Siapa, nih di antara MamPap yang mau makan enak tetap sehat? Setiap ada kesempatan, tidak mau ketinggalan untuk hunting makanan? Atau, senang mencoba berbagai resep dan mengolahnya sendiri di rumah?
Bagi sebagian orang, bisa mengolah dan menikmati makanan enak memang menjadi sebuah relaksasi dan menawarkan kenikmatan tersendiri. Sayangnya, tidak sedikit masyarakat yang merasa khawatir dan membatasi ketika mengekplorasi makanan karena alasan kesehatan. Tidak mengherankan, hal ini tentu saja berkaitan dengan fakta bahwa belakangan ini angka penderita diabetes di Indonesia, khususnya tipe 2 memang melonjak tajam.
Data yang dikeluarkan Institute for Health Metrics and Evaluation menyebutkan, Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia pada 2019, yaitu sekitar 57,42 kematian per 100.000 penduduk. Kenyataan ini memang sangat mengkhawatirkan. Tidak mengherankan jika semua pihak diharapkan memiliki kesadaran untuk bisa menjalankan pola hidup sehat. Perubahan ini tentu saja perlu dikerjakan bersama-sama dan yang terpenting perlu dimulai dengan keinginan untuk bisa menjalankan pola hidup sehat.
Meningkatnya penderita diabetes ini memang tidak terlepas dari konsumsi gula yang tinggi, termasuk kurangnya melakukan aktivitas fisik. Setidaknya hal ini terbukti dengan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional BPS pada 2021, sebanyak 47,9 juta penduduk Indonesia masih mengonsumsi gula secara berlebihan. Indonesia saat ini tercatat sebagai negara dengan konsumsi gula terbesar ke-6 di dunia. Berdasarkan catatan yang ada, komsumsinya mencapai 7,8 juta metrik ton/tahun.
Ditemui di event ’Bango Less Sugar Fit Festival’ di Gandaria City, dr. Diana Felicia Suganda, Mkes, SpGK, menjelaskan ”Mengonsumsi makanan dan minuman dengan gula berlebih dapat menimbulkan berbagai risiko penyakit, seperti diabetes mellitus tipe-2. Penyakit ini tidak memandang usia. Selain faktor gaya hidup sehat atau kurang gerak, penyakit ini terkait dengan pola konsumsi tidak sehat, termasuk makanan dan minuman yang mengandung gula berlebih.”
Lebih lanjut, dokter yang berpraktik di RS. Pondok Indah Group ini juga menegasakan, menikmati makanan enak dan memiliki rasa manis tentu saja boleh, “Bukannya jadi tidak boleh sama sekali, ya. Prinsipnya memang harus dibatasi. Ini tidak hanya untuk penderita diabetes, yang sehat pun demikian,” tegasnya.
Artinya, buat MamPap yang senang memanjakan diri dengan mengonsumsi makanan enak dan lezat, hal ini tetap bisa dilakukan. MamPap bisa makan seperti seorang pecinta kuliner dan tetap sehat. Namun, ada beberapa hal yang perlu diingat.
Tips Bisa Makan Enak Tetap Sehat
1. Hidup dalam Warna, Jangan Lupa Makan Makanan Berwarna!
“Semakin banyak warna dalam hidupmu, kamu akan semakin bahagia”. Prinsip ini tentu saja perlu dijalankan. Dengan mengonsumsi makanan berwarna-warni tidak hanya membuat tubuh lebih sehat karena banyaknya pilihan nutrisi yang didapatkan tubuh. Lagi pula, dengan banyaknya warna serta pilihan di piring tentu saja akan lebih ‘menggoda’ visual. Ini penting dan perlu diterapkan sejak si Kecil memulai MPASI juga, loh. Dengan warna dan makanan yang bervariasi membuat piring itu menakjubkan secara visual.
2. Makan Enak Tetap Sehat, Perhatikan Ukuran atau Porsi Makanan
Jika senang dengan menu makanan, tidak jarang membuat kita kesulitan untuk menahan hawa nafsu dan cenderung memanjakan diri secara berlebihan. Inilah mengapa penting untuk memperhatikan ukuran porsi yang akan dikonsumsi.
