Bahaya chiki ngebul tengah ramai diperbincangkan, menyusul sejumlah korban yang dilaporkan telah keracunan. Tercatat sejak November 2022, terdapat total 28 kasus keracunan jajanan ‘chiki ngebul’ yang diolah dengan nitrogen cair.
Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes) 24 anak berasal dari Kabupaten Tasikmalaya dan 4 anak lainnya berasal dari Bekasi. Sejumlah 16 anak dilaporkan tidak bergejala, sementara tujuh anak mengalami gejala seperti pusing, sakit perut, mual, dan muntah darah.
Sementara itu, satu orang anak yang di Tasikmalaya mengalami gejala berat. Sehingga, ia dirujuk dan dirawat inap di Rumah Sakit. Dari 24 anak di Tasikmalaya yang mengonsumsi chiki ngebul, beberapa di antaranya dilaporkan meminum cairan sisa nitrogen yang tidak menguap.
Bahaya Chiki Ngebul dan Nitrogen Cair
Chiki ngebul dibuat dengan mencampurkan bahan makanan dengan nitrogen cair. Camilan ini menawarkan sensasi makan snack dingin dan juga sensasi mulut yang mengeluarkan asap.
Nyatanya, nitrogen cair yang digunakan dalam pembuatan chiki ngebul ini perlu diwaspadai. Nitrogen cair sebenarnya adalah salah satu bahan kimia yang digunakan dalam teknik molecular gastronomy, yang dapat membekukan makanan secara cepat dan membuatnya mengeluarkan asap tebal.
Secara umum nitrogen cair adalah senyawa kimia yang tidak beracun dan tidak mudah terbakar.
Meski demikian, cara penggunaan nitrogen cair dalam makanan yang tidak tepat dapat mengakibatkan kerusakan tubuh, terutama pada anak-anak.
Meskipun mengonsumsi produk makanan dan minuman yang mengandung nitrogen cair mungkin tampak seperti hal keren atau tren terbaru saat ini, lembaga pengawas obat dan makanan FDA pernah mengeluarkan peringatan terhadap penggunaan nitrogen dalam pembuatan makanan itu.
Nitrogen cair telah digunakan selama lebih dari satu dekade di fasilitas manufaktur untuk mengawetkan makanan dengan membekukan makanan secara cepat. Jadi, penggunaannya adalah dalam produksi makanan beku atau untuk mendinginkan minuman dengan cepat tepat sebelum dikonsumsi.
Terkait hal ini Marianna Naum, PhD, ketua tim, Komunikasi Strategis, FDA, College Park, Md. Menjelaskan jika disentuh secara langsung, nitrogen cair dapat menyebabkan luka seperti luka bakar pada kulit akibat suhu bahan kimia yang sangat rendah. Jika tidak sengaja tertelan, luka serupa dapat terjadi pada organ dalam dan sepanjang saluran pencernaan, kata Dr. Naum.
Selain itu, menghirup uap yang dikeluarkan oleh makanan atau minuman yang disiapkan dengan menambahkan nitrogen cair sebelum dikonsumsi juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas, terutama pada penderita asma, dan dapat mengancam jiwa.
Sehingga FDA menyarankan konsumen untuk menghindari makan, minum, atau menangani makanan yang disiapkan menggunakan nitrogen cair karena risiko mengganggu pencernaan.
Gejala Setelah Terkontaminasi Nitrogen Cair
Menurut Ayrn D. O’Connor, MD, direktur, University of Arizona College of Medicine Phoenix Medical Toxicology Fellowship, Banner—University Medical Center Phoenix, Phoenix, Ariz., kasus-kasus dalam laporan medis melaporkan pasien mengalami nyeri perut, distensi atau pembesaran pada perut, dan gangguan pernapasan setelah secara tidak sengaja menelan makanan yang terkontaminasi nitrogen cair. Di taraf yang lebih berbahaya, beberapa kasus bisa mengakibatkan perforasi lambung dan perlunya intervensi bedah.
Nitrogen cair membekukan makanan, namun tekniknya jauh berbeda dari metode pembekuan tradisional, yang kebanyakan menghasilkan tekstur dan konsistensi berbeda. “Tampaknya konsumen mencari efek merokok yang terjadi saat mereka mengonsumsi makanan yang dibekukan dengan nitrogen cair,” kata Dr. O’Connor.
Terdapat beberapa cara yang aman agar industri makanan dapat menggunakan nitrogen cair. Dr. Naum mengatakan salah satu yang perlu dicermati Ketika makan produk camilan dengan nitrogen cair adalah memberikan waktu yang cukup untuk sisa nitrogen cair untuk benar-benar menguap dari makanan sebelum dikonsumsi.
