Deep talk dengan pasangan. Masih ingat tidak kapan terakhir ngobrol yang mendalam bisa MamPap lakukan bersama? Kemarin, minggu lalu, sebulan lalu, atau bahkan lupa kapan melakukannya?
Tidak bisa dipungkiri, ya, setelah ‘terjebak’ dengan kesibukan dan rutinitas setiap hari, banyak pasangan yang lupa melakukan deep talk. Rasanya, prioritas dan fokus utama yang perlu didahulukan adalah pekerjaan dan pengasuhan. Fokus pada hal-hal praktis ini akhirnya sering kali bergeser, melakukan percakapan mendalam jadi terabaikan.
Padahal, meluangkan waktu untuk bisa saling mendengarkan dan merasa terhubung dengan pasangan perlu dilakukan, lho!
Deep Talk, Seperti Apa?
Jika masih ada yang bertanya-tanya, apa yang dimaksud dengan deep talk, dalam hal ini, Nadya Pramesrani, Psikolog Klinis Dewasa dari Rumah Dandelion menjelaskan bahwa deep talk merupakan percakapan yang bermakna dan mendalam yang perlu untuk dilakukan pasangan suami istri.
“Deep talk ini sebenarnya pembicaraan yang biasanya muncul ketika pasangan sedang date night. Ya tapi kalau mau kencan siang hari juga nggak apa. Intinya memang ada waktu khusus berdua, menghabiskan waktu bersama pasangan,” ujarnya di awal pembicaraan.
Nadya mengingatkan bahwa pembicaraan atau obrolan yang dilakukan memang tentang berdua ya. Jadi usahakan bukan lagi fokusnya soal anak. “Bisa juga membicarakan planning hidup ke depan seperti apa. Misalnya, mau ada rencana pensiun seperti apa, ada impian apa yang terkait dengan profesionalisme yang masih ingin dicapai dan bagaimana pasangan bisa saling mendukung satu sama lain serta mencari tahu bagaimana cara mencapainya.”
Meskipun idealnya bisa dilakukan satu kali setiap minggu, namun ini tentu saja bisa disesuaikan. “Dikembalikan pada kapasitas, kesempatan dan kemampuan dari pasangan masing-masing saja,” tegas Nadya.
Alasan Deep talk dengan Pasangan Perlu Dilakukan
Lebih lanjut, pemilik akun Instagram Nadyapramesrani, ini menjeleskan ada beberapa alasan mengapa deep talk memang perlu dilakukan secara berkala dan konsisten. Apa saja?
1. Memperkuat Komunikasi
Meski sudah terikat dengan ikatan pernikahan, ada kalanya pasangan suami istri merasa cangung untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya dan harapannya. Pada saat deep talk, komunikasi menjadi lebih jujur dan terbuka. Harapannya jika dilakukan dapat mengurangi kesalahpahaman dan memperbaiki cara pasangan berinteraksi sehari-hari.
2. Membangun Kedekatan Emosional
Ada pasangan suami istri yang tinggal serumah seatap, namun tidak sehati. Tidak ada koneksi perasaan di dalamnya. Jika hal ini terjadi, tentu bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Pada saat dilakukan percakapan mendalam akan memungkinkan pasangan saling mengenal lebih dalam. Mengetahui perasaan, mimpi, hingga ketakutan masing-masing. Ini membantu menciptakan koneksi emosional yang lebih kuat.
3. Memahami Nilai, Harapan dan Kebutuhan
Semua individu masih memiliki value (nilai), harapan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Sudahkah MamPap mengetahui apa yang dimiliki dan dirasakan pasangan? Faktanya, pasangan yang sering berbicara secara mendalam dapat lebih mudah memahami value (nilai), harapan, dan tujuan hidup satu sama lain. Dari sini, tentu saja dapat menjaga keharmonisan dalam jangka waktu yang panjang.
4. Meningkatkan Kepercayaan dan Keintiman
Membuka diri dalam percakapan mendalam bisa meningkatkan kepercayaan satu sama lain. Ini juga menciptakan rasa aman dalam hubungan, di mana kedua belah pihak merasa nyaman untuk terbuka dan menjadi diri mereka sendiri. Pada saat kedua belah pihak merasa didengarkan juga dapat membantu keintiman yang lebih baik lagi.
5. Membantu Mengatasi Masalah dengan Lebih Efektif
Tanpa disadari, deep talk juga bisa membantu pasangan untuk tidak hanya fokus pada solusi jangka pendek, tetapi juga memahami akar dari masalah atau konflik yang mungkin muncul, sehingga ke depannya dapat diatasi dengan lebih baik.
