Pernah terpikir nggak sih Mam, mengapa anak-anak secara alami menyukai musik, terutama di usia dini? Mereka akan merespon dengan gerak, berdasarkan naluri ilmiah. Ternyata dengan musik, otak anak akan terbuka untuk belajar, dan ini bermanfaat bagi perkembangan mereka.
Dalam sebuah seminar media, DR Dr Lisa Pangemanan, Sp.A, Subsp.T.K.P.S(K) – Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatrik Sosial IDAI juga menjelaskan tentang banyaknya manfaat musik untuk perkembangan anak usia dini yang tidak boleh dilewatkan. Simak dalam artikel berikut ya, Mam.
Cara Anak-anak Merespon Musik
Secara alami, anak-anak khususnya usia dini, akan menyukai musik, baik musik yang lembut dan menenangkan atau pun musik yang ceria (upbeat). Anak-anak akan merasakannya baik secara fisik maupun emosional.
Ternyata, memang terdapat perbedaan antara cara anak-anak dengan orang dewasa merespon musik. Dr. Lisa juga menjelaskan, hal ini disebabkan oleh adanya critical periods dan sensitive periods yang ada pada anak-anak.
“Berdasarkan penelitian di tahun 2013, ternyata respon musik pada anak-anak dan dewasa terkait perilaku terhadap musik dan preferensinya ternyata berbeda. Hal ini disebabkan karena pada anak-anak, kita mengenal critical periods dan sensitive periods yang tidak ada pada orang dewasa. Critical periods misalnya penguasaan bahasa dan penglihatan. Sementara sensitive periods adalah sosialisasi dan apresiasi terhadap musik,” jelas Dr. Lisa.
Sepanjang tahun-tahun awal, anak-anak belajar melakukan hal-hal baru dengan tubuh mereka. Anak-anak kecil juga belajar bahwa gerakan atau respon anak terhadap musik itu dapat mengomunikasikan pesan dan mewakili tindakan. Mereka mampu melakukan dan mengenali tindakan yang ditiru.
Kebanyakan anak-anak biasanya juga cukup terbiasa dengan gerakan. Mereka mulai belajar tentang dunia dengan bertindak terhadap benda dan orang, dan mereka “berpikir dengan tubuh mereka”, jauh sebelum berpikir dengan kata-kata.
Inilah sebabnya mengapa gerakan tubuh sebagai respon musik tidak hanya menyenangkan bagi anak-anak, tetapi juga merupakan kesempatan yang baik bagi mereka untuk memecahkan masalah.
Musik membantu menciptakan suasana hati. Musik yang tenang dan menenangkan bisa merelaksasikan anak-anak, sementara alunan musik yang bersemangat membangkitkan semangat mereka yang penuh energi. Musik dan gerakan juga merupakan aktivitas sosial yang membantu anak-anak merasa menjadi bagian dari kelompok.
Musik juga membawa dimensi keindahan lain ke dalam hidup mereka. Karena itulah, musik membawa manfaat untuk perkembangan anak dalam banyak hal, terutama pada anak usia dini.
Manfaat Musik untuk Perkembangan Anak
Hubungan antara musik dan perkembangan anak memang cukup terkait. Seperti diketahui, untuk aktivitas bermusik, anak akan menggunakan kedua sisi otak, yaitu logis dan kreatif. Artinya, musik membantu membangun koneksi otak yang penting. Semakin banyak koneksi otak yang anak miliki, semakin cepat mereka dapat berpikir.
Berikut beberapa manfaat musik lainnya untuk perkembangan anak.
1. Mengoptimalkan Memori Kerja Otak Anakhttps://parentsquads.com/tanda-perkembangan-otak-anak/
“Untuk bermain musik, dibutuhkan working memory karena ia harus mengenal suara, harus bisa membedakan berbagai komponen suara, dan ini membutuhkan memori,” ungkap Dr. Lisa.
