Kulit anak khususnya bayi lebih sensitif dan rentan mengalami masalah. Fakta ini sepertinya sudah jadi rahasia umum, ya, Ma? Meski demikian, tetap saja tidak sedikit orang tua yang yang khawatir, apalagi masalah kulit seperti dermatitis atopik pada anak.
Rasa was-was ini umumnya akan semakin meningkat jika Mama juga menderita dermatitis atopik karena ini adalah kondisi kulit yang dapat diwariskan oleh orang tua kepada anak. Ketika Mama memiliki gen dermatitis atopik, penyakit ini dapat menjadi aktif ketika terpicu oleh alergi atau faktor kondisi lingkungan.
Memahami Dermatitis Atopik pada Anak
Dermatitis Atopik dikenal juga dengan sebagai eczema atau eksim. Jenis peradangan kulit kronis yang menyebabkan kulit menjadi kering, gatal, dan sering muncul ruam merah. Ini adalah salah satu bentuk paling umum dari eksim, yang umumnya banyak dialami oleh anak-anak. Meski demikian dermatitis atopic juga bisa muncul atau dialami pada orang dewasa.
Dermatitis atopik sering kali disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, imunitas, dan lingkungan. Orang yang memiliki kondisi ini mungkin memiliki kecenderungan alergi lain, seperti asma atau rhinitis alergi (hay fever).
Gejala dermatitis atopik pada anak dapat mencakup:
- Kulit kering dan bersisik
- Gatal yang sering kali parah, terutama di malam hari
- Ruam yang bisa menjadi lecet atau infeksi jika digaruk
- Kulit tebal dan kasar di area yang sering teriritasi
- Sering muncul di lipatan kulit seperti siky, lutut dan pergelangan tangan.
Faktanya, diperkirakan bahwa 15-20% anak-anak menderita dermatitis atopik. Dermatitis Atopik paling banyak ditemukan pada bayi dimana 45% diantaranya mengalami gejala awal Dermatitis Atopik di enam bulan pertama setelah lahir, 60% di bawah usia satu tahun dan 85% di bawah usia lima tahun.
Meski demikian, seiring bertambahnya usia dan meningkatnya daya tahan tubuh, gejalanya pun akan berkurang. Untuk mencegah kekambuhan, perlu menghindari faktor kondisi lingkungan.
Jika si Kecil mengalami dermatitis atopik, MamPap tentu saja perlu melakukan perawatan kulit yang ekstra. Dengan demikian dapat memastikan agar kulit tetap lembap, terlindungi dari iritasi, dan mengurangi risiko infeksi.
Perawatan Dermatitis Atopik pada Anak
Berikut beberapa langkah penting yang dapat dilakukan untuk merawat kulit anak yang menderita dermatitis atopik:
1. Rutinitas Mandi yang Lembut
- Gunakan Air Suam-Suam Kuku: Hindari mandi dengan air panas karena dapat menghilangkan minyak alami kulit dan memperburuk kekeringan.
- Durasi Pendek: Batasi waktu mandi menjadi 5-10 menit.
- Pilih Pembersih yang Lembut: Gunakan sabun atau pembersih yang lembut, bebas pewangi, dan hypoallergenic. Hindari sabun yang keras dan mengandung deterjen kuat.
- Pengeringan dengan Lembut: Setelah mandi, tepuk-tepuk kulit anak dengan handuk lembut, jangan digosok. Biarkan kulit agak lembap sebelum mengaplikasikan pelembap.
2. Gunakan Pelembap atau perawatan kulit yang tepat
Tahukah MamPap bahwa salah satu penyebab Dermatitis Atopik adalah kurangnya lapisan lemak pada kulit luar dan kondisi abnormal lapisan pelindung kulit? Kondisi ini dapat membuat alergen dapat masuk ke dalam celah-celah kulit dan memicu munculnya gejala seperti rasa gatal, kemerahan, dan peradangan.
Ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Mustela. Indira Natalia, Brand Manager Mustela Indonesia mengatakan, “Melalui penelitian yang dilakukan oleh Mustela, ditemukan bahwa orang dengan Dermatitis Atopik memiliki sejumlah besar bakteri Staphylococcus Aureus yang hidup di kulit mereka. Bakteri ini tidak hanya bisa menyebabkan infeksi, tetapi juga memicu respon imun yang memicu gejala kemerahan. Namun ternyata bakteri baik, dapat membunuh bakteri berbahaya pada kulit dan membantu mengobati kondisi ini. Idealnya, bakteri baik ini harus terus ditunjang dengan asupan makanan (yang disebut prebiotik) agar bisa berkembang biak dengan baik sehingga jumlahnya cukup untuk bisa menjaga keseimbangan ekosistem mikrobiota pada kulit”.
Dalam menyambut Eczema Awareness Month yang jatuh pada bulan Oktober ini, Mustela sebagai brand perawatan untuk seluruh keluarga dengan pengalamannya selama lebih dari 70 tahun, memperkenalkan inovasi terbarunya, Mustela Stelatopia+ Emollient Cream: A New Holistic Care for Atopic Skin, Nurturing Skin Health from Inside, Outside and Beyond.
