Usia baru 40 tahun sudah terkena serangan jantung? Kondisi seperti ini makin sering terjadi, bahkan juga bisa dialami oleh seseorang yang usianya di bawah 40 tahun dan masih produktif. Apa penyebabnya?
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD-KKV, FINASIM, FACP, mengatakan bahwa kelompok usia yang terkena serangan jantung mulai dari yang ringan dan fatal itu dialami di usia muda.
“Teman-teman mungkin sudah sering dengar kasus orang-orang, tokoh, atau selebriti yang usianya relatif muda tapi meninggal karena serangan jantung. Sebenarnya spektrumnya luas sekali, mulai dari yang ringan sampai yang fatal,” kata dr. Sally dalam Media Briefing Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tentang serangan jantung di usia muda.
Lantas, apa penyebab, gejala, dan faktor risiko serangan jantung di usia muda?
Penyebab Terkena Serangan Jantung di Usia Muda
Serangan jantung bisa terjadi ketika aliran darah yang membawa darah kaya oksigen ke otot jantung berkurang/berhenti. Ini terjadi karena proses aterosklerosis atau penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain (plak) yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah jantung.
“Penyempitan ini bisa dalam waktu lambat, atau bisa dalam waktu cepat. Nah kalau terjadi tiba-tiba dalam waktu cepat itulah yang disebut serangan jantung,” ucap dr. Sally.
Pada orang-orang berusia lanjut, penyebab serangan jantung terjadi karena penyakit seperti hipertensi, kolesterol, dan diabetes. Sedangkan pada usia muda, penyakit tersebut mungkin saja dialami, namun seringnya berasal dari aktivitas fisik yang semakin berkurang.
Selain aktivitas fisik yang berkurang, gaya hidup tidak sehat juga menjadi penyebab serangan jantung. Misalnya, pola makan tidak sehat, mengonsumsi makanan tidak sehat hingga muncul obesitas di usia muda.
“Data dari tahun 1998-2018 ternyata orang-orang berusia 18 tahun ke atas makin lama aktivitas fisiknya makin menurun, apalagi sejak pandemi. Di depan komputer dan nggak sempat olahraga. Selain itu, penyebab lainnya adalah obesitas, yang dimulai dari masa kanak-kanak dan remaja. Ini menjadi bibit seseorang menjadi obesitas di usia dewasa dan penyakit lain seperti hipertensi dan diabetes,” jelas dr. Sally.
Gejala Serangan Jantung di Usia Muda
Mengetahui gejala serangan jantung mungkin dapat membantu Mama dan keluarga lebih aware dan mewaspadainya sejak dini. Berikut ini beberapa gejala serangan jantung yang perlu Mama ketahui.
- Nyeri/rasa tidak nyaman di dada
- Sakit kepala ringan, mual/muntah
- Nyeri/rasa tidak nyaman di rahang, leher, punggung, lengan/pundak, sakit atau nyeri lambung
- sesak napas
Gejala di atas seringnya terjadi tiba-tiba/mendadak dan terjadi begitu cepat, bahkan saat sedang melakukan aktivitas seperti biasa. Karena itu, bila merasakan gejala tersebut, atau melihat seseorang mengalaminya, segera cari bantuan medis.
Faktor Risiko Serangan Jantung
Ada dua kelompok faktor risiko penyakit jantung koroner penyebab serangan jantung, yaitu:
Risiko yang tidak dapat diubah:
- Usia
- Jenis kelamin
- Keturunan
Risiko yang dapat diubah:
- Merokok
- Dislipidemia
- Hipertensi
- Diabetes
- Kurangnya aktivitas fisik
- Berat badan berlebihan (obesitas)
- Diet tidak sehat
- Stres
- Konsumsi alkohol berlebihan
Bila dilihat dari perbandingan dua kelompok di atas, risiko yang dapat diubah jauh lebih bisa dikontrol atau dihindari dengan kebiasaan hidup sehat. Misalnya, memberikan usaha lebih untuk mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok. Mengendalikan tekanan darah dan berat badan, dan berolahraga lebih rutin.
Cara Mengenali Faktor Risiko yang Dimiliki
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengenali ada tidaknya faktor risiko serangan jantung di usia muda. Dr. Sally menjelaskan bahwa rutin mengukur tekanan darah dan Indeks Massa Tubuh (IMT) atau berat badan bisa menjadi cara mengenali faktor risiko.
“Kadang-kadang orang tidak tahu kalau mereka punya faktor risiko. Yang paling sederhana adalah mengetahui tekanan darah. Tensi kita berapa, normal atau tidak. Minimal satu bulan sekali mengukur tekanan darahnya. Kemudian Indeks Massa Tubuh (IMT) atau berat badan. Ini penting karena kalau sudah sampai IMT nya mulai 22.9 ke atas, hati-hati itu sudah termasuk overweight dan lambat laun jadi obesitas. Dua hal sederhana ini yang perlu diperhatikan,” tukas dr. Sally.
Dengan mengetahui tekanan darah dan berat badan, Mama bisa mengantisipasi sejak awal risiko serangan jantung sejak dini.
8 Langkah Mencegah Penyakit Jantung
Selain menjaga perilaku hidup sehat, 8 langkah ini bisa mencegah penyakit jantung di usia muda.
-
Ketahui apakah ada faktor risiko atau tidak
Dulu dikatakan bahwa risiko penyakit jantung berada di usia 45 tahun ke atas. Namun sekarang, di usia 30-40 tahun sebaiknya sudah melakukan skrining untuk mengetahui ada tidaknya faktor risiko. Terlebih bila memiliki riwayat hipertensi atau diabetes di usia 30an.
-
Konsumsi makanan dengan gizi seimbang
Meskipun di Indonesia banyak makanan dengan kadar gula dan karbohidrat yang tinggi, Mama harus mulai membiasakan konsumsi makanan yang sehat dengan nutrisi seimbang. Kurangi makanan dan minuman manis, makanan berkarbohidrat tinggi dan berlemak.
-
Aktif berolahraga atau berkegiatan fisik
Minimal berolahraga 1-2 kali seminggu. Bila mengharuskan bekerja di depan laptop, lakukan peregangan atau berjalan setiap 2 jam sekali.
-
Jaga berat badan ideal
Seperti yang sudah dijelaskan, berat badan berlebihan atau obesitas dapat memicu penyakit jantung penyebab serangan jantung.
-
Hindari merokok
Salah satu penyebab penyakit jantung tertinggi adalah merokok. Jadi sebaiknya segera stop merokok.
-
Hindari stres
Stres dapat memicu banyak penyakit seperti tekanan darah tinggi dan diabetes. Bila memiliki riwayat penyakit tersebut, sebaiknya hindari stres ya, Ma. Atau, lakukan aktivitas yang bisa mengurangi stres, seperti berolahraga atau melakukan hobi.
-
Rutin konsumsi obat sesuai petunjuk dokter
Bila disarankan mengonsumsi obat untuk mengontrol faktor risiko, lakukan sesuai dengan petunjuk dokter yang merawat.
-
Saling support dan mengingatkan
Saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan, terutama bila Mama memiliki keluarga atau orang terdekat dengan faktor risiko penyakit jantung.
Ma, itulah informasi tentang risiko dan mencegan terkena serangan jantung di usia muda. Yuk, perhatikan gejala dan penyebabnya sejak dini. Semoga bermanfaat!