Sakit punggung saat hamil di trimester kedua banyak dialami calon ibu. Katanya, ini baik sebagai tanda bayi tumbuh optimal di kandungan. Berikut ini pengalaman beberapa para ibu dan cara mereka mengatasinya.
5 Penyebab Sakit Punggung pada Ibu Hamil
Menurut dokter spesialis kandungan, Nivin Todd, MD, nyeri punggung saat hamil biasanya terjadi pada sacroiliac joint atau sendi sakroiliaka. Ini adalah sendi pertemuan antara panggul dan tulang belakang. Ada banyak penyebab mengapa sendi ini bisa terasa nyeri saat hamil. Seperti yang dialami beberapa ibu ini:
1. Penambahan berat badan
Salah satu tanda kehamilan yang sehat adalah berat badan ibu bertambah antara 25-35 pon, atau 11-15 kg. Penambahan berat ini ternyata bisa berdampak negatif pada ibu, yaitu meningkatnya rasa nyeri di punggung bawah karena beban tulang belakang yang meningkat.
Bayangkan jika berat ibu bertambah lebih dari itu saat hamil? Seperti pengalaman Ester (32), berat badannya naik lebih dari 16 kg saat hamil anak kedua. Yang dialaminya tidak hanya nyeri punggung tapi juga nyeri pada kedua ibu jari kakinya. Kata dokter, ini karena tubuhnya tak kuat menahan beban.
Berat janin yang terus bertambah juga memberi tekanan pada pembuluh darah dan saraf di panggul dan punggung ibu.
2. Perubahan postur
Kehamilan, tanpa disadari, menggeser pusat gravitasi ibu dan secara bertahap mengubah postur tubuh dan cara ia bergerak.
Seperti yang dialami Kiki (34). Sebelum ia hamil, badannya terbilang kurus (42 kg). Tapi tak disangka, saat hamil berat badannya naik drastis (menjadi 60 kg). Perubahan berat yang tiba-tiba ini membuat punggungnya terasa nyeri dan kadang sulit berjalan.
“Jadi tiap kali punggung terasa sakit, saya selalu cari posisi jalan yang nyaman. Ketepatan kalau saya miringkan badan ke kanan, punggung rasanya enak. Nggak tahunya keterusan sampai lahiran.”
3. Perubahan hormon
Selama kehamilan, tubuh ibu memproduksi hormon relaxin yang memungkinkan ligamen di area panggul rileks dan persendian menjadi lebih longgar –bagian dari persiapan proses persalinan. Namun hormon yang sama juga menyebabkan ligamen yang menopang tulang belakang jadi mengendur, dan dampaknya ligamen tidak stabil dan menimbulkan nyeri.
4. Pemisahan otot
Ketika rahim mengembang, dua lembar otot paralel (otot rektus abdominis), yang membentang dari tulang rusuk ke tulang kemaluan, terpisah di sepanjang jahitan tengah. Pemisahan ini umumnya memperburuk sakit punggung saat hamil.
5. Stres
Bagai dua sisi mata uang, kehamilan bisa bikin bahagia sekaligus stres. Pemicu stres biasanya morning sickness, kekhawatiran akan sakitnya persalinan, biaya persalinan dan perawatan anak ke depan, pengaruh mood-swing, dan masih banyak lagi. Nah, stres emosional itu juga ternyata bisa memicu ketegangan otot punggung.
5 Perawatan Sakit Punggung saat Hamil
Memang rasa sakit di punggung ini sering bikin tak nyaman. Bagaimana pun, Anda tetap harus bisa ‘menikmatinya’. Alih-alih stres menghadapinya, coba atasi dengan beberapa cara ini. Siapa tahu ada salah satunya yang manjur untuk Anda.
1. Olahraga
Olahraga teratur bisa bantu menguatkan otot, meningkatkan fleksibilitas, dan redakan stres tulang belakang. Tapi pilih olahraga yang sesuai dengan usia kandungan, ya.
Misalnya, berenang di trimester 1 dan 3, jalan kaki di trimester 2, atau yoga hamil yang aman dilakukan di tiap episode trimester. Kalau bingung, coba minta rekomendasi ke dokter kandungan Anda.
