Batuk Anak Tak Kunjung Sembuh Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius, Ini 8 Penyebabnya

batuk anak tak kunjung sembuh
Foto: VankaD/Getty Images

Batuk merupakan gejala yang umum dialami anak-anak. Kondisi ini seringkali menandakan adanya infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan. Biasanya batuk akan hilang dengan sendirinya dalam waktu satu atau dua minggu. Namun, kondisi batuk anak tak kunjung sembuh dapat berlangsung lama hingga empat minggu atau lebih. 

Hal tersebut tentu bisa menyebabkan si kecil tidak nyaman, dan MamPap juga pasti khawatir jika batuk anak tak kunjung sembuh. Sebenarnya, apa yang bisa menyebabkan batuk anak tak kunjung sembuh hingga waktu yang lama? Apa saja gejala yang harus diwaspadai dan bagaimana cara menanganinya? 

Parentsquads bersama dokter umum, dr. Fiona Amelia dan Ni Nyoman Rahayu, Product Manager OTC Ikapharmindo mengupas tuntas tentang masalah batuk pada anak yang berkepanjangan melalui sesi diskusi IG Live beberapa waktu lalu. Berikut ulasan lengkapnya, Ma. 

Penyebab Batuk Anak Tak Kunjung Sembuh

Terkadang, anak-anak kerap mengalami batuk ringan hingga sedang. Bahkan, ada juga anak-anak yang batuk dalam waktu lama dan tak kunjung sembuh. 

Bacaan Lainnya

Menurut dr. Fiona dalam sesi diskusi IG Live Parentsquads, batuk yang tak kunjung sembuh, atau bahasa medisnya batuk kronis, itu definisinya batuk yang berlangsung selama lebih dari 4 minggu pada anak-anak dan lebih dari 8 minggu pada dewasa. 

Batuk ini cenderung terus-menerus dan dalam beberapa kasus bahkan ada yang bisa resistan terhadap obat. Jenis batuk kronis ini memang dapat menjadi masalah, mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari.

Ada banyak faktor yang menjadi alasan mengapa si kecil mungkin terus-menerus batuk. 

“Penyebabnya macam-macam, yang umum ditemukan adalah postnasal drip, asma dan alergi, LPR, obat hipertensi golongan ACE inhibitor (-pril), lalu PPOK akibat merokok, dan infeksi seperti pneumonia, pertusis, TBC. Penyebab yang lebih jarang, yakni kanker paru dan penyakit jantung,” jelas dr. Fiona. 

Berikut beberapa penyebab batuk anak tak kunjung sembuh. 

1. Flu Biasa

Penyebab paling umum batuk kronis yang tak kunjung sembuh pada anak-anak adalah infeksi saluran pernapasan atas. Infeksi ini dapat disebabkan oleh satu dari lebih dari 100 virus flu, dan batuk yang menyertainya dapat berlangsung lebih lama daripada gejala lain seperti hidung meler atau tersumbat.

“Misalnya seseorang yang terkena flu, setelah fase ini berlalu, saluran napas masih bisa tetap meradang atau menjadi lebih sensitif terhadap debu dan iritan lain yang memicu batuk, walaupun infeksinya tidak ada. Ini kita sebut dengan sindrom hiperreaktivitas bronkus pasca infeksi dan bisa berlangsung hingga beberapa minggu sejak awal terinfeksi,” kata dr. Fiona.

Tanda-tanda batuk kronis anak yang disebabkan oleh gejala pilek ini, biasanya disertai demam ringan akibat virus pada tahap awal penyakit, hidung tersumbat, rasa tidak nyaman di bagian belakang tenggorokan akibat postnasal drip, hingga tersedak akibat lendir yang berlebihan. 

2. Postnasal Drip

Menurut dr. Fiona, postnasal drip bisa mengiritasi tenggorokan dan memicu batuk. Ini bisa terjadi berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah infeksi virus terjadi. Ciri batuknya khas, tapi biasanya batuk terjadi saat berbaring mau tidur malam dan saat bangun tidur. “Setelah bangun, sepanjang pagi-siang begitu bisa aman-aman saja,” tambahnya. 

3. Alergi

Alergi bisa menjadi penyebab umum batuk kronis pada anak-anak. Alergi adalah reaksi berlebihan tubuh terhadap suatu zat (alergen) yang biasanya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang. 

Rinitis alergi dapat bersifat musiman (mungkin disebabkan oleh serbuk sari dari pohon, gulma, rumput, dan jamur luar ruangan) atau menahun (dari alergen dalam ruangan sepanjang tahun seperti bulu hewan peliharaan, tungau debu, dan jamur dalam ruangan).

Tanda-tanda bahwa alergi menyebabkan batuk anak tak kunjung sembuh, biasanya meliputi hidung berair dan mata gatal, hidung meler, lingkaran hitam di bawah mata atau “allergic shiners”, gejala terjadi pada waktu yang hampir sama setiap tahun (musiman),  serta ketika berada di lingkungan atau dalam ruangan tertentu. 

