Tingkatkan Leterasi, Sampoerna Academy Luncurkan Buku Cerita Berbasis Pendidikan STEAM

STEAM Adventures

Dalam rangka Hari Literasi Internasional (8/9) 2024, Sampoerna Academy meluncurkan buku “STEAM Adventures”, bagian dari rangkaian acara ‘Sampoerna Academy Literacy Fest 2024’.  

Buku ini ditulis oleh lima siswi dari berbagai cabang Sampoerna Academy.  Ada Lafizha Naurah Farraige, Grade 8B  yang mewakili Sampoerna Academy Sentul; Elena Jap, Grade 8 dari Sampoerna Academy Medan; Tiffany Purwandi, Grade 9A  mewakili Sampoerna Academy Surabaya Grand Pakuwon; Emma Botha, Grade 10  dari Sampoerna Academy L’Avenue serta Claire Nikolyn Anyana, Grade 8 perwakilan Sampoerna Academy BSD.

STEAM Adventures

STEAM Adventures, Menerapkan Kompetensi 5C

Buku ini sendiri merupakan buku yang berisi kumpulan cerita yang menggambarkan satu komponen inti dari akronim STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics) dengan cara yang imajinatif, praktis dan mengandung pesan untuk generasi alpha.

Bacaan Lainnya

Salah satu pesan yang disampaikan oleh penulis terkait hal-hal baik yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.  Bagaimana pentingnya untuk tidak pantang menyerah, berpikir kreatif, bekerja sama dalam sebuah tim.

Buku yang ditulis dalam bahasa Inggris juga menggambarkan dan menerapkan kompetensi 5C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Character) ini sudah dilakukan oleh Sampoerna Academy dalam proses pembelajaran sehari-hari. Kompetensi 5C ini mampu membentuk karakter positif dan kuat para siswi dengan nilai-nilai Integrity, Growth Mindset, Nobility, Innovation, Teamwork, dan Excellence (IGNITE).

Dalam jumpa pers, Adelina Holmes selaku Principal of Sampoerna Academy Pakuwon Indah Campus di Tangerang, menjelaskan kalau buku berjudul “STEAM Adventures”  ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kapabilitas dalam literasi multilingual. Hal ini menjadi penting bagi anak untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari demi mendukung perkembangan bahasanya. 

Lebih lanjut, Adelina mengatakan bahwa buku “STEAM Adventures”  ini disusun selama satu tahun. Lima siswa yang terlibat dalam penulisan cerita ini merupakan volunteer, yang bersedia meluangkan waktu dan kreativitasnya dalam menyusun cerita.  Buku “STEAM Adventures”  ini juga  ditulis dalam bahasa Inggris, tujuannya sebagai upayauntuk meningkatkan kapabilitas dalam literasi multilingual.

Pentingnya Bahasa Inggris dalam Perkembangan Literasi

STEAM Adventures

Di era teknologi dan digital yang kian pesat ini bahasa Inggris merupakan bahasa kedua yang perlu dikuasai. Bahkan menjadi salah satu lifeskill yang sangat penting karena ibarat memegang kunci emas yang bisa membuka pintu menuju berbagai peluang dan mendukung mereka untuk meraih cita-cita. 

Berdasarkan penelitian dari Celedón-Pattichis, sebanyak 56 persen populasi di seluruh dunia berbicara lebih dari satu bahasa per tahun 2020. Kemudian didukung data dari Dyvik yang dimuat di Statista, dimana bahasa Inggris menempati urutan pertama bahasa yang paling banyak digunakan di dunia per tahun 2023, dengan jumlah pengguna sebanyak 1,5 miliar, diikuti oleh bahasa Mandarin sebanyak 1,1 miliar.

Ditemui di acara yang sama, Galih Sulistyaningra selaku Praktisi Pendidikan menekankan pentingnya anak mendapatkan akses literasi sejak usia dini, terutama literasi multilingual.  “Literasi bukan hanya sebatas membaca tapi juga mampu memahami, mengolah, dan memanfaatkan isi bacaan maupun informasi. Bahasa ibu tetap menjadi pondasi awal sebelum anak dikenalkan dengan kemampuan literasi dari bahasa lainnya. Tapi, ketika bisa dilakukan lebih dari satu bahasa, tentu wawasan dan pengetahuan anak akan semakin meluas, dan anak belajar dari banyak perspektif yang akan memberinya peluang dan kesempatan untuk bisa berjejaring dan berkarya secara global.”

Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini Literacy Festival 2024 berkolaborasi dengan Play ‘N’ Learn dengan tujuan utama meningkatkan literasi anak lewat buku-buku berkualitas. Play ‘N’ Learn sendiri merupakan premium active edu fun destination berkonsep STEAM yang sudah dipercaya para orang tua. 

Kikie Randini selaku GM Marketing TEEG Indonesia (Timezone & Play ‘N’ Learn) menyampaikan,  “Kami berharap dengan kolaborasi ini adalah lebih banyak orang mengetahui tentang STEAM, terutama bagaimana cara mengimplementasikannya. Kemudian dari Play ‘N’ Learn yang menerima buku ini, kami berharap para orang tua khususnya orang tua murid dari Sampoerna Academy mengerti bahwa konsep STEAM juga dapat diimplementasikan melalui kegiatan bermain seperti yang ada di Play ‘N’ Learn.”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ thirty one = thirty five