Pedoman Skin-to-Skin Contact, Cara Perkuat Bonding Mama dengan Si Kecil

Mama tentu sudah cukup paham bahwa bonding dengan anak sangat penting, di mana membangun ikatan emosional yang intens dan perlu dibangung sejak dini. Bahkan, jauh sebelum si Kecil hadir di dunia, yaitu sejak dalam kandungan.

Hal ini tidak terlepas karena bonding memiliki peran penting yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang si Kecil. Di mana lewat ikatan yang kuat dari Mama membuat anak merasa aman, nyaman, mampu meningkatkan kepercayaan diri dan membangun identitas positif.

Faktanya, membangun bonding dengan anak tidak semudah yang dibayangkan. Terlebih lagi bagi Mama yang menjalankan berbagai macam peran. Tidak hanya menjadi ibu, istri, namun juga sebagai working mom yang mengharuskan Mama menghabiskan banyak waktu dengan berbagai aktivitas.

Umumnya, kondisi ini memang terjadi di kota besar, Ibu kerap menghadapi situasi yang mungkin tidak nyaman, sehingga membuat bonding dengan anak menjadi sangat berkurang. Dalam hal ini, Orissa Rinjani, Educational Psychologist dari Rumah Dandelion mengatakan bahwa ada tantangan tersendiri ketika seorang Ibu memilih bekerja.

Bacaan Lainnya

“Data menunjukkan, meski keterlibatan ayah dalam proses pengasuhan meningkat, ibu tetap memegang porsi dan peranan yang lebih besar terkait kebutuhan anak dan domestik. Oleh sebab itu, penting bagi para ibu modern untuk menyadari dan menerima. Tidak bisa semua yang kita harapkan sempurna di waktu bersamaan. Di waktu tertentu, anak menjadi prioritas, di waktu lain, pekerjaanlah yang jadi prioritasnya,” ungkapnya.

Sebenarnya ini juga berkaitan erat dengan emosi yang bisa muncul atau dirasakan oleh para Ibu. Pada saat seorang ibu mengharapkan kesempurnaan atau memiliki ekspektasi yang begitu besar, namun tidak bisa dicapai, kondisi ini tentu saja bisa berisiko membuat timbulnya rasa kecewa, marah atau perasaan negatif lainnya. Jika hal ini terjadi, emosi ini tanpa disadari dapat menular pada anak dan berdampak negatif pada pola asuh, pemenuhan kebutuhan anak, dan pembentukan kelekatan emosional antara ibu dan anak. Hal inilah yang berisiko membuat proses bonding terhambat.

Bonding dengan Anak Lewat Skin To Skin Contact

Orissa Rinjani menegaskan, bonding dengan anak dimulai dengan cara sederhana yaitu melalui skin-to-skin contact. Berikut beberapa tips bonding melalui skin-to-skin contact antara ibu dan anak sebagai pedoman yang bisa dilakukan.

1. Mulailah skin-to-skin contact sejak awal.

bonding dengan anak

Saat mengandung hingga melahirkan, ibu memiliki ikatan emosional yang unik dengan anaknya. Maka mulailah usapan atau pijatan lembut segera setelah masa kelahiran untuk membantu menguatkan ikatan emosional, sekaligus kehangatan yang dikenal dan akan diingat oleh anak. Contohnya dengan menempatkan bayi di atas dada ibu sehingga bayi mampu mengenali aroma tubuh dan mendengar suara detak jantung sang ibu.

2. Jadwalkan ritual skin-to-skin secara rutin dan konsisten.

Salah satu cara Mama untuk meningkatkan bonding yang kuat dengan sang anak. Manfaatkan momen pagi dan sore hari setelah mandi, serta waktu sebelum tidur, lanjutkan dengan membalurkan balsam khusus bayi dan anak untuk memberikan kehangatan yang lebih lama pada area leher, dada dan perut di atas pusar searah jarum jam, ditambah dengan pijatan halus pada punggung.

3. Berbicara yang lembut pada anak.

Mama juga perlu memilih waktu yang tenang dan perhatikan kenyamanan ibu dan anak selama sesi skin-to-skin. Hindari kebisingan atau kegaduhan yang dapat mengganggu momen tersebut. Usapan tangan ibu, ditambah dengan suara ibu, dapat memberikan rasa nyaman dan aman pada anak.

4. Menyusui sambil memeluk atau bersenandung.

Menyusui adalah cara paling efektif lain untuk menjalin ikatan batin yang kuat antara ibu dan anak setelah persalinan. Apalagi bila itu dilakukan sambil memeluk, mengelus, dan bersenandung. Bersenandung bisa menjadi cara supaya anak mengenali suara ibu. Lakukan sambil menatap mata bayi dengan limpahan kasih sayang.

5. Jangan lupa libatkan pasangan.

Ma, jangan lupa ya, kalau Bonding si Kecil tentu saja perlu melibatkan pasangan. Melibatkan pasangan dalam skin-to-skin contact memberikan peluang bagi mereka untuk berpartisipasi secara aktif dalam perawatan dan pengasuhan bayi. Ini dapat memperkuat ikatan antara ayah dan anak, serta meningkatkan rasa tanggung jawab ayah dalam peran orang tua.

“Sentuhan positif dari orang-orang terkasih, seperti menepuk, membelai, berpegangan tangan, menggelitik, memeluk, mencium dan membimbing anak secara fisik, terbukti dapat meningkatkan keintiman dan kedekatan psikologis dan fisik antar individu,” tutup Orissa.

Jadikan momen ini sebagai a touch to remember dan tak tergantikan bagi anak. Kehangatan ini dapat menjadi fondasi rasa aman, percaya diri, dan warisan untuk anak di masa depan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− four = six