4. Sinusitis

Jika si kecil tidak berhenti batuk selama lebih dari 10 hari, mereka bisa jadi mengalami sinusitis. Kondisi ini adalah peradangan pada lapisan lendir hidung dan sinus, yang menciptakan kantong udara di sepanjang alis, tulang pipi, dan hidung—dan saat hidung tersumbat, sinus menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, yang mengakibatkan batuk terus-menerus dan keluarnya cairan hidung kental berwarna hijau kekuningan. 

5. Asma

Asma adalah kondisi pernapasan yang memengaruhi saluran udara kecil di paru-paru, dan merupakan pemicu umum batuk kronis pada anak-anak. Beberapa anak memiliki asma yang ditandai dengan sesak bernapas berulang dengan bunyi mengi, tetapi banyak anak hanya mengalami batuk kronis, yang biasanya disebut sebagai asma varian batuk. Mereka juga mengalami eksim dan infeksi telinga berulang. 

6. Infeksi Sekunder

Infeksi sekunder adalah infeksi yang terjadi setelah infeksi primer atau infeksi pertama, dan disebabkan oleh patogen yang berbeda. Infeksi ini sering terjadi karena infeksi primer melemahkan sistem imun tubuh, sehingga membuka peluang bagi patogen baru untuk menyerang. 

“Jadi, infeksi virus seperti flu bisa diikuti dengan episode infeksi bakteri, yang kemudian memicu batuk kronis. Biasanya ini terjadi kalau kekebalan tubuh benar-benar turun setelah terinfeksi virus,” ungkap dr. Fiona. 

7. Infeksi Bakteri Pertusis (Batuk Rejan)

Batuk rejan (pertusis) adalah penyakit bakteri yang sangat menular pada saluran pernapasan dan paru-paru. Kondisi ini sering disebut batuk 100 hari. Gejalanya seperti pilek yang diikuti dengan batuk yang tidak terkendali. 

Pertusis dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa pada bayi, terutama yang belum mendapatkan vaksinasi.

8. Perubahan Cuaca

Perubahan cuaca bisa memicu infeksi saluran pernapasan atau memperburuk kondisi batuk yang sudah ada. 

“Untuk faktor cuaca, perubahan suhu menjadi lebih dingin atau lebih hangat itu memengaruhi kelembapan udara, yang akhirnya bisa memicu batuk dan infeksi saluran napas. Udara yang dingin cenderung lebih kering (kelembapannya rendah), ini akan lebih memicu iritasi pada saluran napas,” ungkap dr. Fiona.  

Ia juga menambahkan, udara yang dingin juga meningkatkan produksi mukus (lendir) pada saluran napas, yang mendorong refleks batuk. Sebaliknya, jika cuaca yang panas, maka kelembapan udaranya lebih tinggi, dan lebih memungkinkan untuk virus, bakteri, jamur, alergen, dan polutan udara berkembang. 

Ciri-ciri Batuk yang ‘Tidak Normal’ dan Perlu Penanganan Medis

batuk anak tak kunjung sembuh, anak batuk
Foto: Syda Productions

Batuk sebetulnya bukan penyakit, melainkan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan benda asing. Sama seperti demam, yang merupakan tanda/alarm bahwa ‘ada sesuatu’ yang sedang terjadi di dalam tubuh seseorang. 

“Jadi, batuk kalau hanya sekali-sekali itu ya normal saja. Kayak kalau kita keselek, pasti batuk kan, karena normalnya air atau makanan tidak masuk saluran napas, dianggap benda asing, jadi dibatukkan keluar,” ungkap dr. Fiona.

Sedangkan, batuk menjadi tidak normal kalau terjadi berkepanjangan. “Cut off-nya ya itu tadi, lebih dari 4 minggu pada anak atau lebih dari 8 minggu pada dewasa,” tambahnya. 

Dokter Fiona juga menjabarkan beberapa gejala atau tanda yang harus diwaspadai, jika mengalami batuk dengan kondisi seperti: 

  • Demam di atas 38 derajat Celcius. 
  • Sesak napas. 
  • Mengi (suara ngik-ngik saat bernapas). 
  • Nyeri dada yang memburuk saat batuk. 
  • Ada bercak darah pada dahak atau lendir dahak yang kental dan berwarna kuning kehijauan.
  • Batuk yang disertai penurunan berat badan tanpa disengaja. 
  • Munculnya keringat malam yang bisa menjadi salah satu tanda batuk karena tuberkolosis. 

