“Dok, kehamilan saya normal tidak ya? Apakah janin yang saya kandung akan baik-baik saja? Sebenarnya, apa yang perlu dilakukan saat persiapan kehamilan”
Pertanyaan di atas ini mungkin akan ditanyakan MamPap ketika kontrol ke dokter untuk kali pertamanya saat memeriksakan kehamilan. Terutama bagi MamPap yang baru memiliki anak. Rasa khawatir seperti memang wajar saja ditanyakan, umumnya orang tua baru memang belum memiliki pengalaman sehingga banyak merasa was-was.
Namun, untuk memastikan apakah kehamilan normal atau pun menentukan apakah janin tumbuh dengan sehat dan sempurna tidak semudah yang dibayangkan. Hal ini jugalah yang dipertegas oleh dr. Better Versi Paniroi, Sp.OG, dokter kandungan dari RS. Premier Jatinegara.
Pentingnya Persiapan Kehamilan
Dalam acara Seminar dan Bazaar Kesehatan Ibu dan Anak yang digagas RS. Premier Jatinegara belum lama ini, dr. Better menegaskan bahwa untuk memastikan kehamilan sehat, janin tumbuh sehat dan normal, hal utama yang perlu dilakukan tentu saja melakukan persiapan kehamilan secara matang.
“Jadi jangan seperti tahu bulat, ya. Serba dadakan. Kehamilan harus dipersiapkan dengan matang, jauh sebelum hamil. Jadi ketika merencanakan, setidaknya dua atau tiga bulan sudah persiapkan nutrisi dengan baik sehingga ketika hamil sudah siap. Tubuh ibunya siap, nanti janin juga bisa tumbuh dengan sehat” ujar dr. Better Versi Paniroi di awal sesi seminar.
Ditambahkan Dr Susan Ananda MARS, CEO RSPJ, saat ini RS. Premier Jatinegara memiliki Pusat Layanan Ibu dan Anak, di mana layanan yang disediakan tidak hanya hanya seputar persalinan dan poliklinik anak saja, termasuk layanan fertilitas. Diadakannya seminar ini ini juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang apa yang diperlukan pasangan untuk mempersiapkan kesehatan kehamilan, mulai dari perencanaan, selama masa kehamilan, paska kehamilan, bahkan hingga bagaimana mejaga kesehatan anak dengan baik dan tepat.
Penting untuk digaris bawahi bahwa kesehatan ibu jelang kehamilan perlu diperhatihan sejak dini, Hal ini berguna untuk memastikan bahwa tubuh ibu dalam kondisi optimal sebelum mengandung. Ini termasuk menjaga kesehatan fisik dan mental, memeriksa kondisi kesehatan yang ada, seperti diabetes atau hipertensi, serta mendapatkan vaksinasi yang diperlukan untuk mencegah penyakit yang berbahaya bagi ibu hamil.
Lebih lanjut, dr. Better Versi Paniroi, Sp.OG juga menegaskan persiapan kehamilan yang paling penting berkaitan dengan nutrisi tubuh. Artinya, calon ibu harus menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, di mana gizi ini tentu saja termasuk makro dan mikro.
Konsumsi makanan yang kaya akan asam folat, zat besi, kalsium, dan nutrisi penting lainnya dapat membantu mendukung perkembangan janin yang sehat. Biasakan makan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein sehat.
Nutrisi Ibu, Salah Satu Persiapan Kehamilan yang Utama
Selama persiapan kehamilan, konsumsi makanan yang mengandung zat gizi makro (makronutrien) dan mikro (mikronutrien) sangat penting untuk mendukung kesehatan ibu dan perkembangan janin.
Berikut adalah penjelasan mengapa zat gizi makro dan mikro sangat penting dan perlu dipenuhi saat persiapan kehamilan dilakukan.
