Ada kalanya, mungkin MamPap menemukan tantangan tersendiri saat mendampingi anak belajar di rumah. Hal ini memang terkadang membuat kesal dan cukup menguji kesabaran. Namun di sisi lain, MamPap juga kebingungan dalam mencari solusi dan mencari cara yang tepat dalam membuat kegiatan belajar anak menjadi menyenangkan.
Dalam Instagram Live Parentsquads, Psikolog Ratih Permata M.Psi, berbagi tips dan cara mendampingi anak belajar jadi lebih seru, tanpa stres, dan tetap menyenangkan. Simak di artikel berikut ya, MamPap.
Mengapa Orang Tua Perlu Mendampingi Anak Belajar?
Pastinya menyenangkan melihat anak-anak belajar dan berkembang. Karena itu, meluangkan waktu untuk menemani anak belajar sangatlah penting.
Menurut Ratih, secara teori, peran orang tua sangat penting dalam tumbuh kembang anak, baik sebagai support, role model, stimulasi untuk berkomunikasi, mengajak berpikir, dan lain sebagainya. Selain itu, apresiasi dan pengakuan dari orang tua juga dapat mendukung prestasi atau perkembangan anak. “Itulah sebabnya, peran orang tua dalam mendampingi anak belajar memang sepenting itu,” kata Ratih dalam sesi IG Live Parentsquads.
Berikut manfaat mendampingi anak belajar di rumah.
- Hasil belajar anak meningkat. Ratih memaparkan, penelitian menunjukkan adanya hubungan antara keterlibatan orang tua dalam mendampingi anak belajar dengan hasil dari proses belajar anak. “Ada sekelompok orang tua yang disiapkan atau dibekali cara-cara untuk mendampingi anak belajar, lalu mereka menerapkan itu pada anaknya saat mendampingi anak mereka belajar. Kemudian hasilnya jadi signifikan. Ada perubahan kenaikan dari hasil belajar si anak,” ungkap Ratih.
- Orang tua juga belajar. Saat menemani anak belajar, mau tidak mau MamPap juga akan ikut memelajari apa yang sedang dipelajari sang anak. Selain menambah wawasan, orang tua pun jadi tahu seperti apa tingkat kesulitan soal yang dikerjakan sang anak.
- Mengetahui kondisi mood anak. Saat menemani anak belajar, kondisi mood anak secara tidak langsung akan terlihat, apakah ia sedang malas-malasan belajar dan butuh motivasi, atau sedang semangat. “Dengan begitu, orang tua bisa mengetahui kapan anak perlu diberikan support atau mengetahui kapan anak bisa belajar sendiri secara mandiri. Orang tua juga mengetahui kondisi psikis anak butuh motivasi atau tidak” kata Ratih.
- Orang tua jadi mengetahui gaya belajar anak. Masing-masing anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Saat mendampingi anak belajar di rumah, MamPap akan tahu dominasi gaya belajar anak Anda. Hal itu akan membantu Anda lebih mudah dalam proses belajarnya. Anda juga dapat mengajari mereka trik belajar secara efektif, atau cara memahami materi pelajaran sesuai dengan cara belajar si anak. Dengan begitu, Anda akan menemukan cara yang menyenangkan bagi si anak untuk belajar.
- Anak lebih termotivasi untuk belajar. Saat belajar di rumah bersama orang tuanya, anak mungkin akan tetap terjaga fokusnya dan termotivasi karena merasa memiliki teman belajar. “Kalau ibunya sibuk nonton TV, ayahnya main gadget, anak jadi merasa ‘berjuang sendirian’, ‘kok aku doang ya, yang sibuk dan kesulitan ngerjain PR’, misalnya. Jadi, dia akan merasa belajar sendirian dan nggak termotivasi,” jelas Ratih.
- Mengetahui progress belajar anak. MamPap akan menyaksikan bagaimana detail progress belajar anak dari tahap paling sederhana. Membantu anak untuk sukses mencapai tujuan akademisnya sangat bermanfaat. Anak yang menerima dukungan dari orang tua mereka juga akan merasa lebih percaya diri dengan pendidikannya.
- Menjalin ikatan. Dengan menemani anak belajar, artinya Anda juga sudah meluangkan waktu untuk menjalin ikatan dengannya melalui pendidikan.
