Apa Itu Six Pocket Syndrome? Fenomena Anak Jadi Pusat Perhatian Keluarga

apa itu six pocket syndrome, anak manja

Apa itu Six Pocket Syndrome? MamPap pernah dengar istilah ini? Istilah ini sedang menjadi sorotan di kalangan pengguna media sosial, khususnya di India. Fenomena sosial baru ini memengaruhi dinamika keluarga dan perkembangan anak. 

Namun karena kurangnya data dan kesadaran, banyak orang masih belum memahami penyebab pasti dari kondisi ini. Simak ulasannya dalam artikel berikut ya, MamPap. 

Apa Itu Six Pocket Syndrome? 

Dilansir dari laman Times of India, Six Pocket Syndrome adalah istilah dalam psikologi anak yang menggambarkan anak-anak yang terlalu bergantung pada orang dewasa dan selalu terpenuhi semua keinginannya.

“Enam kantong” pada istilah “six pocket”-nya secara metaforis menggambarkan berbagai cara anak-anak dibesarkan oleh beberapa orang dewasa, biasanya terdiri dari dua orang tua (ayah dan ibu), serta dua kakek, dan dua nenek. Umumnya, keenam orang inilah yang cenderung memanjakan anak-anak mereka secara emosional dan finansial, serta menghujani anak dengan perhatian yang berlebihan. 

Read More

Dapat dikatakan pula bahwa Six Pocket Syndrome bermula dari pilihan untuk memiliki hanya satu anak, yang memungkinkan anak tersebut untuk secara langsung dipengaruhi, biasanya dimanja, oleh enam individu yang berbeda. Hal ini seringkali mengakibatkan perilaku memanjakan.

Di India, sindrom ini lazim ditemukan pada keluarga kelas menengah perkotaan, di mana orang tua yang bekerja dan kakek-nenek yang memanjakan menghujani anak-anak dengan perhatian, hadiah, dan keringanan hukuman.

Laporan terbaru menunjukkan bahwa Six Pocket Syndrome dapat menyebabkan perilaku kasar dan terlalu percaya diri pada anak-anak, terutama akibat terlalu memanjakan atau pola asuh helikopter. 

Ciri-ciri Six Pocket Syndrome pada Anak

 

Seorang anak yang dipengaruhi oleh lingkungan ini dapat mengembangkan sifat-sifat tertentu yang dapat dikenali. Orang tua dan pengasuh perlu memerhatikan indikator-indikator berikut:

  •  Ketergantungan anak yang berlebihan pada orang dewasa untuk memenuhi kebutuhannya.
  • Rasa berhak yang berlebihan. Anak berharap menerima hadiah dan perlakuan khusus sebagai haknya. 
  • Lebih mudah frustrasi. Mereka sangat kesulitan ketika ditolak atau harus menunggu sesuatu yang mereka inginkan, yang menyebabkan tantangan dalam hal kesabaran. Meskipun kasih sayang yang mereka terima melimpah, kurangnya batasan dan tanggung jawab dapat menumbuhkan rasa berhak yang berlebihan dan kesulitan menghadapi frustrasi kecil.
  • Pola pikir yang berpusat pada materi. Anak lebih menghargai perolehan barang baru daripada imbalan non-materi seperti pengalaman bersama.
  • Keterampilan sosial yang kurang berkembang. Kurangnya perilaku seperti berbagi, bergantian, dan berempati dengan teman sebaya dapat menjadi tantangan.
  • Kurangnya apresiasi karena menerima adalah sesuatu yang konstan bagi anak. Anak mungkin jarang mengungkapkan rasa terima kasih yang tulus.

Apa Saja Kemungkinan Penyebabnya?

apa itu six pocket syndrome

Fenomena ini umum terjadi dalam keluarga di mana banyak orang dewasa, seperti orang tua dan kakek-nenek, memberikan anak mereka materi dan perhatian yang berlimpah. Pola asuh memanjakan yang disengaja ini dapat menghambat perkembangan ketahanan, tanggung jawab, dan empati anak. Di lingkungan perkotaan modern, keluarga inti dan orang tua yang bekerja sering kali mengandalkan kakek-nenek untuk mengasuh anak, sehingga meningkatkan kemungkinan anak menjadi pusat perhatian keluarga.

Mengapa Belum Diakui?

Menurut Samant Darshi, Psikiater Intervensi di Rumah Sakit Yatharth India, Six Pocket Syndrome bukanlah kondisi yang diterima karena terbatasnya bukti empiris yang mendasarinya. Sindrom ini tidak muncul dalam manual diagnostik medis atau psikologis, dan seringkali didasarkan pada pengalaman budaya atau anekdot. 

Sindrom ini berfungsi sebagai bentuk komentar sosial, alih-alih gangguan yang teridentifikasi secara klinis, dan belum diteliti atau dibuktikan secara menyeluruh melalui penelitian ilmiah atau klinis. 

Cara Mencegah Anak Menjadi Manja dan Terlalu Bergantung dengan Orang Lain  

Strategi pengasuhan yang efektif dapat membantu menyeimbangkan kasih sayang dan memanjakan dengan tanggung jawab dan kemandirian. Para ahli merekomendasikan beberapa hal berikut:

  • Menetapkan batasan yang jelas seputar waktu bermain gadget, jatah uang saku, dan hadiah untuk mencegah memanjakan anak berlebihan.
  • Menetapkan tanggung jawab yang sesuai usia, seperti pekerjaan rumah tangga sehari-hari untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab.
  • Mendorong kemandirian dengan membiarkan anak memecahkan masalah dan menghadapi tantangan yang dapat dikelola.
  • Mendorong interaksi sosial untuk membangun empati dan keterampilan berbagi.
  • Mengajarkan pengelolaan uang melalui keputusan pengeluaran kecil.
  • Mencontohkan pengaturan emosi dengan menunjukkan ketenangan dalam kekecewaan.
  • Bertindak sebagai panutan dalam perilaku yang seimbang. 
  • Memuji usaha dan kesabaran, bukan hanya pencapaian.
  • Orang tua dan kakek-nenek harus memiliki nilai-nilai yang sama dalam pengasuhan. 

Meskipun bukan diagnosis medis, Six Pocket Syndrome menyoroti dampak psikologis dari memanjakan anak berlebihan. Ketika kasih sayang tidak terstruktur dan tidak memiliki batasan, hal itu dapat menghambat ketahanan dan empati. Meningkatkan kesadaran mendorong pengasuh untuk menyeimbangkan kasih sayang dengan bimbingan, membantu anak-anak mengembangkan kepercayaan diri, kerendahan hati, dan keterampilan hidup yang penting untuk masa dewasa.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ten ÷ = 10