Bisa menyekolahkan anak hingga jenjang perguruan tinggi adalah harapan banyak orang tua. Tapi bagi sebagian besar orang tua hal ini mustahil karena perekonomiannya yang rendah berbanding terbalik dengan biaya kuliah yang sangat tinggi. Tenang Ma, ada banyak cara yang bisa Mama lakukan sebagai persiapan biaya kuliah anak. Ini beberapa di antaranya.
Yang Disiapkan Sebelum Anak Masuk Sekolah
Biaya kuliah masih jadi momok menakutkan bagi sebagian besar orang tua di Indonesia karena jumlahnya yang tidak sedikit. Itulah mengapa, orang tua harus cepat sadar untuk mempersiapkan dana pendidikan anak jauh-jauh hari. Ini penting, sehingga hak anak untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya tidak hilang, dan persiapan biaya kuliah anak hingga sekolah tinggi pun bisa teratasi.
Ketika anak akan masuk taman kanak-kanak atau sekolah dasar, dana pendidikannya setidaknya disiapkan minimal satu tahun sebelumnya. Ada beberapa perkiraan komponen biaya yang harus Mama siapkan, seperti:
1. Kebutuhan Primer
- Uang pangkal
- Uang pembangunan
- Uang seragam
- Uang buku
- Uang SPP/semester pertama
- Akomodasi (bila di luar kota/negeri)
- Biaya perlengkapan kuliah seperti tas, sepatu, alat tulis, dan lain-lain.
Setelah itu, hitung waktu anak di tiap tingkatan pendidikan. Misal TK 2 tahun, SD 6 tahun, dan seterusnya.
Sebagai contoh, Mama bisa mulai menabung dana pendidikan anak usia dini sejak ia lahir. Di usia 3 tahun, Mama mulai menabung untuk biaya masuk sekolah dasar, dan begitu seterusnya.
2. Inflasi yang setiap tahun naik
Bisa dibilang, Indonesia salah satu negara dengan biaya pendidikan termahal di dunia. Dan umumnya, biaya pendidikan ini naik mengikuti kenaikan inflasi –10% sampai 15% per tahun.
Bila tidak mempersiapkan dana pendidikan jauh-jauh hari dan memperhitungkan sumber dananya, bisa jadi semua penghasilan Mama dan Papa habis hanya untuk membayar biaya sekolah anak.
3. Kualitas sekolah yang diinginkan
Apakah kualitas sekolah yang diinginkan sesuai dengan budget yang Mama tetapkan? Ingat, Ma, tidak semua sekolah mahal memiliki kualitas pendidikan anak yang baik. Apalagi, yang membedakan mahal-murahnya biaya sekolah biasanya dari fasilitas yang disediakan, bukan di kurikulum belajarnya.
4. Bila kondisi ekonomi tidak selalu baik
Mungkin saat ini kondisi keuangan keluarga sedang baik dan mampu membiayai pendidikan anak setinggi-tingginya. Tapi coba bayangkan bila kondisi perekonomian negara sedang tidak baik dan itu memengaruhi pekerjaan Mama atau Papa, bagaimana dengan biaya pendidikan anak selanjutnya?
Oleh karenanya, sangat penting menyiapkan dana pendidikan anak sedini mungkin. Dan, Mama harus berkomitmen menjaga dana tersebut tidak digunakan untuk kebutuhan lain.
5. Bila kondisi kesehatan tak selamanya baik
Sama halnya dengan perekonomian negara, kondisi kesehatan juga bisa menurun. Saat ini Mama dan Papa sehat dan bisa bekerja guna memenuhi kebutuhan keluarga, bagaimana bila sebaliknya? Apakah di saat itu Mama memiliki tabungan untuk menjaga anak tetap bisa sekolah?
Dari pertimbangan di atas, maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai persiapan dana kuliah anak. Ini dia penjelasannya.
5 Persiapan Biaya Kuliah Anak
Sudah lumrah bagi pasangan baru menikah untuk segera mempersiapkan pendidikan anaknya di masa depan. Rencana ini sangat tepat untuk menghindari masalah atau kejadian tak terduga di masa depan (krisis moneter atau buruknya kesehatan Anda/pasangan).
Ayo, Ma, lakukan persiapan biaya kuliah anak sedini mungkin dengan cara ini:
1. Menabung secara konsisten
Menabung merupakan cara paling mudah dilakukan. Tapi syaratnya, Mama harus konsistensi dan dimulai sejak dini, sebelum memiliki anak kalau bisa.
Mama bisa memilih antara tabungan konvensiaonal atau tabungan pendidikan. Bedanya, Mama bisa menabung sesuai dengan kemampuan setiap bulannya. Mulailah menabung dari jumlah terkecil yang Mama dan mampu, beberapa persen masing-masing dari penghasilan keluarga. Nanti perlahan-lahan, bisa menaikkan nominalnya. Ingat saja pepatah: Sedikit demi sedikit, kecil-kecil menjadi bukit.
Sementara tabungan pendidikan, nominalnya sudah ditentukan setiap bulan dan pencairannya pun menyesuaikan keinginan.
2. Asuransi pendidikan
Produk asuransi tidak melulu tentang kesehatan dan jiwa, Ma. Ada juga produk asuransi yang disebut dengan asuransi pendidikan.
Asuransi pendidikan berbeda dari tabungan pendidikan, bahkan dikatakan lebih baik. Selain dananya bisa dialokasikan untuk pendidikan, asuransi pendidikan juga memiliki proteksi asuransi bila sewaktu-waktu orang tua meninggal –tabungan masih bisa dimanfaatkan anak.
3. Investasi
Metode ini mirip-mirip dengan metode menabung, tetapi Mama bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan dengan berinvestasi. Misalnya dengan menyimpan uang dalam bentuk deposito atau tabungan emas. Seperti yang diketahui, nilai emas cenderung stabil atau bahkan naik setiap tahunnya. Selain itu, Mama juga bisa berinvestasi di reksadana dengan modal kecil minimal Rp100 ribu atau saham.
Untuk reksadana, pilihlah dana campuran dan saham, karena imbal hasilnya yang lebih tinggi di jangka panjang. Untuk saham, return-nya bisa jadi lebih tinggi dari reksadana tapi lebih berisiko.
4. Properti
Properti bisa dalam bentuk lahan atau bangunan –bila ada. Ini cocok untuk disimpan dalam waktu lama hanya saja, memang, modalnya tidak kecil (kecuali bila memilikinya hasil pemberian orang tua atau warisan).
Menyimpan properti dalam jangka panjang bisa sangat menguntungkan (karena nilainya selalu naik setiap tahun terutama bila berada di lokasi strategis). Tapi kekurangan investasi ini adalah sulit dicairkan.
5. Kredit tanpa agunan
Kredit tanpa agunan atau KTA efektif Mama ajukan jika memang benar-benar tidak memiliki biaya kuliah untuk anak. Mama bisa mengajukan personal loan ke bank (pastikan terdaftar sebagai lembaga keuangan resmi dan diawasi OJK) dengan bunga pinjaman yang tidak mencekik leher. Tapi rata-rata bank yang terdaftar resmi memberikan bunga bank pinjaman tidak lebih dari 5,25%.
Demikian beberapa persiapan biaya kuliah anak yang bisa orang tua jadikan pilihan. Semoga harapan menguliahkan si kecil terwujud tanpa halangan biaya, Ma.