Menjaga Skin Microbiome, Langkah Awal Bantu Kulit Si Kecil Sehat

Skin Microbiome

“Kok kulit anakku jadi merah-merah, ya?”,  “Kenapa ya setiap habis mandi kulit anakku malah jadi kering banget?”.  Jika di antara MamPap yang bertanya-tanya dan memiliki pengalaman seperti ini, tentu akan khawatir dan menduga si Kecil mengalami masalah kulit.  Padahal, tidak selalu begitu, loh, bisa jadi penyebabnya skin microbiome si kecil tidak belum terjaga dengan baik. 

Meski demikian, tidak perlu panik dulu, ya, sebab faktanya, kulit bayi dan balita itu memang jauh lebih sensitif dibandingkan kulit orang dewasa. Bahkan, lapisan pelindungnya belum terbentuk sempurna sampai anak usia 6 tahun. Jadi wajar sekali jika mudah iritasi, merah, atau kering, apalagi kalau salah pilih produk perawatan. 

Kulit bayi dan balita bukan hanya lapisan pelindung, tetapi juga ekosistem hidup yang kompleks. Di balik kulit halus si kecil, terdapat komunitas mikroorganisme baik, inilah yang disebut dengan skin microbiome. 

Skin Microbiome

Apa Itu Skin Microbiome?

Skin microbiome adalah komunitas mikroorganisme baik, seperti bakteri, jamur, dan virus yang tidak berbahaya yang hidup di permukaan kulit. Meskipun sering kali tak terlihat, mereka memiliki peran sangat penting, terutama untuk bayi dan anak yang kulitnya masih berkembang.

Skin microbiome ini berfungsi sebagai pelindung alami kulit, membantu menjaga kelembapan, melindungi dari bakteri jahat, dan bahkan mendukung sistem imun kulit.

Menurut penelitian dari National Institutes of Health, meningkatnya paparan polusi dan zat kimia berbahaya di lingkungan perkotaan bisa menurunkan keanekaragaman mikrobioma kulit hingga 30%. Ini dapat berdampak pada kulit anak yang menjadi lebih rentan terhadap iritasi, ruam, dan infeksi.

Mengapa Ibu Perlu Peduli dengan Skin Microbiome Anak?

Kulit anak terus berkembang hingga usia 6 tahun. Pada masa ini, keseimbangan microbiome sangat penting agar kulit tetap tenang, terhidrasi, dan kuat dalam menghadapi berbagai gangguan.

Sayangnya, kebiasaan sehari-hari seperti penggunaan sabun antibakteri yang terlalu keras, paparan AC terus-menerus, atau bahkan terlalu sering memandikan anak bisa mengganggu keseimbangan ini. Karena itu, ibu perlu lebih bijak dalam memilih produk perawatan kulit anak.

Salah satu cara terbaik untuk menjaga skin microbiome adalah dengan menggunakan produk yang mengandung prebiotik, bahan yang menjadi “nutrisi” bagi mikroba baik di kulit.

Memahami pentingnya perlindungan kulit sejak hari pertama kehidupan, Buena resmi meluncurkan rangkaian perdana skincare bayi dan anak di Indonesia. Diformulasikan di Korea bersama tim dermatolog, Buena menggabungkan pendekatan sains, teknologi, dan empati untuk kulit sensitif.

Buena mengandalkan teknologi Prebio Shield®, sebuah inovasi yang secara khusus dirancang untuk menjaga keseimbangan skin microbiome dan memperkuat skin barrier sejak usia dini.

Skin Microbiome

“Nama Buena, yang berarti ‘baik’ dalam bahasa Spanyol, mencerminkan komitmen kami menghadirkan produk perawatan kulit bayi dan anak yang tidak hanya aman dan lembut, tetapi juga mengadopsi teknologi terkini dari Korea Selatan,” ujar Fanny Aeni, Senior Brand Manager Buena.

Tak hanya itu, produk Buena mengandung bahan prebiotik seperti Biolin P, Colloidal Oatmeal, dan Skin Moist Up, yang terbukti menenangkan kulit, memberikan hidrasi, serta membantu mikroba baik tetap tumbuh subur.

“Kulit anak masih terus berkembang hingga usia 6 tahun. Pada masa ini, keseimbangan skin microbiome sangat penting,” jelas Dr. dr. Fitria Agustina, Sp.DVE, FINSDV, FAADV, dermatologis yang mendukung pendekatan berbasis microbiome dalam perawatan kulit anak.

Rangkaian produk Buena telah melalui uji dermatologist, hypoallergenic, serta bebas dari SLS, Paraben, dan Phthalate. Formulanya pun dirancang agar memiliki tingkat alergen yang rendah sehingga cocok untuk kulit bayi dan anak yang sangat sensitif.

Menjaga kulit si kecil secara maksimal, termasuk memloih produk yang tepat merupakan salah satu tanggung jawab kita sebagai orang tua. Hal ini tidak terlepas karena kulit anak bukan hanya soal kelembutan, tetapi juga tentang perlindungan jangka panjang.

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

two × one =