Sadarkah kalau ada beberapa ucapan yang dapat menyakiti hati bumil? Ini 21 ucapan yang dilarang untuk ibu hamil, Ma.
21 Ucapan yang Dilarang untuk Ibu Hamil
Tanpa disadari beberapa kalimat ini kerap terlontar saat berbincang dengan ibu hamil. Hal ini juga dilakukan Papa pada Mama yang sedang hamil, loh. Pernahkah Mama atau Papa melontarkan ucapan yang dilarang untuk ibu hamil berikut ini.
1. Kayaknya anakmu cewek, deh, soalnya wajahmu kelihatan lebih kusam dari biasanya!
Ada mitos yang mengatakan, salah satu indikator janin yang dikandung berjenis kelamin perempuan adalah bila wajah ibu terlihat lebih jelek dari biasanya. Alasannya, karena kecantikan ibu terserap oleh si bayi yang ada di dalam kandungan. Ya namanya juga mitos, Mam, jadi sudah pasti kebenarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Coba bayangkan bila Anda menyampaikan pernyataan di atas kepada teman yang sedang hamil. Di saat mood-nya sedang down ditambah perubahan tubuh yang mayoritas (mungkin) mengganggu pikirannya, pasti itu membuat ia semakin sedih.
2. Duh, perutmu, kok, besar banget, ya. Coba tanya dokter, itu normal atau tidak.
Ya, namanya juga orang hamil, jadi wajar dong kalau perutnya semakin hari semakin besar. Perubahan tubuh selama kehamilan pada tiap bumil berbeda-beda. Jadi bila ada bumil lain yang perkembangan perutnya tidak terlalu signifikan jangan bandingkan dengan istri. Bila perut istri terlihat sangat besar, lebih baik Papa menyarankannya mengenakan maternity belt. Saran Papa sangat membantu dan akan membuat ia merasa diperhatikan, loh.
3. Kamu tidur terus, sih, nanti bayinya jadi malas, loh?
Salah satu dampak perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan adalah meningkatnya rasa kantuk pada ibu. Ditambah lagi, penyerapan nutrisi dari tubuh ibu ke janin, tanpa disadarinya bikin ibu mudah lelah.
Jadi penting banget bagi bumil untuk menjaga kesehatannya dengan rutin mengonsumsi makanan yang tinggi nutrisi, plus menambah jam tidurnya.
Di sisi lain, tidak ada kaitannya antara kebiasaan tidur ibu selama kehamilan dengan bayi ‘malas’, kok. Di awal-awal kehidupannya, bayi memang lebih banyak meluangkan waktunya dengan tidur, jadi itu bukan pertanda si bayi pemalas.
4. Nanti stretchmark-nya bisa hilang nggak, tuh, setelah melahirkan?
Hati-hati bila mengucapkannya seolah-olah ‘jijik’ dengan stretcmark (guratan menyerupai kulit jeruk) yang ada di perut dan paha istri. Bobot tubuhnya yang bertambah saja sudah cukup membuatnya tidak percaya diri. Jadi, stop mengucapkan kalimat di atas, ya.
5. Makananmu nggak sehat banget, sih!
Kebayang nggak saat lagi asiknya makan, tiba-tiba ada yang mengatakan itu kepada bumil. Dijamin pasti bumil bete. Sama, istri yang sedang hamil juga merasakan hal yang sama. Ia merasa dihakimi bahwa dirinya tidak mampu memberikan yang terbaik bagi bayinya. Padahal, mungkin apa yang dikonsumsinya sedikit sekadar untuk melampiaskan ngidam.
6. Makan yang banyak, dong, badanmu kurus banget, tuh, kasihan bayinya nanti kurang nutrisi.
Beberapa ibu terlihat kurus atau langsing selama kehamilannya. Memang, terlalu kurus bisa berisiko bagi kesehatan ibu dan janin. Tapi bila indeks massa tubuh bumil masih di antara 18,5-24,9 kilogram/m2 (atau naik sekitar 11,5-16kg), tidak masalah sebenarnya. Bila tidak yakin dengan kenaikan berat tubuh istri, coba cek dengan menanyakannya baik-baik.
7. Diurutnya besok aja ya, Sayang.
Semakin besar kandungan ibu hamil, umumnya tubuhnya akan lebih rentan mengalami pegal dan nyeri, terutama di bagian punggung dan pinggang. Saat istri minta dipijat-pijat, ada baiknya langsung dilakukan. Karena ini akan sangat membantu dalam meningkatkan mood dan juga membuatnya tidur lebih cepat dan nyenyak di malam hari.
8. Yakin mau pakai baju itu?
Selama hamil dan mengalami perubahan tubuh, beberapa bumil kesulitan menyesuaikan diri dengan pakaian yang dimilikinya. Tidak hanya itu, mereka juga merasa tidak nyaman dengan penampakan barunya. Hati-hati, pertanyaan Papa bisa membuat diri Mama merasa tidak cantik dan menurunkan rasa percaya dirinya. Ada baiknya Papa memberikan kado untuk Mama yang sedang hamil, bisa itu baju atau makanan favoritnya.
