Saat menempelkan tangan Mama ke dahi anak, tubuh anak terasa panas. Mama pun memastikan suhu tubuh anak dengan termometer. Angka yang tertera 37,9 derajat Celcius. Wah, anak benar-benar demam. Tentu hal ini menimbulkan kekhawatiran. Namun, dengan mengikuti langkah-langkah sederhana, Anda bisa mempraktikkan cara menurunkan demam anak di rumah tanpa harus terburu-buru membawanya ke dokter.
Penyebab Anak Demam
Sebenarnya demam bukanlah sebuah penyakit. Demam merupakan gejala yang menandakan bahwa tubuh sedang berjuang melawan infeksi. Tubuh menaikkan suhunya untuk membunuh bakteri, kuman dan virus yang sedang menyerang. Dalam dua hingga tiga hari, demam anak akan mereda seiring dengan infeksi yang berhasil dilawan oleh tubuh.
Menurut dokter spesialis anak, Melanie L. Pitone, MD, beberapa alasan lain anak bisa demam:
1. Berpakaian terlalu tebal
Bayi, terutama bayi baru lahir, dapat mengalami demam jika memakai baju terlalu tebal, menggunakan selimut tebal, atau berada di lingkungan yang panas. Hal ini karena bayi masih belum mampu mengatur suhu badannya dengan baik.
Penting diingat Ma, demam pada bayi baru lahir bisa menjadi tanda infeksi serius. Maka itu, bila demam cukup tinggi sebaiknya segera konsultasi ke dokter.
2. Setelah imunisasi
Bayi dan anak-anak terkadang mengalami demam ringan yang berlangsung sekitar sehari setelah divaksinasi.
3. Sedang tumbuh gigi
Anak yang sedang tumbuh gigi mungkin mengalami sedikit peningkatan suhu tubuh. Tapi, bila demamnya tinggi (lebih dari 37,8°C), sebaiknya segera periksakan ke dokter.
5 Cara Menurunkan Demam Anak di Rumah
Memberikan obat acetaminophen atau ibuprofen memang dapat membantu mengatasi demam anak. Namun, jika Mama tidak mau terburu-buru memberikan obat padanya, berikut ini cara menurunkan demam anak yang bisa dicoba:
1. Perbanyak asupan cairan
Demam karena infeksi virus membuat tubuh lebih hangat daripada biasanya. Anak pun cenderung berkeringat demi menormalkan suhu tubuhnya. Hal ini tentu saja membuat anak kehilangan banyak cairan, bahkan dapat berujung dehidrasi.
Berikan anak cukup minum untuk menggantikan cairan yang hilang melalui keringat. Tidak harus air putih, Mama bisa memberikan jus buah, susu, kaldu ayam, atau kuah sup.
2. Istirahat cukup
Demam menandakan bahwa tubuh sedang berjuang melawan virus penyebab infeksi. Biarkan anak istirahat cukup. Hindari aktivitas fisik yang melelahkan seperti berlari dan melompat. Anak butuh tidur malam yang lebih panjang dan aktivitas ringan di pagi-siang hari agar tubuh dapat kembali pulih.
3. Kompres hangat
Banyak yang sering salah kaprah dan menganggap bahwa harus kompres dingin ketika sedang demam. Kompres dingin akan membuat tubuh menganggap bahwa suhu di sekitar dingin dan menyebabkan tubuh justru semakin panas.
Berikan anak kompres hangat yang diletakkan pada dahi, lipatan ketiak, maupun dada. Saat mendapatkan kompres hangat, tubuh akan merespons dengan menurunkan suhu untuk menyesuaikan.
4. Kenakan pakaian berbahan nyaman
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, saat anak demam, tubuhnya akan mengeluarkan banyak keringat. Pakaikan baju yang tipis dan menyerap keringat agar ia tetap nyaman.
Selain itu, nyalakan AC dalam suhu yang nyaman, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas. Anda juga bisa memasang kipas angin untuk membantu sirkulasi udara dalam kamar si kecil.
5. Mandi air hangat
Anak yang sedang demam mungkin merasa tak nyaman ketika tidur karena terus-menerus berkeringat. Anda dapat memandikan si kecil dengan menggunakan air hangat. Penggunaan air hangat membantu mencegah anak merasa kedinginan ketika mandi.
Bila sudah melakukan semua langkah-langkah di atas, namun demam anak tak kunjung turun, Mama dapat memberikannya obat penurun demam seperti acetaminophen atau ibuprofen. Obat ini boleh diberikan pada anak usia 2 tahun ke atas sesuai dengan petunjuk yang tertera pada kemasan.
Jika Mama ingin memberikan penurun panas untuk bayi yang sedang demam, sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter agar dapat memberikan obat dengan dosis yang sesuai.
Kapan Harus ke Dokter?
Demam yang terjadi pada bayi dan anak-anak perlu diwaspadai dibanding yang terjadi pada orang dewasa. Segera hubungi dokter jika:
- Anak lesu dan tidak bersemangat
- Anak rewel
- Demam berlangsung lebih dari tiga hari
- Demam tidak turun meski sudah minum obat penurun panas
- Menunjukkan gejala lain seperti batuk, mual, muntah, gatal-gatal, atau diare
Meski demam karena infeksi virus dapat hilang dengan sendirinya, namun Anda tetap perlu memerhatikan kondisi anak. Bawa anak ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut jika demam tidak turun setelah tiga hari.