Cara Mengatasi Batuk Anak yang Tak Kunjung Sembuh

Kabar baiknya, batuk kronis ini biasanya bisa menghilang setelah penyebab aslinya diatasi, di antaranya:

  • Penuhi lebih banyak hidrasi anak, seperti cukupi air, beri air hangat. 
  • Hindari memberi si kecil minuman berkarbonasi atau jus jeruk, yang dapat mengiritasi tenggorokan. 
  • MamPap juga bisa menyalakan pelembap udara di malam hari untuk membantu membuka saluran udara. 
  • Gunakan semprotan hidung saline untuk membersihkan hidung tersumbat.
  • Untuk anak alergi, lakukan pencegahan untuk mengurangi paparan alergen pada anak Anda.
  • Gunakan dehumidifier dan bersihkan filternya secara teratur.
  • Hindari paparan rokok di sekitar anak. 
  • Jika batuk disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk menghilangkan infeksi dan meredakan gejala.
  • Jika batuk sangat menggangu, konsumsi obat batuk anak sesuai yang direkomendasikan dokter anak Anda. 
  • Terapi uap (nebulizer) bila memungkinkan. 

Pentingnya Menjaga Daya Tahan Tubuh Saat Batuk Anak Tak Kunjung Sembuh

batuk anak tak kunjung sembuh, penyebab anak batuk
Foto: Nawal Karimi

Dokter Fiona mengingatkan pentingnya untuk menjaga daya tahan tubuh anak ketika si kecil mengalami batuk. 

“Jadi daya tahan tubuh ini memang perannya krusial dalam menginisiasi dan mengatur refleks batuk. Seperti yang sudah saya info tadi, refleks batuk itu kan mekanisme perlindungan tubuh terhadap benda asing, iritan, dan patogen, jadi sebenarnya batuk itu merupakan lini pertama pertahanan tubuh. Namun, saat batuk menjadi terus-terusan artinya ada yang tidak benar dalam pengaturan refleks batuk maupun pada daya tahan tubuhnya. 

Kalau daya tahan tubuh anak lemah, tentu lebih mudah terinfeksi kuman-kuman yang berbahaya, yang juga bisa menyebabkan batuk kronis tadi. Sebaliknya, pada kasus alergi, ada yang mengatakan bahwa alergi itu terjadi karena sistem imun yang terlalu kuat. Jadi saking sensitifnya, semua dibatukin, ekstrimnya begitu,” papar dr. Fiona.  

Karena itu, daya tahan tubuh anak harus dijaga kuat, dalam arti yang normal, tidak kekurangan dan tidak berlebihan responnya.

Makanan dan Minuman yang Bisa Memperparah Batuk

Ada beberapa makanan/minuman yang memicu batuk, seperti:

  • Susu dan produk olahannya (yogurt, keju), karena meningkatkan produksi lendir saluran napas.
  • Makanan pedas, asam, berminyak (gorengan), dan berlemak, karena mengiritasi.
  • Makanan dan minuman berkafein, seperti coklat, teh, kopi, juga alkohol karena membuat dehidrasi, saluran napas menjadi lebih kering dan mudah teriritasi.
  • Buah-buah tertentu seperti jeruk (citrus), lemon, jeruk bali, nanas.
  • Pada individu tertentu, makanan tinggi histamin, seperti alpukat, stroberi, jamur, buah kering, dan makanan yang difermentasi. 

Langkah Pencegahan Agar Tidak Mudah Terserang Batuk Saat Musim Pancaroba

Pada dasarnya, fokus pada menjaga kelembapan udara, terutama jika Anda memakai AC di rumah dan menjaga daya tahan tubuh. Selain itu, MamPap juga perlu menjaga daya tahan tubuh si kecil dengan cara: 

  • Memberi si kecil makanan yang sehat, bergizi seimbang, cukup vitamin dan mineral, khususnya vitamin C dan D. MamPap juga bisa memberikan suplemen vitamin yang direkomendasikan dokter anak.
  • Anak harus cukup tidur karena ketika tidur, tubuh akan recovery dengan sempurna. 
  • Studi mengatakan kalau stres bisa melemahkan daya tahan tubuh. Jadi, jangan sampai anak mengalami stres.  
  • Ajak anak berolahraga untuk membantu mengoptimalkan fungsi-fungsi sel kekebalan tubuh, juga mengoptimalkan sirkulasi sel-sel ini supaya terdistribusi ke seluruh bagian tubuh.
  • Lakukan vaksinasi, misalnya vaksinasi influenza, PCV untuk pneumonia. Sekarang juga sudah tersedia vaksinasi untuk RSV dan HFMD.
  • Jangan lupa cukupi hidrasi si kecil, minum banyak air hangat, serta hindari makanan minuman yang memicu batuk.
  • Menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan pakai sabun. 

Jika batuk yang dialami anak tak kunjung sembuh dan berkepanjangan, jangan panik dulu ya, MamPap. Cari tahu penyebabnya terlebih dahulu untuk menanganinya. Karena, batuk berkepanjangan dapat mereda dengan mengatasi sumber penyebabnya. 

Yang penting, waspada gejalanya dan jangan tunda untuk memeriksakan kondisi anak ke dokter, ya. Semoga bermanfaat. 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9 × one =