6. Mendukung Pertumbuhan Pribadi dan Bersama
Setuju tidak jika pasangan suami istri perlu tumbuh bersama? Jangan sampai ada salah satu pihak yang melangkah maju seorang diri. Dalam hubungan yang sehat, deep talk memungkinkan pasangan untuk saling mendukung pertumbuhan pribadi mereka sambil tetap fokus pada pertumbuhan bersama sebagai pasangan.
Topik Deep Talk dengan Pasangan
‘Seperti apa topik yang perlu dibahas pada saat deep talk?’. Tenang saja, tidak perlu bingung menentukan apa yang perlu dibicarakan. Seperti yang dikatakan Nadya bahwa sebenarnya topik yang bisa dibicarakan tidak terbatas. Bisa memulai membahas soal masa depan serta impian masing-masing pihak seperti apa. Bahkan bisa membahas masa lalu, atau membahas yang sifatnya current.
“Misalnya, bisa dimulai dengan mengungkapkan apa yang kamu suka dari pasangan di minggu ini. Tapi tidak hanya menyampaikan soal suka atau tidak suka, ya. Tetapi lebih kepada hal yang lebih mendalam. Misalnya ketika kamu melakukan hal itu, apa sih artinya buat kamu, apa yang dirasakan. Bagaimana hal itu bisa membuat saya merasakan demikian. Jadi memang sharing your deepest talk or feeling.”
“Bisa juga dikemas dari pertanyaan yang lucu, menurut kamu apa yang berbeda ya diri kamu dibandingkan saat zaman SMA dulu? Ini contoh penyataan reflektif, pertanyaan yang bisa mengingat masa lalu, tetapi bisa jadi pembicaraan yang dalam. Karena dari obrolan ringan ini bisa membahas kenapa perubahan itu bisa terjadi? Apa yang bisa dimaknai dari perubahan tersebut?”
Artinya, pertanyaan atau topik yang bisa diutarakan pada saat deep talk dengan pasangan tidak melulu tentang hal-hal yang berat. Bisa lewat pertanyaan yang terdengar ringan tetapi sebenarnya bisa membuat berpikir dalam dan mampu mengeluarkan isi perasaan-perasan dan pikiran mendalam.
Ditegaskan Nadya, pada dasarnya, hubungan akan terasa lebih intim jika pasangan mampu melakukan percakapan yang lebih dari sekadar topik yang dangkal. Pasangan yang melakukan percakapan yang bermakna bersama-sama akan saling percaya, menghargai pendapat dan keyakinan masing-masing, dan bersemangat untuk tumbuh bersama.
“Melakukan pembicaraan yang bermakna antara pasangan memang perlu dilakukan. Keduanya jadi punya kesempatan untuk bisa saling berbagi. Baik soal harapan mereka, kekhawatiran, bahkan ketakutan dan hal lainnya. Dari pembicaraan tersebut ini juga, kedua belah pihak bisa saling bertukar value dan belief.
Apakah rencana hidup keduanya sama atau tidak? Pembicaraan deep talk ini memang perlu dilakukan kerena memang akan berpengaruh pada kualitas hubungan. dan memberikan perasaan bahwa ada rasa disayangi, dan cinta dalam hubungan tersebut.”
Tips untuk Memulai Deep Talk dengan Pasangan
Jika di antara MamPap masih bingung dan bertanya-tanya apa saja yang perlu dilakukan dan diperhatikan saat memulai deep talk dengan pasangan, hal pertama yang perlu dilakukan tentu saja kesediaan untuk membuka pikiran, menerima dan menjadi pendengar yang baik.
Ada kalanya deep talk dengan pasangan terasa begitu menantang. Terlebih lagi, jika sebelumnya komunikasi dengan pasangan memang belum berjalan dengan mulus. Tidak usah khawatir, meskipun begitu percakapan mendalam dengan pasangan tentu saja bisa dilakukan. Kuncinya, ada beberapa hal yang memang perlu diperhatikan.
1. Samakan Harapan
Sebelum mulai terlibat dalam percakapan yang lebih mendalam, tidak ada salahnya membicarakan lebih dulu tentang seperti apa rasanya terlibat dalam percakapan yang lebih mendalam. Jika memang sejak awal sudah menyadari adanya kesenjangan dalam komunikasi, jelaskan saja bahwa tujuan dilakukan percakapan mendalam jutru untuk memperbaiki komunikasi. Untuk itu kedua belah pihak perlu sama-sama fokus membangun keintiman melalui percakapan yang dilakukan dua arah.
