Telat Haid 1 Minggu, Mungkinkah Anda Hamil?

haid telat 1 minggu

Jadwal haid terlambat 1 minggu, apakah pertanda hamil? Ya, kemungkinan hamil bisa saja terjadi jika seorang perempuan usia produktif yang aktif melakukan hubungan seksual, dan sudah telat haid 1 minggu.

Berikut ini penjelasan bagaimana ovulasi terjadi dan tanda-tanda kehamilan pada perempuan yang telat haid 1 minggu. 

Jika Telat Haid 1 Minggu

Tiap perempuan memiliki periode menstruasi yang berbeda. Namun normalnya, menstruasi teratur terjadi setiap 24-38 hari. Tapi pun demikian, jika terlambat 1-2 hari, itu masih terbilang normal.

Dr. Richard Beyerlein dalam lamannya menjelaskan, menstruasi dikatakan terlambat jika terjadi lebih dari 38 hari sejak menstruasi terakhir atau terlambat lebih dari tiga hari dari tanggal haid teratur Anda. 

Bacaan Lainnya

Jika setiap bulannya siklus menstruasi selalu berjalan lancar, dan kemudian Anda menyadari telat haid 1 minggu atau lebih, ada baiknya segera melakukan tes kehamilan. Siapa tahu Anda hamil, kan

Selain hamil, telat haid 1 minggu juga bisa disebabkan oleh hal-hal lain, seperti stres, diet berlebihan, dampak melakukan olahraga ekstrim, akibat dari penggunaan kontrasepsi hormonal, dan masalah kesehatan lainnya.

Mungkinkah Bisa Segera Hamil Setelah Haid Selesai?

Jawabannya, mungkin saja. Meski kemungkinannya sangat kecil, seorang perempuan dewasa bisa segera hamil setelah haidnya selesai dan berhubungan seks tanpa menggunakan alat kontrasepsi. 

Ini menandakan bahwa memang tidak ada waktu aman bagi Anda yang aktif berhubungan seks tanpa kontrasepsi tanpa berdampak pada kehamilan. Dan kemungkinan paling besar kehamilan terjadi adalah di waktu siklus menstruasi paling subur, yakni saat ovulasi terjadi. 

Bagaimana Ovulasi Terjadi?

Pada laman UT Southwestern Medical Center, Obstetri dan Ginekologi Robyn Horsager-Boehrer, MD., mengatakan, sama halnya dengan periode menstruasi, ovulasi tiap perempuan juga bervariasi dari bulan ke bulan. 

Tapi umumnya, masa ovulasi ini terjadi di hari ke-14 dari rata-rata siklus 28 hari atau antara 23-35 hari dihitung dari hari pertama haid hingga hari pertama.

Selama haid, ovarium setidaknya mempersiapkan 15–20 sel telur matang. Hingga kemudian di masa paling subur (ovulasi) mereka, telur yang paling matang tadi akan dikeluarkan dan masuk ke dalam tuba falopi, baru kemudian dibawa menuju rahim untuk ditanam di dinding rahim (implantasi). Di sanalah sel telur dibuahi sperma.

Sel telur dapat bertahan di dalam rahim sekitar 24 jam. Sementara di dalam vagina, sperma bisa bertahan 7 hari. Oleh karena itu, guna memperbesar peluang kehamilan, disarankan untuk Anda melakukan hubungan seks sekitar 2 hari sebelum ovulasi sampai lebih dari 5 hari setelah ovulasi.

Setelah implantasi tersebut produksi Human chorionic gonadotropin (hCG) dimulai dan sel-sel pada plasenta berkembang. Tingkat jejak hormon kehamilan ini sudah bisa dideteksi mulai 8 hari setelah ovulasi. Itulah mengapa, jika mengalami telat haid 1 minggu, ada kemungkinan Anda hamil.

Tanda-tanda Kehamilan

haid telat 1 minggu, tanda hamil

Tiap perempuan mengalami tanda-tanda awal kehamilan yang berbeda-beda. Bahkan ada juga yang mungkin tak merasakan adanya gejala atau mengalami perubahan apapun pada tubuhnya.

Selain telat haid 1 minggu, kehamilan juga bisa ditandai dengan beberapa gejala lain. Di antaranya: 

  • Nyeri payudara
  • Merasa sangat kelelahan
  • Mual di pagi hari (morning sickness) 
  • Gairah seks meningkat
  • Vagina atau vulva tampak bengkak
  • Ada bercak atau flek ringan 
  • Sering buang air kecil
  • Pelunakan dan pembukaan serviks
  • Nyeri ringan atau kram ringan di perut bagian bawah
  • Lendir serviks menjadi lebih encer dan jernih
  • Suhu basal tubuh berfluktuasi

Cara Sederhana Mengecek Kehamilan di Rumah 

Sejak catatan sejarah paling awal, perempuan memiliki keinginan yang kuat untuk mengetahui apakah mereka hamil sedini mungkin. Tubuh mengalami perubahan yang tak terhitung jumlahnya pada trimester pertama, dan salah satu indikator pertamanya adalah perubahan hormon yang keluar dari tubuh melalui urin.

Zaman dahulu, orang Mesir kuno (1350 SM) mengecek kehamilan melalui tes urin. Caranya dengan menyiramkan urin pada biji gandum atau jelai. Bila tanaman tersebut tumbuh, maka perempuan tersebut hamil. 

Sekarang tentu saja metode ini sudah tidak lagi digunakan. Tes kehamilan berbasis urin sudah jauh lebih modern. 

Untuk hasil yang lebih valid atau akurat, disarankan untuk melakukan pengujian menggunakan testpack di pagi hari untuk mendapatkan sampel urin yang lebih pekat. Dengan demikian, hasil yang didapatkan juga lebih baik. 

Memang tidak selamanya testpack menunjukkan hasil yang tepat. Ada beberapa faktor dapat bisa menyebabkan hasil testpack negatif atau palsu. Yaitu:

  • Urin terlalu encer karena terlalu banyak minum air sebelum melakukan testpack.
  • Pengujian dilakukan terlalu cepat saat sel telur yang telah dibuahi tidak cukup waktu untuk berimplantasi dan memulai produksi hCG.
  • Menggunakan testpack yang tidak sanggup mendeteksi kadar hCG yang lebih rendah. 
  • Kehamilan kimiawi (chemical pregnancy). Terkadang sel telur ditanamkan sebentar dan tidak bertahan lama, sementara hCG sudah diproduksi, tetapi kehamilan tidak berlanjut. Itu mengapa hasil testpack menunjukkan positif tapi beberapa hari kemudian calon ibu menstruasi. 

Perlukah ke Dokter Jika Telat Haid 1 Minggu? 

Ya, setidaknya Anda harus menunggu telat haid 1 minggu sebelum memastikan kehamilan ke dokter atau memeriksa sendiri dengan testpack

Namun jika sebelumnya Anda pernah memiliki riwayat kehamilan ektopik atau nyeri perut, ada baiknya langsung saja memeriksakan kondisi Anda ke dokter. 

Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang terjadi di luar rahim. Kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan perut dan perlu perawatan medis segera. 

Selain itu, perempuan dengan kelainan jantung bawaan atau masalah kesehatan fisik atau mental kronis lainnya juga perlu menemui dokter segera, karena rencana pengobatan dan perawatannya kemungkinan perlu diubah agar lebih ‘ramah’ terhadap janin nantinya.

Demikian penjelasan mengenai telat haid 1 minggu, masa ovulasi, dan tanda-tanda kehamilan. Semoga bermanfaat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

30 ÷ = three