Mustela Stelatopia+ diformulasikan melalui pemahaman mendalam akan kebutuhan kulit atopik yang mampu menjaga kulit baik secara eksternal maupun internal. Ada beberapa manfaat utama yang diditawarkan Mustela Stelatopia+, mulai dari perawatan komprehensif yang melampaui pelembap lainnya melalui pendekatan yang holistik dengan keunggulan bahan kandungannya yang bekerja pada berbagai lapisan kulit, menggunakan bahan kandungannya yang inovatif yaitu Triple Lipid Complex dan Bioecolia, yang terbukti secara ilmiah mampu mendukung kesehatan dan ketahanan kulit serta memiliki bukti klinis untuk memastikan efektivitas dan keamanan dalam mengelola kondisi kulit Atopik.
Mustela Stelatopia hadir dengan rangkaian lengkap, termasuk Mustela Stelatopia Cleansing Gel, Mustela Stelatopia Cleansing Oil, dan Mustela Stelatopia Foam Shampoo sebagai bagian dari rangkaian perawatan Atopik dari Mustela.
3. Hindari Faktor Pemicu
- Pakaian yang Lembut dan Longgar: Gunakan pakaian berbahan katun yang lembut dan hindari pakaian wol atau sintetis yang dapat mengiritasi kulit. Pastikan pakaian tidak terlalu ketat.
- Hindari Pemicu Lingkungan: Debu, tungau, serbuk sari, dan bulu hewan peliharaan bisa menjadi pemicu flare-up pada dermatitis atopik. Pastikan kamar anak bersih dari alergen dan gunakan alat penyaring udara jika diperlukan.
- Jangan Gunakan Sabun atau Deterjen Keras: Pilih deterjen yang lembut dan hypoallergenic untuk mencuci pakaian anak, dan hindari pelembut kain yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras.
4. Mengelola Rasa Gatal
- Jaga Kuku Tetap Pendek: Potong kuku anak agar tetap pendek untuk menghindari luka atau infeksi akibat garukan.
- Sarung Tangan Saat Tidur: Jika anak sering menggaruk saat tidur, pakaikan sarung tangan atau pakaian tidur dengan ujung tertutup untuk melindungi kulit dari garukan berlebihan.
- Kompres Dingin: Jika kulit sangat gatal, gunakan kain lembut yang dibasahi air dingin sebagai kompres untuk meredakan rasa gatal.
5. Penggunaan Krim atau Salep Khusus
- Krim atau Salep Kortikosteroid: Jika diresepkan oleh dokter, gunakan kortikosteroid topikal untuk mengatasi flare-up. Jangan gunakan lebih dari yang direkomendasikan, dan ikuti panduan dokter untuk durasi pemakaian.
- Salep Non-Steroid: Dokter mungkin meresepkan krim non-steroid seperti tacrolimus atau pimecrolimus untuk perawatan jangka panjang di area sensitif seperti wajah.
- Antihistamin: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan antihistamin untuk mengurangi rasa gatal, terutama di malam hari.
6. Menghindari Suhu Ekstrem
- Jaga Kelembapan Udara: Udara kering, terutama saat musim dingin, dapat memperburuk kekeringan kulit. Gunakan humidifier di kamar anak untuk menjaga kelembapan udara.
- Hindari Suhu Panas Berlebihan: Suhu panas dan keringat berlebih dapat memperburuk kondisi kulit. Pastikan anak tetap dingin dan nyaman, terutama saat berolahraga atau di luar ruangan.
7. Menjaga Kesehatan Mental dan Emosional Anak
- Dukung Anak untuk Tidak Menggaruk: Ajari anak untuk tidak menggaruk area yang gatal, yang dapat memperburuk kondisi dan menyebabkan infeksi. Alihkan perhatian mereka dengan aktivitas lain atau dengan kompres dingin.
- Konsultasi Jika Stres: Tanpa disadari kondisi kulit yang menganggu, seperti alergi dan dematitis atopik bisa berdampak pada masa depan anak dan memicu anak stres emosional. Hal ini juga akan dapat memperburuk dermatitis atopik. Berikan dukungan emosional pada anak, terutama jika mereka merasa terganggu oleh kondisi kulit mereka.
8. Konsultasi dengan Dokter Secara Rutin
Penting untuk terus berkonsultasi dengan dokter atau dermatologis untuk menilai perkembangan dan memastikan pengobatan yang digunakan sudah tepat. Dokter juga dapat memberikan nasihat tambahan tentang perawatan kulit dan menyesuaikan pengobatan jika diperlukan.
Merawat kulit anak dengan dermatitis atopik pada anak tentu saja memerlukan pendekatan yang konsisten dan lembut. Rutinitas perawatan harian yang melibatkan mandi lembut, menggunakan produk perawatan kulit yang tepat, serta perlunya menghindari pemicu. Jika kondisi anak tidak membaik atau semakin parah, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk pengobatan yang lebih spesifik.
Partner terpercaya dan teman perjalanan parenting para orang tua agar bisa memberikan keamanan yang anak-anak butuhkan untuk tumbuh dan berkembang, serta mampu mewujudkan impiannya.