Seperti yang dikatakan dr. Diana, “Mengonsumsi makanan dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan asupan kalori yang berlebihan. Semua jadi perlu seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Mulai dari kebutuhan karbohidrat, lemak, protein, serat, dan nutrisi lainnya perlu diperhatikan.
Sementara untuk penderia diabetes atau pra diabetes, dr. Diana juga mengingatkan kalau tidak hanya perlu memerhatikan porsi atau jumlah makanan yang tepat, jadwal makan yang tepat serta memilih makanan yang tepat juga menjadi kunci utama yang tidak bisa diabaikan.
3. Ketahui Dari Mana Makanan Berasal
Percaya tidak kalau kisah di balik makanan yang kita konsumsi itu penting? Setidaknya, sebelum menikmati makakanan tersebut, kita sudah mengetahui asal makanan tersebut. Dari bahan apa saja makanan tersebut, termasuk bagaimana cara pengolahannya. Hal ini dapat mendorong untuk makan lebih sehat karena semakin tahu, semakin baik pilihan yang dibuat.
Contohnya, jika MamPap penikmat makanan manis dengan olahan kecap, kini bisa memilih Bango Less Sugar. Kecap ini Terbuat dari kedelai hitam “Mallika” dan daun stevia sebagai pemanis alami. Dalam hal ini, dr. Diana menjelaskan kalau penggunaan daun stevia ini aman karena tidak memengaruhi gula darah, jadi baik dikonsumsi untuk individu yang menderita diabetes atau pre diabetes.
“Selain itu, kandungan kalorinya sangat sangat kecil, juga lebih rendah kandungan garam. Jadi, jika mengatur pengonsumsian rendah garam, kadar gula dalam tubuh juga pasti lebih bagus”.
Tanpa mengurangi kelezatan rasa, kecap Bango less sugar bisa tetap melezatkan hidangan dengan 45% gula yang lebih rendah. Baik untuk yang berisiko diabetes dan menjaga gaya hidup sehat. Kecap Bango less sugar ini juga mengandung alergen kedelai, mengandung sulfit, dan tanpa penguat rasa dan tanpa pewarna sintetik.
Perjalanan Kecap Bango selama 95 tahun selalu menjadi pilihan secara turun-temurun di keluarga Indonesia. Selama puluhan tahun, Kecap Bango sebagai kecap manis legendaris asli Indonesia juga nggak pernah berhenti berinovasi. Bertepatan dengan peluncurannya, kecap Bango Less Sugar juga mengajak masyarakat untuk bisa melakukan pola hidup sehat. Tidak hanya berkaitan dengan memilih makanan, tetapi juga pentingnya bergerak, melakukan aktivitas fisik dan oleh raga secara rutin.
4. Rutin Olahraga
Makan enak tetap sehat bisa dicapai jika MamPap tidak melupakan olahraga. Dengan rutin olahrga, bisa membantu menurunkan kadar gula darah. Caranya:
- Membakar kalori untuk menghasilkan energi dan menyimpang glukosa ke otor sebagai cadangan energi
- Membentuk massa otot lebih tinggi
- Mencegah penumpukan gula di dalam darah
- Membantu tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin
5. Tetap Terhidrasi
Tidak kalah penting, pastikan tetap terhidrasi. Setiap harinya minum air yang cukup. Kadang, rasa lapar sebenarnya adalah rasa haus. Sebagai pedoman umum, kebutuhan air minum yang dibutuhkan sekitar 8 gelas (2 liter) air per hari. Namun, kebutuhan ini bisa bervariasi karena akan tergantung pada usia, jenis kelamin, berat badan, tingkat aktivitas, termasuk kondisi kesehatan, cuaca, dan seberapa banyak MamPap berkeringat.
Gimana, ternyata makan enak tetap sehat bisa tetap dilakukan dengan cara yang mudah bukan?
Hai, salam kenal 🤗, panggil saya Adis. ‘Terlahir’ jadi ibu, menjadi sadar kalau menjadi orang tua merupakan tugas seumur hidup. Meski banyak tantangan, semua tentu bisa dijalani jika ada dukungan dari lingkungan sekitar. #MamaSquads