2. Menstimulasi Emosi
Bermain musik bisa menstimulasi emosi, bukan hanya pada pendengarnya, tapi juga bagi yang memainkannya.
3. Meningkatkan Rasa Empati
Bermain musik bisa meningkatkan komunikasi, koordinasi, kerja sama, dan empati. “Kalau dikatakan, apakah bermain musik itu merupakan sesuatu yang kompleks dan sulit, maka jawabannya menurut saya cukup sulit. Sehingga kalau mereka belajar dan melihat proses bagaimana saat mereka tidak bisa menjadi bisa, mereka jadi bisa berempati dan mengerti kesulitan yang orang lain hadapi.
Sehingga ketika kita melihat penampilan musik yang dikerjakan anak-anak, mereka tidak semuanya memberikan penampilan yang sempurna. Tetapi anak-anak belajar untuk mengapresiasi itu dan mereka belajar berempati dengan teman-temannya yang lain karena mereka paham betapa sulitnya menguasai kemampuan tersebut. Sehingga ini merupakan suatu multisensori motor experience. Dan ini dapat meningkatkan plastisitas otak,” jelas Dr. Lisa.
4. Musik Mengembangkan Komunikasi dan Imajinasi
Bahkan sebelum anak bisa berbicara, ocehan dan permainan suara membantu mereka mengembangkan jalur saraf yang diperlukan untuk mendengar dan berbicara. Anak-anak dapat dengan mudah dan cepat meniru musik dan suara yang mereka dengar sebagai cara untuk memahami dan memaknai dunia di sekitar mereka.
Itulah mengapa mereka suka menonton, mendengarkan, dan mencoba meniru MamPap saat menyanyikan lagu bersama. Dan saat mereka melakukan ini, mereka mengingat bunyi kata-kata dan mengasah konsentrasi, yang merupakan persiapan yang bagus untuk pembelajaran bahasa.
5. Meningkatkan IQ
Musik dapat meningkatkan IQ seseorang secara keseluruhan. Penelitian telah menunjukkan bahwa belajar memainkan alat musik dapat memberikan dampak yang bertahan lama. Ketika sebuah penelitian dilakukan, anak-anak yang mengambil pelajaran piano selama satu tahun, disertai latihan yang konsisten, mengalami peningkatan IQ hingga tiga poin.
6. Melatih Kesabaran dan Ketekunan
Saat anak-anak mempelajari alat musik, mereka harus mengembangkan kesabaran dan ketekunan, yang akan membantu mereka di kemudian hari ketika mereka harus menghadapi tantangan lain yang lebih sulit.
7. Membantu Perkembangan Sensorik
Sama seperti rasa, tekstur, dan warna yang membantu perkembangan sensorik anak, begitu pula musik. Memperkenalkan berbagai jenis musik kepada anak dapat membantu menciptakan lebih banyak jalur antara sel-sel di otak mereka. Efek ini semakin meningkat saat Anda menghubungkan musik dengan berbagai aktivitas seperti menari.
8. Musik Bisa Meningkatkan Suasana Hati
Musik dapat menciptakan kegembiraan dan keceriaan bagi mereka yang mendengarkannya, bahkan meningkatkan suasana hati. Mendengarkan musik adalah cara bagi anak-anak untuk merasakan emosi positif seperti kegembiraan, keceriaan, dan kasih sayang. Hal inilah yang dapat membuat mereka merasa lebih bahagia dan juga lebih tenang.
9. Meningkatkan Literasi
Cara kita memproses bunyi musik sama dengan cara kita memproses ucapan. Karena itu, anak-anak yang mengikuti pelajaran musik dapat meningkatkan keterampilan mendengarkan, dan pada gilirannya, meningkatkan cara mereka memproses bahasa.
10. Meningkatkan Koordinasi
Memainkan alat musik mengharuskan otak bekerja dengan kecepatan tinggi. Membaca musik diubah di otak menjadi gerakan fisik saat memainkan alat musik. Anak-anak yang memainkan alat musik memiliki koordinasi tangan dan mata yang lebih baik daripada mereka yang tidak.