2. Kompres panas dan dingin
Coba kompres punggung dengan cara Naomi (28). “Kalau nyerinya lagi datang, saya ambil apapun yang beku di kulkas, terus bungkus pakai handuk kecil. Setelah itu minta suami kompres ke bagian yang nyeri selama kira-kira 20 menit. It’s works!” cerita Naomi.
Kompres dingin ini dilakukannya berganti-ganti dengan kompres panas selang 2-3 tiga hari. Tapi untuk kompres panas ini, jangan sekali-kali meletakkannya di perut, ya.
3. Perbaiki postur tubuh
Bila merasa ada postur tubuh yang berubah selama kehamilan, mulailah memperbaikinya perlahan-lahan. Misalnya, jangan lagi membungkuk tapi duduk atau berdirilah dengan menarik punggung ke belakang. Saat tidur miring, gunakan bantal di antara kedua lutut untuk bantu menghilangkan tekanan punggung. Dan saat duduk, topang punggung dengan meletakkan bantal di belakang punggung.
4. Peregangan
Peregangan ringan dilakukan secara teratur untuk menguatkan otot punggung dan panggul. Misalnya dengan standing pelvic tilt, torso rotation, backward stretch, dan low back stretch.
Ternyata cara ini, berdasarkan pengalaman Kiki, juga ampuh memperbaiki postur tubuh setelah persalinan. “Saya melakukan ini justru setelah melahirkan. Dan ternyata ampuh, postur badan saya balik lagi seperti semula. Dulu selain punggung, leher belakang juga suka nyeri. Nyerinya bahkan masih terasa paskamelahirkan. Tapi setelah rutin latihan ini, hilang semua nyerinya,” kata Kiki.
5. Akupunktur dan kiropraktik
Beberapa penelitian menunjukkan, akupunktur efektif meredakan nyeri punggung bawah selama kehamilan. Begitu juga dengan chiropractic, yang bila dilakukan dengan benar oleh seorang profesional, bisa bantu atasi masalah nyeri punggung saat hamil. Tapi sebelum melakukannya, tanya dokter kandungan apakah Anda boleh melakukannya.
Pemicu Sakit Punggung Lainnya
Terkadang sakit punggung juga dipicu oleh beberapa hal sederhana yang dilakukan sehari-hari. Ini contohnya, dan sebisa mungkin dihindari, ya:
- Mengambil sesuatu di bawah dengan membungkuk. Alih-alih membungkuk, coba usahakan mengambil dengan posisi berjongkok terlebih dulu.
- Mengenakan sepatu hak tinggi. Ganti dengan sepatu hak rendah dengan dukungan lengkungan yang baik. Hormon juga mengendurkan persendian, jadi bila Anda ingin membeli sepatu baru, pilih yang ukurannya lebih besar.
- Hindari tidur terlentang karena hanya akan menambah beban (kandungan) ke punggung.
Kapan Harus ke Dokter
Level rasa sakit di area punggung saat hamil mulai dari ringan hingga berat. Jangan buru-buru minum obat untuk meredakannya, apalagi yang buka resep dokter.
Sejauh ini, Acetaminophen (Tylenol) memang aman dikonsumsi beberapa ibu hamil. Sementara Aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid lainnya (NSAID) seperti ibuprofen (Advil, Motrin) atau naproxen (Aleve) tidak disarankan.
Tapi dari pada salah dan berakibat fatal pada kesehatan janin dan Anda, lebih baik konsultasi ke dokter dulu sebelum minum obat. Dan atau, segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami ini:
- Sakitnya tidak hilang. Rasa sakitnya semakin parah dan kadang timbul tiba-tiba
- Kesulitan buang air kecil atau ada rasa seperti “kesemutan” di ekstremitas (anggota gerak) Anda
- Nyeri punggung yang parah mungkin terkait dengan osteoporosis yang diakibatkan kehamilan, osteoartritis vertebra, atau artritis septik –dalam kasus yang jarang terjadi. Nyeri berirama bisa juga tanda persalinan prematur. Bila Anda mengalami salah satunya, segera periksakan ke dokter.
Sakit punggung saat hamil memang mengganggu sekali, apalagi jika rasanya intens dan berlarut-larut. Tapi tenang, itu nanti akan sembuh dengan sendirinya paskapersalinan.
Nah, Sekarang Anda sudah lebih tahu bagaimana cara mengatasi sakit punggung saat hamil. Semoga dengan ini rasa sakit pada punggung Anda nggak kambuh lagi, ya.