Bukan Sekadar Kenyang, Ini 10 Cara Praktikkan Mindful Eating Sejak Dini

mindful eating untuk anak
Foto: aflo images

Apakah si kecil seringkali makan sambil bermain handphone? Apakah selama makan si kecil tidak memperhatikan apa yang dimakannya? Sepertinya MamPap perlu mempraktikkan mindful eating untuk anak. Ini yang dimaksud mindful eating, manfaatnya serta tips mempraktikkannya pada si Kecil.

Apa itu Mindful Eating untuk Anak?

Makan dengan penuh kesadaran atau mindful eating untuk anak adalah praktik mindfulness yang membantu anak mengembangkan hubungan yang lebih erat dengan makanan guna membangun kebiasaan sehat seumur hidup.

Mindful eating pada dasarnya merupakan pola makam di mana praktiknya mendorong anak untuk fokus pada makanannya, menghubungkan makanan dengan pikiran, perasaan, dan sensasi fisik. Di antaranya membantu anak mengenali rasa lapar dan kenyang, memperlambat laju makan, mencerna makanan dengan lebih baik, dan menikmati camilan atau makanan utama.

Selengkapnya Healthline menjelaskannya ‘makan dengan kesadaran’ sebagai berikut:

  • Mendengarkan isyarat lapar fisik dan makan hanya sampai kenyang.
  • Makan perlahan dan tanpa gangguan.
  • Membedakan antara rasa lapar yang sebenarnya dan pemicu makan yang bukan karena rasa lapar.
  • Melibatkan indra dengan memperhatikan warna, bau, suara, tekstur, dan rasa
  • Menghargai makanan.
  • Makan untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan
  • Memperhatikan efek makanan terhadap perasaan dan tubuh.
  • Belajar mengatasi rasa bersalah dan cemas tentang makanan.

Healthline juga mengatakan, banyak orangtua yang menggunakan metode ini tidak hanya untuk membantu anaknya mengatasi berbagai masalah terkait makan, tapi juga mengobati kondisi seperti depresi dan kecemasan.

Mengapa Makan Harus dengan Penuh Kesadaran?

Saat ini anak ditawarkan dengan banyak pilihan makanan, baik itu yang ditawarkan orang tua atau yang dilihatnya dari media sosial –semua makanan itu datang dengan serba cepat dan instan. Di saat yang bersamaan, saat makan, anak juga diperhadapkan pada banyak distraksi (pengalihan perhatian) yang didapatnya dari tayangan di media sosial, televisi, atau lainnya.

Hal-hal ini kemudian yang membuat anak makan dengan cepat, tanpa berpikir, dan seringkali tanpa tahu apa yang masuk ke dalam mulutnya.

Ternyata ini bisa menjadi masalah. Untuk MamPap ketahui, otak butuh waktu untuk memproses saat perut sudah merasa kenyang. Tapi saat kita makan terlalu cepat, sinyal ‘kenyang’ itu baru akan datang setelah tanpa disadari kita sudah makan terlalu banyak.

Ini berbanding terbalik saat makan dengan penuh kesadaran, yakni saat anak makan dengan perlahan dan memperhatikan apa yang dimakannya –makan sebagai aktivitas yang direncanakan dengan baik– anak tentu akan merasa kenyang saat makanan yang masuk ke perutnya sesuai porsinya.

Dengan kata lain, mindful eating membantu meningkatkan kemampuan anak dalam mengenali rasa lapar fisik dan isyarat kenyang –bukan makan karena rasa lapar emosional.

Makan dengan kesadaran sangat bermanfaat bagi anak, di antaranya:

  • Kesadaran dan pengelolaan diri. Mindful eating merupakan salah satu bentuk latihan mindfulness yang bisa diterapkan pada berbagai situasi (tidak hanya soal makan) dan mendorong anak untuk berefleksi dan menjadi lebih sadar. Mindfulness juga mendukung pengembangan keterampilan penting seperti fokus dan konsentrasi serta pengaturan diri, membuat anak lebih menghargai, membangun ketahanan dan menyelaraskan emosi mereka sendiri.
  • Mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Anak jadi bisa mengenali kapan perutnya terasa lapar atau kenyang sehingga ia tahu kapan harus makan dan berhenti makan –mencegah makan berlebihan. Dengan begitu, ia punya hubungan yang sehat dan positif dengan makanan.
  • Menghindari anak dari obesitas. Makan dengan penuh kesadaran melibatkan perhatian anak terhadap makanan dan membantu mengurangi perilaku makan yang tidak teratur sehingga menghindarinya dari obesitas. Tidak itu saja, teknik ini juga dapat menghindari anak makan secara emosional dan meningkatkan suasana hatinya saat makan.

