Pernah mendengar cerita seorang ibu yang baru saja melahirkan, tapi beberapa bulan kemudian sudah kembali hamil? Tubuhnya belum pulih sepenuhnya, energinya belum kembali, sementara si kecil pun masih butuh perhatian penuh. Situasi ini tentu saja tidak hanya melelahkan. Tanpa family planning (perencanaan keluarga) yang matang seperti ini, kehamilan berjarak terlalu dekat bisa meningkatkan risiko komplikasi, anemia, bahkan kematian ibu dan bayi.
Sayangnya, kondisi seperti ini masih sering terjadi di Indonesia. Berdasarkan data FP2030 (Gfamily Planning Partnership), hanya 42% perempuan usia reproduktif yang menggunakan kontrasepsi modern. Artinya, lebih dari sepertiga kehamilan di Indonesia tidak direncanakan.
Padahal, family planning alias perencanaan keluarga bukan sekadar soal menunda kehamilan. Perencanaan keluarga (family planning) bisa diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh individu, pasangan, atau keluarga untuk mengatur jumlah anak, jarak kelahiran, dan waktu yang tepat memiliki anak, sesuai dengan kondisi kesehatan, kesiapan mental, sosial serta ekonomi. Perencanaan keluarga berfokus untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak, yang turut meningkatkan kualitas hidup keluarga.
Dengan demikian, family planning tentang memastikan bahwa setiap anak lahir di waktu yang tepat, saat fisik, mental, dan ekonomi keluarga sudah siap. Karena keluarga yang siap, akan lebih sehat dan bahagia.
Hexpharm Jaya Mengajak Ingatkan Pentingnya Family Planning di World Contraception Day 2025
Kesadaran inilah yang mendorong PT Hexpharm Jaya Laboratories, anak perusahaan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe), memperingati World Contraception Day (WCD) 2025 dengan mengadakan edukasi bertema “Family Planning for a Better Future: Healthy Beginnings, Happy Futures.”
Bersama komunitas perempuan ShePlans.id, kegiatan ini menjadi ruang belajar dan berbagi tentang pentingnya family planning, sebuah langkah kecil namun berdampak besar untuk masa depan keluarga.
Dalam sesi diskusi media, dr. Olivia Oktaviani, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RSU Bunda menegaskan bahwa perencanaan kehamilan berperan penting dalam menjaga kesehatan ibu dan anak.
“Dengan merencanakan kehamilan, pasangan suami istri bisa memastikan kesiapan fisik, mental, dan ekonomi. Kehamilan yang terlalu muda, terlalu sering, atau terlalu dekat jaraknya berisiko tinggi bagi ibu,” jelasnya.
Ia menambahkan, akses kontrasepsi dan perencanaan kehamilan dapat mencegah hingga 30% kematian ibu di negara berkembang, serta menurunkan angka kematian bayi hingga 10% dengan menjaga jarak kelahiran yang ideal.
Alasan Mengapa Family Planning Penting
Menurut dr. Olivia Oktaviani, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RSU Bunda, perencanaan kehamilan membantu pasangan mempersiapkan diri dengan lebih matang, baik secara fisik, mental, maupun finansial.
“Kalau kehamilan direncanakan dengan baik, risiko komplikasi bisa jauh berkurang. Bahkan, perencanaan kehamilan dan akses kontrasepsi bisa mencegah hingga 30% kematian ibu,” jelas dr. Olivia.
Tidak hanya itu saja, dr. Olivia juga menekankan dengan family planning bahkan bisa mencegah risiko adalah kanker serviks pada ibu. “Kalau para ibu nggak peduli akan pentingnya planning maka bisa menyebabkan risiko kanker serviks bahkan anak lahir prematur, kurangnya kasih sayang orangtua dan ASI bagi si bayi.”
Selain itu, jarak kelahiran yang ideal juga membantu menurunkan angka kematian bayi hingga 10%, sekaligus memberi waktu pemulihan bagi tubuh ibu.
Family Planning Menggunakan Pil KB Kombinasi
Salah satu metode kontrasepsi modern yang aman dan populer adalah pil KB kombinasi (KOK). Kontrasepsi oral kombinasi (KOK) ini sendiri merupakan salah satu metode kontrasepsi modern yang efektif untuk mencegah kehamilan.
Selain efektif mencegah kehamilan, pil ini juga punya bonus manfaat yang sering bikin banyak perempuan merasa lebih nyaman. Apa saja?
-
Mengatur siklus haid
-
Mengurangi nyeri menstruasi
-
Membantu mengatasi jerawat karena hormon
-
Mengurangi gejala PMS serta mengurangi gejala PMS atau PMDD (Premenstrual Syndrome atau Premenstrual Dysphoric Disorder) seperti mood swing dan kembung
-
Melindungi dari risiko kanker ovarium dan endometrium
Ditambahkan apt. Renata Andari, S.Farm, Senior Product Manager Hexpharm Jaya, setiap perempuan punya kebutuhan berbeda, dan itulah sebabnya Hexpharm Jaya menghadirkan berbagai pilihan pil kombinasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
“Portofolio kontrasepsi oral kombinasi Hexpharm Jaya dirancang untuk memberikan pilihan yang lebih personal. Hal ini sesuai dengan rekomendasi WHO (2018) bahwa pemilihan kontrasepsi harus individual, mempertimbangkan kondisi medis dan preferensi perempuan. Melalui variasi ini, kami menjawab kebutuhan perempuan Indonesia dari berbagai segmen, baik yang mencari efektivitas, kenyamanan, maupun manfaat tambahan,” ujar apt. Renata Andari, S.Farm.
Senada dengan dr. Olivia, Renata juga mengatakan bahwa Pil KB kombinasi juga memiliki manfaat non-kontraseptif. Berdasarkan American College of Obstetricians and Gynecologists (2022), manfaat non-kontraseptif sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan Indonesia, karena berhubungan langsung dengan kenyamanan, produktivitas, dan kesehatan jangka panjang perempuan.
“Kami ingin perempuan merasa aman dan nyaman dengan pilihan kontrasepsinya. Pil KB kombinasi bukan cuma praktis dan efektif, tapi juga membantu menjaga kualitas hidup perempuan,” ungkapnya.
Karena sejatinya, ketika perempuan berdaya mengambil keputusan untuk tubuhnya sendiri dan bisa melakukan family planning dengan baik, keluarga pun jadi lebih sehat. Setuju kan, Ma?

Hai, salam kenal 🤗, panggil saya Adis. ‘Terlahir’ jadi ibu, menjadi sadar kalau menjadi orang tua merupakan tugas seumur hidup. Meski banyak tantangan, semua tentu bisa dijalani jika ada dukungan dari lingkungan sekitar. #MamaSquads