9. Udah tua, kok, hamil!
Perjuangan tiap ibu berbeda-beda dalam hal kehamilan. Ada yang baru dikaruniai anak setelah menikah lebih dari 1-2 dekade, ada juga yang ‘tidak sengaja’ hamil, atau dituntut hamil kembali oleh pasangannya. Apapun itu, seharusnya kita menganggap kehamilan sebagai sebuah anugerah. Akan lebih baik bila kita turut mendoakan dan memberinya semangat agar di kehamilan ini ia tetap sehat dan kuat menjalani kehamilannya.
10. Kalau aku, sih, nggak mau periksa kandungan ke puskesmas pakai BPJS. Mending ngeluarin uang sedikit ke RS. Toh, cuma sekali sebulan ini periksanya. Lagian buat anak bukankah kita harus kasih yang terbaik?
Ini juga merupakan salah satu ucapan yang dilarang untuk ibu hamil. Kondisi perekonomian tiap keluarga berbeda-beda. Bagi Mama, Rp200 ribu-300 ribu mungkin tidak besar, tapi bisa jadi sebaliknya bagi teman atau ahabat. Lagipula, sepak terjang bidan-bidan yang bekerja di puskesmas juga bagus, loh.
11. Bukannya anakmu yang pertama belum setahun, kok, hamil lagi?
Entah ini kehamilan yang direncanakan atau tidak (kebobolan, istilahnya), itu bukan urusan kita untuk menanyakannya. Apalagi jika tujuan bertanya sekadar nyinyir. Pertanyaan ini bisa saja membuat bumil merasa down dan bersalah menjadi seorang ibu –terutama terhadap anak pertamanya.
12. Oh, kamu nanti rencananya mau sesar, ya. Kenapa nggak normal aja, kan kodratnya seperti itu?
Tiap keputusan yang diambil oleh seseorang pasti sudah dipertimbangkan sebaik-baiknya. Jadi, tidak perlu mencampuri urusan privat mereka. Doakan saja persalinannya nanti berjalan dengan lancar.
13. Kok, kamu masih muntah-muntah terus, sih. Coba mualnya ditahan, deh. Aku aja dulu bisa, kok.
Kalau teman bisa menahan mualnya, pasti ia tidak akan muntah. Jadi, jangan samakan kondisi kehamilan kita dengan bumil lainnya, karena perjalanan kehamilan tiap bumil berbeda.
14. Sukses, ya, persalinannya, karena dulu aku susah banget lahirannya.
Ucapan ini bisa menakuti bumil dan membuatnya stres menjelang persalinan. Lebih baik cukup sampai pada kalimat, ”Sukses ya persalinannya.”
15. Kok, begitu? Padahal waktu aku hamil nggak begitu, loh.
Loh, yang hamil saja orangnya berbeda, jadi sudah pasti pengalaman hamilnya juga berbeda. Jadi stop membanding-bandingkan kehamilan satu dengan yang lainnya, atau bahkan apa yang dialami atau lakukan saat hamil lebih baik dengan apa yang ibu lain lakukan.
16. Kamu yakin kan semuanya baik-baik saja?
Ketika due date sudah dekat tapi belum juga bersalin, seringkali anggota keluarga mengajukan pertanyaan ini atau “Kamu sudah periksakan kandungan kamu ke dokter, kan?” Bukannya menenangkan bumil, pertanyaan ini justru akan menambah rasa khawatir. Percayalah, saat mendekati tanggal melahirkan, bumil merasa sangat tidak nyaman dan mungkin ia juga sudah membicarakan kondisinya pada dokternya.
17. Mau dikasih nama siapa bayi kamu?
Memang, ini adalah pertanyaan paling umum untuk ditanyakan. Tapi, hindari melontarkan pertanyaan ini. Apalagi saat ini banyak keluarga sengaja menyembunyikan atau justru masih bingung memilih nama untuk bayinya.
18. Wow, kamu hamil tapi badannya tetap mungil, ya?
Meskipun bermaksud memuji, tapi bagi bumil ini bisa berarti, “Wow, apakah kamu yakin kandungan kamu baik-baik saja?” Bisa jadi, bumil malah akan panik tentang ukuran bayinya dan mulai cemas apakah bayinya baik-baik saja atau tidak.
19. Kamu yakin tidak sedang hamil anak kembar?
Hati-hati ya, terutama bagi ibu hamil yang tidak mengandung anak kembar, pertanyaan ini bisa diartikan sebagai, “Kamu gemuk banget sih!” Jadi, lebih baik hindari ucapkan kalimat ini pada bumil, ya!
20. Setelah melahirkan nanti mending kamu resign aja deh, mengurus bayi susah, loh!
Kita tidak pernah tahu kondisi keuangan seseorang, siapa tahu Mama ini tetap butuh penghasilan untuk membiayai kebutuhan keluarganya. Jadi, lebih baik kita beri support saat Mama ini butuh bantuan setelah melahirkan nanti.
21. Nikmati hidup deh pas masih hamil, nanti setelah anak lahir hidup kamu hanya untuk bayi saja!
Hati-hati, perkataan ini bisa membuat calon Mama cemas dan stres saat menanti kelahiran bayinya. Jangan sampai nanti kita malah memicu Mama ini alami baby blues setelah melahirkan. Jadi, yuk ucapkan hal yang baik-baik saja pada bumil, ya!
Itulah 21 ucapan yang dilarang untuk ibu hamil karena berisiko menyakiti hatinya. Saling jaga ucapan, ya.