Cara Mengajarkan Mindful Eating untuk Anak

mindful eating untuk anak, anak makan
Foto: TrueCreatives

Berikut ini beberapa cara sederhana mengajarkan mindful eating untuk anak:

  • Pilih makanan baru

Mindful eating bisa menjadi cara yang tepat bagi anak dalam mengembangkan apresiasi terhadap makanan baru. Manfaatkan waktu ini untuk mengenalkan makanan padat nutrisi kepada anak anak.

  • Pahami mindfulness

Mindfulness berarti memberikan perhatian penuh pada sesuatu (tanpa gangguan) serta tetap fokus pada pikiran dan perasaan (baik secara fisik maupun emosional) –dalam hal ini mengenai makanan. Bantu si Kecil memahami arti mempraktikkan mindfulness dan mengapa hal itu penting.

  • Dorong anak menggunakan kelima indera

Setelah anak paham bagaimana mempraktikkan mindfulness, ajak ia menikmati makanan mereka dengan cara yang lebih bermakna, yakni dengan memanfaatkan kelima panca inderanya.

  1. Mata/lihat: “Coba lihat deh bentuknya (sayur atau buah atau makanan lain)… Coba tebak apa warnanya? Itu bentuknya seperti apa, ya? Itu yang menonjol di bagian atasnya apa, ya?
  2. Kulit/Tekstur: “Coba pegang, deh, ini teksturnya keras, kasar atau lembek, ya?”
  3. Telinga/dengar: “Eh, kalau diremas ternyata suaranya crunchy banget, loh!”
  4. Hidung/cium: “Coba cium, deh, aromanya segar banget, ya…” “Kamu suka baunya, nggak?”
  5. Lidah/cicip: Setelah melakukan keempat hal di atas, ajak si Kecil berlatih ‘gigitan kecil ’ dengan mencoba makanan baru secara sadar –di saat bersamaan MamPap juga ikut mencobanya. “Cobain, deh. Hmm.. Kalau menurut Mama rasanya manis sedikit asam. Kalau menurut kamu bagaimana? Mama suka banget, nih.”
  • Makan perlahan

Mindful eating untuk anak lebih dari sekadar ‘gigitan’, tapi juga mengajarkan anak makan dengan perlahan dan paham apa yang dimakannya. Ia tahu bahan-bahan dan kandungan nutrisi yang ada dalam makanannya, juga manfaatnya bagi tubuhnya –jelajahi hubungan pikiran-tubuh.

10 Tips Praktikkan Mindful Eating untuk Anak

Praktikkan mindful eating untuk anak dengan cara Universitas Rutgers, yuk:

  1. Jadilah panutan dengan mempraktikkan mindful eating pada diri sendiri.
  2. Mintalah anak menilai tingkat rasa lapar sebelum mulai makan.
  3. Minta anak menyiapkan atau mengambil makanannya sendiri, sehingga ia bisa mengambil porsi yang sesuai dengan tingkat lapar/kenyangnya, sekaligus membangun intuitif makan.
  4. Dorong anak menggunakan kelima inderanya.
  5. Sebelum makan, minta anak diam dan menarik napas dalam-dalam agar lebih tenang, lalu berdoa mengucapkan syukur atas makanan sudah disediakan MamPap untuk si kecil.
  6. Saat makan, buatlah percakapan santai sambil menikmati makanan.
  7. Luangkan waktu yang cukup untuk menyantap makanan, dengan kecepatan yang wajar. Ingat, makan terburu-buru dapat menyebabkan makan berlebihan.
  8. Action for Healthy Kids menyarankan agar mindful eating diterapkan di semua jam makan, baik itu makan besar (sarapan, siang dan malam) juga saat waktu camilan di rumah bersama keluarga. Ini membantunya menciptakan hubungan yang lebih erat dengan makanan, di samping anak juga merasa didukung oleh seluruh keluarganya.
  9. Hindari bermain ponsel, komputer atau tablet saat makan agar lebih fokus makanan yang sedang disajikan. Jangan pernah lagi membiarkan anak makan sambil bermain ponsel dengan alasan, “Nggak apa-apa lah supaya makannya jadi cepet”.
  10. Masak dan makan bersama bisa jadi cara yang baik dalam mempraktikkan mindful eating untuk anak.

Mudah-mudahan tips mindful eating untuk anak di atas dapat mengatasi masalah makan si kecil, ya, MamPap.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

forty ÷ = five