Rasa percaya diri sangat penting bagi kebahagiaan dan kesuksesan anak di masa depan. Anak yang percaya diri lebih siap menghadapi tantangan, tekanan dari teman sebaya, menghadapi tanggung jawab, hingga meregulasi emosi positif dan negatif. Apa saja cara agar anak percaya diri dan berani? Simak dalam artikel berikut, yuk!
Pentingnya Mendidik Anak Agar Percaya Diri dan Berani
Kepercayaan diri seorang anak adalah keyakinan akan kemampuan dan penilaian terhadap dirinya sendiri. Keyakinan tersebut termasuk keyakinan bahwa ia dapat menghadapi tantangan, membuat keputusan, dan mencapai tujuannya sendiri. Kepercayaan diri ini bukan tentang menjadi sempurna, tetapi tentang mempercayai diri sendiri dan kemampuan yang dimiliki.
Karena itu, untuk menghadapi perkembangan dunia dengan tantangan global dan era digital yang rumit, penuh ketidakpastian serta ketidakjelasan, kepercayaan diri ini sangat penting dimiliki anak-anak, terutama untuk bekalnya menghadapi masa depan nanti.
Hal tersebut disampaikan juga oleh psikolog anak dan keluarga, Chitra Annisya, M.Psi,. “Memang tantangan-tantangan ini luar biasa sekali. Lalu, kita harus bagaimana, ya? Kita perlu mempersiapkan anak-anak kita untuk menjadi anak yang percaya diri terhadap dirinya bahwa ia mampu dan yakin untuk melakukan segala sesuatu secara mandiri. Dengan dibekali untuk percaya diri, anak itu akan lebih siap dan lebih mampu untuk menjadi tangguh,” ungkap Chitra dalam sesi seminar parenting di acara McKids yang berlangsung di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan.
Ia juga menambahkan, anak yang percaya diri cenderung akan merasa bahagia, dan kebahagiaan penting sebagai dasar kemampuan menjalin hubungan dan bersosialisasi. “Kemudian individu yang bahagia, yang memiliki rasa aman, merasa dicintai, dan kemudian bisa terkoneksi dengan lingkungannya. Namun, bahagia bukan berarti tidak pernah sedih, ya. Mungkin seringkali kita tidak sabar ingin ‘menyelamatkan’ anak dari perasaan negatif. Padahal, individu yang bahagia itu memang perlu merasakan, mengekspresikan, dan meregulasi berbagai spektrum emosi yang dimilikinya. Jadi, justru perlu tahu dan mengenal rasa sedih, rasa kecewa, rasa bosan, rasa tidak suka, dan berbagai perasaan negatif lainnya,” lanjut Chitra.
Selain itu, kepercayaan diri dan kebahagiaan anak juga dapat memengaruhi akademik dan kesuksesannya di masa depan. Menurut Chitra, anak akan menunjukkan performa akademis yang lebih baik saat merasa dicintai dan bahagia.
“Dan ternyata, bukan dari IQ saja atau kecerdasan, tetapi anak yang berhasil di masa depan ternyata salah satu faktor terkuatnya adalah saat anak merasa dicintai dan bahagia. Itu yang menjadi salah satu faktor kesuksesan akademis dan juga kesejahteraan atau kebahagiaan masa depan,” tambahnya.
Jadi itulah mengapa sangat penting untuk MamPap mengutamakan bagaimana membentuk karakter anak yang percaya diri dan berani, serta bahagia.
Cara Agar Anak Percaya Diri dan Berani

Pola asuh yang positif sangat penting untuk membentuk karakter anak yang percaya diri. Berikut cara agar anak percaya diri dan berani.
1. Jadilah Role Model
Sebelum MamPap mendorong si Kecil untuk merasa percaya diri, Anda perlu merasakannya sendiri terlebih dahulu. Akan lebih baik jika MamPap menunjukkan kepada anak bahwa Anda memiliki kepercayaan diri dan dapat menghadapi segala sesuatu dengan optimisme dan percaya diri.
Meskipun Anda belum sepenuhnya percaya diri, tetapi melihat MamPap menangani tugas-tugas baru dengan optimisme dan banyak persiapan merupakan contoh yang baik bagi anak-anak.
Namun, bukan berarti Anda harus berpura-pura sempurna, ya. Akui kecemasan Anda, tetapi jangan berfokus pada hal tersebut. Fokuslah pada hal-hal positif yang Anda lakukan.
2. Luangkan Waktu dengan Anak
Luangkan waktu berdua dengan anak-anak, lakukan apa yang mereka sukai, dan biarkan mereka memimpinnya. Berikan anak-anak banyak kasih sayang fisik dengan cara yang tulus, alami, dan sesuai usia mereka. Chitra menyarankan untuk meluangkan waktu selama 30 menit per hari bersama anak.
3. Jangan Marah karena Kesalahannya
Bantu anak-anak memahami bahwa setiap orang membuat kesalahan dan yang terpenting adalah belajar dari kesalahan tersebut, bukan berkutat pada kesalahan tersebut.
Ketika mereka berperilaku buruk, fokuslah pada perilaku bermasalah yang spesifik, daripada mengomunikasikan bahwa mereka salah. Pujilah anak karena sifat-sifat karakter mereka, dan disiplinkan perilaku mereka.