2. Ajukan Pertanyaan Terbuka
Daripada terpaku pada pertanyaan yang jawabannya sekadar ‘ya’ atau ‘tidak’, cobalah untuk menggali lebih dalam dengan mengajukan pertanyaan yang mengundang respon positif. Mulailah membuka percakapan dengan membahas kenangan bersama untuk memicu percakapan mendalam.
3. Deep Talk dengan Pasangan, Jangan Berasumsi
Bagi pasangan yang telah bersama cukup lama—atau bahkan pasangan yang berada di tahap awal pernikahan—tahan keinginan untuk berasumsi. Bahwa Anda mengetahui segalanya tentang pasangan. Perayalah, di antara pasangan suami istri sebenarnya belum tahu sepenuhnya apa yang dirasakan pasangan. Hal ini bisa disebankan karena perasaan dapat berubah, baik Mam atau pun Pap juga merupakan individu yang sama sekali berbeda.
Biarkan pasangan mengekspresikan diri mereka dan jangan menghakimi mereka dengan penilaian yang Anda yakini benar. Sebenarnya, kita tidak akan benar-benar tahu apa yang dirasakan pasangan kecuali kita memberikan kesempatan untuk berbicara sendiri dari hatinya.
4. Jangan Lupa untuk Tetap Berempati
Bersikap empati berarti menjadi seseorang yang dapat memahami perasaan orang lain. Saat pasangan menjawab pertanyaan yang sulit, jangan mengalihkan pembicaraan dan berbicara tentang diri sendiri. Akui bahwa pasangan memiliki perasaan tertentu, dan selalu pastikan bahwa mereka tahu bahwa Anda peduli terhadap mereka.
5. Ungkapkan Pikiran dengan Perasaan yang Jujur
Terkadang akan sangat menyenangkan jika pasangan kita dapat membaca pikiran kita dan mengetahui apa yang kita sukai, apa yang tidak kita sukai, dan kapan kita merasa sedih. Hal itu tidak mungkin terjadi jika memang tidak ada ketebukaan untuk berbicara satu sama lain.
Ketika MamPap bisa berbagi pikiran dan perasaan, tentu akan merasa lebih terhubung secara emosional satu sama lain. Dan itu memungkinkan untuk melakukan percakapan yang mendalam tentang peristiwa yang memengaruhi secara individu dan sebagai pasangan.
Berbagi perasaan secara bebas juga membantu membangun kepercayaan dan memahami perasaan pasangan sehingga dapat membantu membimbing atau mencari solusi untuk keluar dari situasi yang sulit.
6. Tetap Terhubung dan Tunjukkan Ketertarikan Saat Deep Talk dengan Pasangan
Percakapan yang sehat tidak dapat terjadi tanpa minat bersama. Jadi, tunjukkan minat pada pasangan. Jangan sibuk sendiri, apa lagi saat berbicara mata justru tetap fokus dengan gawai. Berikan perhatian sepenuhnya tanpa ganguan apa pun, ya.
Idealnya, kedua belah pihak dapat menunjukkan dan mengamati minat melalui bahasa tubuh dan nada suara. Ingatlah bahwa setiap percakapan memiliki dua sisi. Bahkan jika ada salah satu pihak yang tidak tertarik dengan topik yang sedang dibicarakan, tetap pastikan untuk menyediakan telinga untuk mendengarkan dengan saksama dan sungguh-sungguh.
7. Pahami Perbedaan dan Terima Perspektif yang Berbeda
Terima dan pahami perbedaan sangat penting dalam hubungan apa pun. Hal ini menjadi sangat penting dalam hubungan intim, di mana mendengarkan secara aktif dan benar-benar mencoba memahami sudut pandang pasangan dapat memperdalam hubungan. Mengajukan pertanyaan terbuka bukan hanya tentang mendapatkan jawaban dan menunjukkan kepada pasangan bahwa pikiran dan perasaannya penting.
Bagaimana, masih belum yakin dan bingung melakukan deep talk dengan pasangan? Dengan pemaparan dari Nadya Pramesrani selaku Psikolog Klinis Dewasa yang sering menangani masalah pernikahan ini bisa memberikan insight untuk MamPap, ya.
Hai, salam kenal 🤗, panggil saya Adis. ‘Terlahir’ jadi ibu, menjadi sadar kalau menjadi orang tua merupakan tugas seumur hidup. Meski banyak tantangan, semua tentu bisa dijalani jika ada dukungan dari lingkungan sekitar. #MamaSquads