6 Jenis Pola Asuh pada Anak, Mana yang Terbaik?

jenis pola asuh pada anak, gaya parenting pada anak, pengasuhan anak, keluarga berkumpul di meja makan

Beda keluarga, beda pula jenis pola asuh pada anak yang diterapkan di rumah. Tapi tahukah Ma, ada 6 jenis pola asuh yang umum. Apakah salah satunya pengasuhan yang Mama dan Papa pilih untuk mendidik anak?

6 Jenis Pola Asuh pada Anak

Tidak semua orang tua hanya cocok dengan satu gaya pengasuhan, banyak yang mungkin merupakan kombinasi dari dua atau bahkan tiga pendekatan di bawah ini.

1. Pola asuh otoriter (authoritarian parenting)

jenis pola asuh pada anak, gaya parenting pada anak, pengasuhan anak, pola asuh otoriter

Tipe parenting ini adalah gaya pengasuhan yang paling ketat untuk mengasuh anak. Orang tua menetapkan harapan yang tinggi dan aturan yang tegas, tetapi mungkin tidak memberikan banyak dukungan kepada anak-anak mereka atau meminta masukan dari mereka. 

Bacaan Lainnya

Tujuan dari pola asuh otoriter biasanya untuk menanamkan kepatuhan, dan mungkin termasuk hukuman yang ketat bila aturan tidak diikuti. Bagi orang tua yang menerapkan pola asuh ini umumnya anak-anaknya cenderung berprestasi tinggi secara akademis dan disiplin, mandiri dan memiliki motivasi diri. 

Namun dampak negatifnya, si kecil bisa tumbuh menjadi anak yang penyendiri, penakut dan kesepian.

2. Pola asuh otoritatif (authoritative parenting)

Ini adalah jenis parenting yang mengedepankan kewibawaan orang tua. Jenis parenting ini bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara bersikap tegas tetapi juga hangat dan suportif. 

Ciri-ciri umumnya:

  • Responsif tinggi, tuntutan tinggi.
  • Menetapkan aturan dan harapan yang jelas untuk anak-anak mereka sambil melatih fleksibilitas dan pemahaman.
  • Sering berkomunikasi; orang tua mendengarkan dan mempertimbangkan pikiran, perasaan, dan pendapat anak.
  • Mengizinkan konsekuensi alami terjadi (misalnya, anak gagal dalam ujian ketika tidak belajar), tetapi menggunakan kesempatan itu untuk membantu anak-anak mereka berefleksi dan belajar.

Orang tua yang berwibawa mengasuh, mendukung, dan sering kali selaras dengan kebutuhan anak-anak mereka. 

Contohnya, Mama bisa membuat jadwal makan dan tidur, tetapi Mama juga akan membuat penyesuaian sesuai kebutuhan berdasarkan apa yang tampaknya paling cocok untuk si kecil. 

Namun ketika seorang anak memasuki masa balita, jenis parenting asertif akan memiliki aturan yang tidak dapat dinegosiasikan tentang kesehatan dan keselamatan (seperti tidak boleh menggigit atau melempar mainan) dan melakukannya dengan cara yang logis. 

3. Pengasuhan mengutamakan kedekatan (attachment parenting)

jenis pola asuh pada anak, gaya parenting pada anak, pengasuhan anak, pola asuh attachment

Jenis pola asuh pada anak satu ini berasal dari teori keterikatan, atau keyakinan bahwa bayi lahir dengan kebutuhan untuk diasuh dan tetap dekat secara fisik dengan pengasuh utama anak selama beberapa tahun pertama kehidupan. 

Beberapa ahli melihat pengasuhan keterikatan sebagai bagian khusus dari pengasuhan otoritatif, tetapi pengasuhan yang memberi penekanan ekstra pada kasih sayang dan sentuhan fisik. Pengasuhan yang dipopulerkan oleh dokter spesialis anak, Dr. Spears ini paling sering diterapkan selama masa bayi dan balita, ketika seorang anak memiliki kebutuhan yang lebih tinggi untuk tetap dekat secara fisik dengan orang tua. 

4. Pengasuhan permisif (permissive parenting)

Jenis parenting yang permisif akan memiliki orang tua yang hangat dan mengasuh, tetapi cenderung lemah (atau tidak konsisten) dalam aturan dan disiplin. Orang tua yang permisif lebih cenderung mengambil peran sebagai sahabat anak, daripada peran mengasuh anak, dengan anak-anak. 

Orang tua dengan pola asuh ini lebih suka menghindari konflik dan akan sering menyetujui permintaan anak-anak. Mereka juga cenderung membiarkan anak-anak melakukan apa yang diinginkan dan menawarkan bimbingan atau arahan yang terbatas.

Ciri umumnya: 

  • Responsif tinggi, tuntutan rendah.
  • Berkomunikasi secara terbuka dan biasanya membiarkan anak-anak mereka memutuskan sendiri, daripada memberi arahan.
  • Aturan dan harapan tidak ditetapkan atau jarang ditegakkan.
  • Biasanya berusaha keras untuk membuat anak-anak bahagia, terkadang hingga perlu mengeluarkan biaya.

Bagi orang tua yang menerapkan gaya parenting permisif, anak-anaknya cenderung tumbuh menjadi pemikir bebas yang tidak takut mengungkapkan pikiran dan pendapat mereka. Namun, anak juga cenderung sulit mengikuti aturan dan tidak disiplin.

5. Pengasuhan menekankan pada kemandirian anak (free-range parenting)

Dalam beberapa hal, jenis pola asuh pada anak ini  mirip dengan pola asuh permisif. Keduanya memiliki pendekatan memberikan kebebasan pada anak namun dalam pengawasan orang tua. 

Orang tua akan mengajarkan anak-anak untuk menjadi lebih mandiri. Singkatnya, jenis pengasuhan ini memungkinkan anak untuk melakukan apa yang menurut orang tua bahwa si kecil mampu. Pola asuh ini dampaknya bisa mendorong kreativitas anak, dan dapat melatih si kecil memecahkan masalah. 

Kelemahannya? Tidak semua orang memiliki definisi yang sama tentang memberikan kebebasan. Mama mungkin tidak masalah membiarkan anak yang berusia 8 tahun berjalan ke sekolah tanpa pengawasan, tetapi orang lain mungkin menganggapnya berbahaya bahkan lalai. 

6. Pengasuhan tidak terlibat (uninvolved parenting)

jenis pola asuh pada anak, gaya parenting pada anak, pengasuhan anak, pola asuh uninvolved

Jenis pola asuh selanjutnya adalah orang tua yang tidak terlibat dalam tumbuh kembang anak. Jenis parenting ini tidak dapat memenuhi kebutuhan emosional atau fisik anak-anak, dan hanya memberikan sedikit pengawasan.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dari orang tua yang tidak terlibat cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah, dan anak dapat kesulitan membentuk hubungan sehat dan saling percaya dengan orang lain.

 

***

Itulah jenis parenting yang bisa orang tua pelajari. Selama si kecil aman dan mendapatkan dukungan yang dia butuhkan untuk berkembang, tidak ada cara yang benar atau salah untuk menjadi orang tua.

Tentu saja, setiap keluarga memiliki jenis pola asuh pada anak yang berbeda, dan ada banyak cara yang berbeda untuk menjadi orang tua. Pola asuh mana yang menurut Mama paling bisa diterapkan pada anak di rumah? 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

sixteen − eight =