4. Biarkan Anak Merasakan Kegagalan
Orang yang percaya diri tidak membiarkan rasa takut gagal menghalangi mereka. Bukan karena mereka yakin tidak akan pernah gagal, tetapi karena mereka tahu bagaimana menghadapi kegagalan dengan tenang.
Anak akan belajar dari pengalamannya, dan belajar dari kegagalan akan membuka pola pikir mereka untuk berani dan percaya diri untuk bangkit kembali.
Biarkan anak gagal agar mereka dapat belajar bagaimana untuk tidak gagal lagi dan mengetahui cara untuk bangkit kembali. Belajar untuk berani menghadapi kegagalan akan mengajarkan anak untuk percaya diri dalam menghadapi apa pun yang akan terjadi.
5. Dorong Mereka untuk Mencoba Hal Baru
Alih-alih memfokuskan seluruh energi mereka pada apa yang sudah mereka kuasai, ada baiknya anak-anak mencoba hal-hal baru.
Ketika anak mencoba hal-hal baru, mereka akan belajar bagaimana keluar dari zona nyaman mereka. Menghadapi tantangan baru juga akan membuat mereka berkembang dan mencapai hal-hal baru membuat anak merasa mampu dan percaya diri bahwa mereka dapat mengatasi apa pun yang menghadang.
6. Bantu Anak Menemukan Minat Mereka
Mengeksplorasi minat mereka sendiri dapat membantu anak mengembangkan rasa identitas, yang penting untuk membangun kepercayaan diri. Tentu saja, melihat bakat mereka berkembang juga akan meningkatkan harga diri mereka.
Dorong anak untuk mengeksplorasi minat dan hobi baru guna mengekspresikan diri. Menjelajahi dan mempelajari hobi dapat membantu anak mengembangkan keterampilan dan identitasnya, serta membangun kepercayaan diri. Seseorang yang sudah merasa mahir dalam suatu hal juga akan merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan baru. Mengetahui hal-hal yang dikuasai anak juga akan membangun kepercayaan diri mereka dan membawanya ke masyarakat.
7. Dorong Anak Menunjukkan Perasaan Mereka
Ketika anak-anak terluka dan sedih, mereka membutuhkan tiga hal, yaitu validasi emosional, interpretasi yang benar tentang apa yang terjadi, dan mengetahui bahwa mereka dapat melakukan sesuatu untuk mengatasinya.
Ketika anak-anak terluka, jangan hanya merasa kasihan. Sebaliknya, ajaklah mereka berdiskusi tentang cara-cara sederhana agar mereka lebih baik.
Selalu dorong anak untuk menunjukkan perasaan mereka. Ketika anak-anak kesal, mereka dapat mengatasinya jika perasaan mereka diakui. Jadi, jadilah pendengar, bukan guru. Cobalah untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang mereka, lalu katakan bahwa Anda memahami perasaan mereka.
8. Dorong Anak Mengambil Keputusan dalam Pilihan
Biarkan anak-anak mengambil risiko yang sesuai dengan usia mereka untuk melakukan apa yang mereka sukai, meskipun mereka mungkin akan terluka. Ajari anak-anak bahwa mereka dapat membuat keputusan sendiri. Memberi mereka pilihan sederhana saat sejak dini mengajarkan mereka untuk menjadi pengambil keputusan yang percaya diri.
9. Hargai Usaha Anak
Memuji anak atas prestasi mereka memang bagus, tetapi penting juga untuk memberi tahu mereka bahwa Anda lebih bangga dengan usaha mereka, apa pun hasilnya.
Mengembangkan keterampilan baru membutuhkan kerja keras, dan hasilnya tidak selalu instan. Beri tahu anak-anak bahwa Anda menghargai usaha yang mereka lakukan.
Dukungan MamPap penting untuk membuat anak merasa aman dan mengurangi rasa takut mereka menghadapi tantangan.
Selalu berikan dukungan tanpa henti kepada si Kecil di saat-saat terbaik atau terburuknya. Katakan kepadanya bahwa Anda akan selalu mendukung dan berada di sisinya.
10. Tunjukkan Kasih Sayang pada Anak
Tunjukkan kepada anak-anak bahwa Anda menyayangi mereka apa pun yang terjadi, menang atau kalah dalam pertandingan besar, nilai bagus atau jelek. Bahkan saat Anda marah kepada mereka. Ini adalah cinta tanpa syarat.
Memastikan anak tahu bahwa Anda menganggap mereka hebat, dan bukan hanya ketika mereka melakukan hal-hal hebat. Ini akan meningkatkan harga diri mereka bahkan ketika mereka merasa tidak nyaman dengan diri mereka sendiri.
Itulah beberapa cara agar anak percaya diri dan berani. Kehadiran orang tua secara aktif dalam keseharian anak, interaksi hangat, dan pola komunikasi yang terbuka, merupakan fondasi utama dalam membangun karakter yang sehat dan positif, termasuk kepercayaan diri dan keberanian. Semoga artikel ini bermanfaat, MamPap.
Content Writer Parentsquads











and then