1. Zat Gizi Makro
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber utama energi bagi tubuh. Selama persiapan kehamilan, ibu perlu memastikan konsumsi karbohidrat yang cukup untuk menjaga kesehatan dan energi yang optimal.
b. Protein
Protein adalah bahan pembangun sel dan jaringan tubuh. Selama kehamilan, janin berkembang pesat dan membutuhkan protein untuk pembentukan otot, organ, dan sistem tubuh lainnya. Asupan protein yang memadai juga membantu dalam pertumbuhan plasenta.
c. Lemak sehat
Lemak sehat, seperti lemak tak jenuh (misalnya, lemak omega-3), penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf janin. Lemak juga membantu penyerapan vitamin larut lemak yang penting, seperti vitamin A, D, E, dan K.
Zat Gizi Mikro:
a. Asam Folat (Vitamin B9)
Asam folat sangat penting untuk mencegah cacat tabung saraf pada janin, terutama pada tahap awal kehamilan. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan cacat pada sistem saraf janin yang disebut cacat tabung saraf.
b. Zat besi
Selama kehamilan, tubuh membutuhkan lebih banyak zat besi untuk membentuk lebih banyak sel darah merah untuk mengangkut oksigen. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia pada ibu dan mengganggu perkembangan janin.
c. Kalsium
Kalsium diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi janin yang kuat. Jika asupan kalsium tidak mencukupi, tubuh ibu akan mengambil kalsium dari tulangnya sendiri, meningkatkan risiko osteoporosis pada ibu nantinya.
d. Vitamin D
Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dan juga penting untuk kesehatan tulang. Selama kehamilan, vitamin D membantu perkembangan tulang dan gigi janin.
Memastikan konsumsi zat gizi makro dan mikro yang tepat sebelum hamil sangat penting karena banyak perkembangan organ dan sistem janin terjadi pada awal kehamilan, bahkan ini dimulai sebelum ibu menyadari bahwa dirinya hamil.
Itulah sebabnya mengapa persiapan kehamilan melalui asupan makanan yang tepat dan sehat sangat penting untuk kesehatan ibu dan perkembangan janin yang optimal perlu disiapkan dengan matang.
Risiko Apabila Persiapan Kehamilan Tidak Dilakukan
Faktanya, kualitas seorang individu saat dewasa sebenarnya sangat tergantung kondisi dirinya saat di kandungan. Hal ini dipaparkan oleh dr. Better.
“Jadi kalau di awal usia 40-an sudah sakit hipertentesi, atau sakit yang lainnya, ternyata ini juga dipengaruhi bagaimana kondisi kita saat di janin dulu. Dulu ibunya saat mengandung makan apa? Sehat apa tidak? Sering melakukan pemeriksaan atau tidak?
Jadi, buat ibu-ibu yang mau hamil, lakukan persiapan kehamilan dengan baik. Apa saja sih yang perlu disiapkan? Tentu saja mulai dengan makan makanan sehat. Jangan makan bakso terus menurus, minum minuman yang banyak mengandung gula selama hamil,” tegas dr. Better lagi.
Selain memengaruhi kualitas kesehatan saat anak tumbuh dewasa, dr. Better juga mengingatkan bahwa apabila pesiapan kehamilan tidak dilakukan secara matang dan baik sejak awal, maka ada beberapa kondisi yang sulit dikoreksi saat anak sudah tumbuh besar atau dewasa. Salah satunya adalah fungsi otak, di mana dr. Better menjelaskan kalau 95% perkembangan otak anak itu terbentuk saat anak masih ada di dalam kandungan.
“Jadi, saat lahir, mau dikejar sebagaimana mungkin juga sebenarnya akan sulit. Selain itu juga adanta risiko stunting yang sebenarnya bisa dicegah saat ibu hamil. Jangan sampai kita berada di lingkaran setan, hamil dengan nutrisi yang kurang kemudian anaknya stunting. Kondisi nutrisi tidak diperbakiki kemudian anaknya hamil lagi, maka risiko stunting pun bisa muncul lagi. Kualitasnya janinnnya nanti tentu saja bisa lebih buruk lagi.”
Jadi, sudahkah MamPap melakukan persiapan kehamilan dengan baik?
Hai, salam kenal 🤗, panggil saya Adis. ‘Terlahir’ jadi ibu, menjadi sadar kalau menjadi orang tua merupakan tugas seumur hidup. Meski banyak tantangan, semua tentu bisa dijalani jika ada dukungan dari lingkungan sekitar. #MamaSquads