5 Cara Stimulasi Agar Bayi Cepat Duduk dan Merangkak, Jangan Sampai Salah!

stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak, bayi belajar merangkak, melatih anak merangkak, fase anak merangkak

Mendampingi anak dalam proses tumbuh kembangnya memang menyenangkan ya, Ma? Termasuk menstimulasi anak agar sesuai tahapan usia tumbuh kembangnya. Salah satunya yang Mama lakukan adalah melakukan stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak sesuai tahap perkembangannya. 

Biasanya stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak dilakukan sebelum usia 6-9 bulan. Karena di usia 6 bulan bayi sudah masuk masa MPASI, jadi akan lebih nyaman kan kalau sudah bisa duduk sendiri. Tinggal dilatih untuk merangkak ke depan sebelum belajar berdiri dan berjalan.

5 Cara Stimulasi Agar Bayi Cepat Duduk dan Merangkak yang Benar

stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak, bayi belajar merangkak, melatih anak merangkak, fase anak merangkak, anak merangkak

Ingin melakukan stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak? Cek di sini untuk mengetahui caranya yang benar:

Bacaan Lainnya

1. Sering Lakukan Tummy Time atau Tengkurap

Ternyata tummy time atau latihan tengkurap bukan hanya untuk mempererat bonding antar Mama dan bayi, tapi juga stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak. Dan latihan tengkurap yang lebih sering akan membuat kekuatan punggung sebagai fondasi pertama stimulasi bayi dari posisi duduk dari tengkurap.

Tummy time ini dapat meningkatkan kekuatan otot leher, punggung, dan pundak, sehingga akan membuat bayi belajar mengubah posisi terlentang ke duduk dan merangkak. Biasanya bayi mulai bisa tengkurap di usia 4 bulan, kemudian semakin kuat dan bisa belajar menopang tubuh dengan punggung ke posisi duduk. Lalu bayi akan mulai  belajar merangkak dengan bertumpu dengan lengan dan kaki. 

Cara tummy time juga sangat mudah, Mama bisa meletakkan bayi di permukaan yang rata  dengan diberikan alas empuk. Bisa pakai karpet yang ada foam atau busanya agar bayi lebih nyaman ya. Siapkan mainan bayi seperti rattle untuk menarik perhatiannya.

Letakkan bayi dengan kepala membelakangi badan Mama, lalu mulai tengkurapkan selama 10-15 menit. Pancing bayi dengan mainan rattle sembari mengajak mengobrol atau bernyanyi, agar bayi mau berbalik menghadap Mama. 

Lakukan sesering mungkin ya, Ma! Namun jangan dilakukan saat setelah minum ASI agar tidak muntah dan jangan saat bayi sedang mengantuk. Tapi ketika bayi sedang tidur, tetap usahakan untuk selalu terlentang.

2. Latihlah Bayi Duduk dengan Penyangga

Pada bayi yang belum bisa duduk dengan sempurna, Mama bisa menopang punggungnya hingga bayi punggung bayi kuat duduk sendiri. Berikan bayi kursi dengan sandaran atau duduk penyangga bantal, sehingga bayi tidak jatuh ke belakang.

Perhatikan kekuatan punggung bayi, setelah mulai kuat, Mama bisa menggunakan badan sambil memegangnya agar dapat menopang tubuh bayi ke posisi sedikit lebih tegak. 

Setelah tegak badannya, Mama bisa mulai melatih bayi merangkak dengan menyeimbangkan posisi duduk bayi. Dudukkan bayi, lalu tempatkan mainannya di sekitar bayi tetapi di luar jangkauan bayi sehingga dia akan mencoba meraih mainan tersebut. Stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak ini bisa Mama lakukan dalam kegiatan sehari-hari.

3. Gendong Bayi dengan M-Shape

Tahukah Ma, kalau menggendong bayi dengan posisi M-shape seperti yang disarankan dalam babywearing ( istilah yang digunakan ketika menggendong bayi menggunakan sebuah jenis gendongan) akan membantu dalam membuat bayi lebih cepat kuat bagian otot leher dan punggungnya. Karena itu, jangan salah saat menggendong bayi ya. 

Mama bisa menggendong bayi dengan posisi M-shape, saat bayi menghadap ke badan penggendong dalam posisi tegak dan letak lutut lebih tinggi dari posisi pantat saat digendong. 

Dengan posisi ini, bayi akan lebih terbiasa di posisi duduk dan lebih tegak. Sehingga bayi akan lebih cepat duduk dan berlanjut ke posisi merangkak.

4. Ajak Bermain Sesering Mungkin dengan Meraih Mainan

Pada bayi yang berusia sekitar 4-6 bulan, biasanya sudah bisa tengkurap, berguling, dan menahan kepalanya dengan tegak. Mama bisa stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak dengan memberikannya mainan. Apalagi kalau mainan yang berbunyi atau rattle pasti tambah seru ya, Ma!

Ajak bayi bermain agar mengikuti suara rattle dan berusaha mengambilnya. Mulai dari posisi tengkurap, ajak bayi sering mendongak dengan mengangkat mainan ke atas. Lalu bisa juga meletakkan mainan di lantai, sehingga bayi akan berusaha meraihnya secara perlahan dengan posisi merangkak. 

Mama juga bisa stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak dengan posisi bayi duduk, lalu beri mainan sedikit jauh agar bisa meraihnya dalam posisi duduk. Usahakan bayi dalam posisi duduk di tempat yang aman ya, Ma. 

Mama juga bisa meletakkan bayi di depan kaca besar,sehingga dia akan mengangkat kepala dan menggapai wajahnya di cermin sambil tertawa. Pasti momen ini bisa membuat Mama tersenyum. 

5. Tidak Terlalu Sering Duduk di Kursi Bayi atau Baby Bouncer

stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak, bayi belajar duduk, melatih anak duduk, fase anak duduk

Kursi bayi dalam beberapa hal memang membantu, tapi tidak dalam waktu yang lama ya, Ma. Seperti bouncer yang akan membuat bayi lebih senang berbaring terlentang, padahal sudah saatnya bayi mulai bereksplorasi. 

Karena itu Mama harus stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak, jangan terlalu lama mereka di kursi bayi. Dengan lebih lama beraktivitas di lantai berkarpet tebal, bayi akan lebih cepat duduk dan merangkak dibandingkan yang tidur di bouncer. 

Cukup mudah kan, Ma, melatih bayi agar cepat duduk dan merangkak ini. Yang pasti selalu posisi bayi saat beraktivitas harus selalu dalam pengawasan orang tua. Jangan lupa untuk terus menyemangati bayi dan memberikan pujian ketika dia sudah bisa melewati milestone tumbuh kembangnya. Ini akan membuat bayi lebih percaya diri dan senang belajar duduk serta merangkak.

 

Selamat mencoba ya, Ma! 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ seventy six = 84