Tips Mendampingi Anak Belajar di Rumah
Ratih juga membagikan beberapa tips dalam mendampingi anak belajar di rumah yang bisa MamPap lakukan, seperti berikut:
- Dari keseharian kita, mungkin akan ada hal buruk yang kita lalui yang membuat mood atau mental orang tua menurun. Kondisi mood ini tentu bisa berpengaruh ketika MamPap menemani anak belajar. Karena itu sebelum mendampingi anak belajar, penting untuk mengenali atau mengetahui terlebih dahulu kondisi mental kita seperti apa. Apa kita sedang siap dan cukup sabar dalam mendampingi anak belajar?
- Beri waktu jeda untuk diri sendiri untuk mempersiapkan mental dan mood sebelum akhirnya mendampingi anak belajar. “Ketika mood kita sudah siap, baru kita bisa temani anak”.
- Cari tahu gaya belajar anak seperti apa. Masing-masing anak memiliki gaya belajar yang berbeda, bahkan di antara saudara kandung. Jadi, cari tahu cara belajar yang tepat dan nyaman untuk si kecil.
- Turunkan ekspektasi. Ekspektasi yang tinggi seringkali membuat orang tua kesulitan saat mendampingi anak belajar karena tidak siap dengan kondisi tertentu yang tidak bisa terhindarkan. “Misalnya, tahu-tahu anak lagi nggak mood atau males-malesan. Itu kan bisa membuat kita sendiri juga frustasi. Kita juga tidak bisa melihat secara detail progres mereka sampai mana kalau ekspektasi kita terlalu tinggi. Jadi nggak terlihat itu hal-hal kecil yang sudah berhasil anak capai,” kata Ratih. Ia menegaskan, sebaiknya orang tua lebih realistis dan jangan membandingkan anak dengan anak lain. Ini akan membuat orang tua lebih tertekan saat mendampingi anak belajar. Jika keterlibatan orang tua saat mendampingi anak belajar sangat mengontrol, bisa mengakibatkan anak stres.
- Ciptakan suasana belajar yang kondusif di rumah agar anak tidak merasa “berjuang sendirian”. Menyiapkan lingkungan belajar yang tepat adalah langkah awal menuju kesuksesan. Misalnya, menempatkan anak-anak belajar di area belajar khusus yang bebas TV dan gangguan.
Bagaimana Mengatur Waktu untuk Mendampingi Anak Belajar Bagi Orang tua Bekerja?

Ratih menyarankan untuk ibu dan ayah yang bekerja, coba luangkan waktu 10-15 menit untuk berkomunikasi dengan anak tentang topik seputar sekolah atau pelajaran yang sedang mereka pelajari di sekolah. Anda juga bisa bertanya tentang kesulitan yang mereka hadapi. Hal ini bisa menjadi salah satu bentuk dukungan orang tua untuk mengetahui tentang proses belajar dan pendidikan anak.
Kedua, siapkan support sistem yang mendukung aktivitas belajar si kecil di rumah, entah saudara atau pengasuh yang bisa mengawasi aktivitas belajar anak di rumah, karena terbatasnya waktu yang kita miliki.
Pentingnya Meningkatkan Motivasi Internal Anak Saat Belajar
Ratih menambahkan, dalam belajar, penting untuk membangun motivasi internal dari dalam diri anak. Motivasi internal ini akan meningkatkan keinginan dari dirinya sendiri untuk terus belajar.
Caranya, orang tua bisa menjelaskan alasan mengapa harus sekolah dan belajar. “Bangun motivasi sesuai hal yang memang ia sukai. Anak-anak akan lebih punya dorongan dalam diri jika ia tahu tujuan sekolahnya apa dan bisa mencapai tujuan hidupnya. Apresiasi juga hal kecil sebagai penghargaan yang sudah ia raih. Hal ini juga bisa menumbuhkan motivasi internal untuk anak belajar,” ungkap Ratih.
Ia juga mengingatkan para orang tua untuk tidak menggunakan cara ancaman atau menakut-nakuti anak yang hanya bisa menimbulkan trauma bagi si anak itu sendiri. “Kalau anak tertekan, ia bisa berpikir bahwa belajar itu tidak menyenangkan”.
Demikian tips dan cara mendampingi anak belajar di rumah. Semoga bermanfaat ya, MamPap.
Content Writer Parentsquads











and then