Musik juga membantu perkembangan fisik anak dalam beberapa cara. Misalnya, membangun koordinasi tangan-mata mereka; kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas yang menggunakan tangan dan mata mereka pada saat yang sama dan juga keterampilan motorik halus mereka; penggunaan otot-otot yang lebih kecil di tangan, jari, dan pergelangan tangan mereka. Sementara itu, menari mengikuti musik juga bagus untuk koordinasi dan keseimbangan mereka.
11. Meningkatkan Kreativitas
Baik mereka membuat gerakan tari, bermain alat musik sendiri, atau menciptakan lirik lagu, musik dapat mendorong imajinasi anak-anak. Dan kreativitas ini memiliki banyak manfaat seperti membantu anak Anda memahami dunia dan memperoleh keterampilan memecahkan masalah.
Kapan Anak Mulai Bisa Dikenalkan dengan Musik?
Dr. Lisa menjelaskan, respon anak terhadap suara sudah mulai dikembangkan pada 3 bulan terakhir di kandungan. Jadi, anak bisa mulai distimulasi dengan musik, bahkan sejak saat itu.
“Menurut penelitian yang saya baca, anak-anak harus mulai diperkenalkan musik sejak di bawah usia 6 tahun, bahkan sedini mungkin,” ungkapnya.
Namun, bagaimana cara untuk memperkenalkannya? “Itu harus disesuaikan dengan usia. Misalnya untuk anak yang masih di dalam kandungan, orangtua bisa bernyanyi atau memperdengarkan musik. Bagi anak yang 2 tahun ke atas, tentu tidak dimainkan dengan musik yang rumit. Misalnya dengan hanya mengenalkan tangga nada. Kita juga bisa mengenalkan dengan musik lullaby atau suatu musik yang memiliki dampak kenyamanan. Secara normatif, musik yang membawa dampak menenangkan,” jelas Dr. Lisa.
Tips Mengenalkan Musik pada Anak
Dr. Lisa mengingatkan untuk memerhatikan batasan. “Secara normatif, maksimal sekalinya itu adalah 45 menit. Namun, setiap anak memiliki batasan masing-masing untuk mendengarkan atau memainkan musik. Selain itu, memang ada berapa desibelnya. Memang tidak boleh terlalu kencang. Long term periodecity-nya 10-60 second untuk memberikan efek yang baik. Jadi, dengan bitnya itu adalah 60-80 kali per menit. Kemudian hertz-nya antara 5000-8000,” jelasnya.
- Membuat alat musik sederhana. Isi botol plastik kecil yang kosong dengan beras, kacang kering, biji-bijian, atau batu untuk membuat alat pengocok dengan suara yang berbeda. Atau membuat perangkat drum dari pot dengan ukuran yang berbeda.
- Ajak anak merasakan pengalaman bermusik, seperti bernyanyi, mendengarkan, atau membuat lagu dan sajak anak-anak, menari mengikuti musik, serta memainkan alat musik.
- Minta anak Anda untuk menjelaskan perbedaan yang mereka dengar pada setiap suara.
- Nikmati musik sebagai kelompok. Setelah anak-anak bermain dengan alat musik, Anda dapat mulai membuat musik bersama. Mainkan ketukan sederhana, dan minta mereka mengulanginya dengan alat musik atau tangan mereka. Jangan lupa untuk berganti posisi sehingga anak dapat beragam experience.
Musik memiliki manfaat untuk perkembangan anak, namun besaran dampak pada perkembangan tergantung pada banyak hal. Untuk itu, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak harus dikerjakan secara berkala untuk mencapai hasil yang optimal. Dan jika ingin mendapatkan dampak lebih besar, tentu anak perlu bermain musik secara aktif.

Content Writer Parentsquads