akan memerlukan jahitan. Kerusakan pada perineum dapat menyebabkan masalah pada dasar panggul, seperti inkontinensia urin atau feses, prolaps uterus, hingga ketidaknyamanan seksual.
Pijat perineum memberikan beragam manfaat untuk mengurangi berbagai risiko yang bisa dialami ibu melahirkan, seperti:
- Mempersiapkan jaringan. Pijat ini meningkatkan aliran darah dan dapat membantu jaringan dan kulit meregang lebih mudah, meningkatkan elastisitas, tetapi dengan lebih sedikit rasa sakit saat melahirkan.
- Menurunkan risiko robekan. Sekitar 1 dari 15 wanita yang secara teratur melakukan pijat perineum tidak memerlukan episiotomi atau mengalami robekan yang memerlukan jahitan. Peneliti juga menemukan bahwa wanita yang menerima pijat selama tahap kedua persalinan (selama dan di antara mengejan) memiliki risiko lebih rendah mengalami robekan derajat ketiga dan keempat.
- Menurunkan risiko jahitan. Meskipun pijat ini tidak mencegah robekan, satu penelitian mengatakan pijat perineum dapat mengurangi jahitan hingga 10 persen. Artinya, pijatan perineum dapat mengurangi robekan yang parah.
- Membantu mereka yang memiliki jaringan parut. Perempuan yang pernah mengalami cedera sebelumnya atau memiliki masalah perineum mungkin merasa pijatan ini sangat bermanfaat.
- Mempersiapkan proses persalinan. Pijat ini memungkinkan Mama lebih rileks dan membantu lebih mudah melewati proses persalinan baik secara fisik maupun mental, sehingga Mama merasa lebih nyaman dan pulih lebih cepat setelah melahirkan.
Cara Melakukan Pijat Perineum
Berikut beberapa cara dan langkah melakukan pijat perineum untuk Mama coba:
Langkah 1: Cuci Tangan
Awali setiap sesi pijat dengan mencuci tangan. Gunakan sabun lembut yang tidak mengiritasi kulit di sekitar perineum Anda. Saat melakukannya, sebaiknya potong pendek kuku agar tidak menggores atau mengiritasi kulit sensitif di organ intim.
Langkah 2: Temukan Posisi yang Nyaman
Atur posisi di tempat yang nyaman. Mama dapat melakukan pijat ini sambil berbaring di tempat tidur atau di sofa dengan kaki terbuka dan lutut ditekuk. Mama juga bisa menggunakan bantal atau bantal khusus kehamilan untuk menyangga tubuh bagian atas jika ingin duduk tegak.
Pilihan lainnya termasuk pijat saat mandi, sambil berdiri dengan satu kaki di bangku di kamar mandi, atau mungkin sambil duduk di toilet. Terserah Mama, tetapi pastikan area mana pun yang dipilih harus bersih, privat, dan aman. Hati-hati risiko jatuh dan terpeleset ya, Mam.
Langkah 3: Gunakan Minyak yang Aman
Oleskan minyak alami atau pelumas ke tangan Mama yang sudah bersih. Sebaiknya, hindari penggunaan minyak bayi, minyak mineral atau petroleum jelly, dan hindari minyak yang mengandung bahan alergen.
Langkah 4: Mulai Memijat
Mulailah dengan meletakkan salah satu atau kedua ibu jari Mama sekitar 2-3 cm di dalam vagina. Coba menggunakan cermin saat Mama pertama kali mencoba memijat untuk memastikan Mama memijat di bagian yang tepat.
Kemudian tekan ibu jari di sepanjang dinding belakang vagina, ke arah anus. Tidak perlu menekan terlalu keras, tetapi berikan tekanan yang cukup untuk merasakan peregangan dan sedikit sensasi terbakar.
Langkah 5: Regangkan
Pertahankan jari-jari Mama dalam posisi terentang ini selama 1 hingga 2 menit, lalu lepaskan. Kemudian lanjutkan dengan menggerakkan ibu jari ke luar dan ke dalam dengan gerakan berbentuk “U” yang lambat.
Langkah 6: Rileks
Cobalah untuk rileks dan sesantai mungkin selama pemijatan. Mama mungkin akan merasa lebih nyaman dengan sensasinya seiring dengan meregangnya jaringan vagina dari waktu ke waktu. Total waktu pemijatan ini tidak boleh lebih dari 5 menit per sesi.
Tips untuk Suami yang Melakukan Pijat Perineum
Meskipun Mama dapat melakukan pijat perineum sendiri, Mama juga bisa meminta bantuan pasangan. Namun, ada beberapa tips tambahan berikut yang perlu diperhatikan pasangan saat melakukan pijat:
- Ketahui langkah dan cara melakukan pijat terlebih dahulu.
- Pastikan suami menggunakan jari telunjuk, bukan ibu jari.
- Lakukan secara perlahan.
- Pastikan untuk berkomunikasi dengan suami selama pijat, apakah mereka harus memberikan lebih banyak atau lebih sedikit tekanan, tergantung pada sensasi dan ketidaknyamanan atau rasa terbakar yang Mama rasakan.
Itulah artinya pijat perineum untuk ibu hamil serta langkah dan tips melakukannya. Umumnya, pijat ini aman dan mudah dilakukan. Namun, Mama harus tetap berkonsultasi dengan dokter ya sebelum melakukannya. Selamat mencoba, Mam.
Partner terpercaya dan teman perjalanan parenting para orang tua agar bisa memberikan keamanan yang anak-anak butuhkan untuk tumbuh dan berkembang, serta mampu mewujudkan impiannya.