Dalam rangka merayakan Hari Perempuan Internasional dan Hari Tidur Sedunia, beberapa waktu lalu Garmin Indonesia mengadakan acara “Her Health, Her Way” yang bertujuan meningkatkan kesadaran perempuan terhadap kesehatan dan kebugaran. Hal ini menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi perempuan dalam berbagai fase kehidupan, seperti menstruasi, perimenopause, dan gangguan tidur.
Perempuan Harus Lebih Peka Terhadap Kesehatan, Kebugaran, dan Kewanitaan
1. Perubahan Hormonal yang Unik
Perempuan mengalami perubahan hormon signifikan sepanjang hidupnya, yang memengaruhi kesehatan fisik dan mental. Fitur Menstrual Cycle Tracking pada smartwatch Garmin memungkinkan pemantauan pola menstruasi dan mendeteksi kelainan siklus, membantu perempuan lebih memahami tubuh mereka dan mengambil langkah yang diperlukan.
Alvina Olivia, seorang MNU-Certified Nutritionist menjelaskan, siklus menstruasi merupakan bagian alami dalam kehidupan seorang perempuan dan sering kali disertai dengan tantangan fisik serta emosional.
Untuk itu, Alvina mengingatkan bahwa perempuan perlu memahami empat fase utama dalam siklus menstruasi, perempuan dapat mengelola perubahan yang terjadi secara lebih baik:
- Menstruasi (Hari 1-5) Ditandai dengan perdarahan menstruasi yang dapat menyebabkan kram, kelelahan, dan perubahan suasana hati. Disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya zat besi dan tetap aktif dengan olahraga ringan.
- Fase Folikular (Hari 6-14) Pada fase ini, energi meningkat dan kreativitas bertambah. Disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan tetap berolahraga secara teratur.
- Ovulasi (Hari 14-17) Periode ini ditandai dengan lonjakan energi dan libido. Menjaga pola makan yang seimbang serta berolahraga secara teratur sangat dianjurkan.
- Fase Luteal (Hari 18-28) Fase ini sering kali menyebabkan perubahan suasana hati dan penurunan energi. Konsumsi karbohidrat kompleks, kalsium, dan magnesium dapat membantu mengurangi gejala.
Terkakhir, Alvina Olivia juga mengatakan pemantauan siklus menstruasi menggunakan teknologi seperti smartwatch Garmin dapat membantu perempuan memahami pola tubuh mereka secara lebih baik.
2. Kesehatan Reproduksi yang Kompleks
Salah satu fase yang pasti akan dilalui perempuan adalah Perimenopause, ini merupakan fase transisi alami sebelum menopause yang ditandai dengan perubahan hormon signifikan.
Mia Fitri, Certified Health Coach yang fokus pada gaya hidup sehat untuk usia 40 tahun ke atas menjelaskan bahwa banyak perempuan yang kesulitan melalui masa perimenopause dan tidak punya teman bicara. Ia menekankan bahwa perimenopause bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. “Jangan overthinking, dan mulailah bergerak,” ujarnya. Kombinasi latihan kardio dan kekuatan, meditasi, yoga, serta hidrasi yang cukup dapat membantu mengatasi gejala perimenopause dengan lebih baik.
Mia menambahkan, melakukan kombinasi latihan kardio dan kekuatan, menerapkan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam, dan memprioritaskan aktivitas perawatan diri, termasuk tetap terhidrasi dengan baik merupakan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala perimenopause.
Berikut gejala perimenopause yang umum dialami perempuan:
- Gejala vasomotor: Hot flashes, keringat malam, dan menggigil.
- Perubahan suasana hati: Iritabilitas, kecemasan, depresi, dan perubahan suasana hati.
- Gangguan tidur: Insomnia dan kesulitan tidur.
- Perubahan kognitif: Brain fog, masalah memori, dan kesulitan berkonsentrasi.
- Perubahan menstruasi dan urogenital: Periode tidak teratur, aliran darah lebih berat atau lebih ringan, kekeringan vagina, dan perubahan libido.
- Perubahan fisik: Kenaikan berat badan, perubahan komposisi tubuh, dan nyeri sendi.
Perempuan rentan terhadap gangguan reproduksi seperti PCOS dan endometriosis. Pemantauan kesehatan melalui teknologi seperti Menopause & Perimenopause Tracking membantu mendeteksi gejala perimenopause seperti hot flashes, insomnia, dan perubahan suasana hati sehingga pengguna dapat lebih siap menghadapi perubahan ini.
3. Risiko Penyakit yang Lebih Tinggi
Perempuan memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit seperti osteoporosis, kanker payudara, dan gangguan autoimun. Heart Rate Variability (HRV) dalam smartwatch Garmin membantu memantau tingkat stres sepanjang hari, yang berkontribusi terhadap kesehatan jantung dan kesejahteraan secara keseluruhan.
4. Tanggung Jawab Ganda dan Kesehatan Mental
Sebagai individu yang sering menjalani peran ganda, perempuan berisiko mengalami stres dan gangguan tidur. Sleep Tracking dari Garmin membantu menganalisis kualitas tidur dan memberikan skor berdasarkan pola tidur, sehingga perempuan dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas istirahat mereka.
5. Kebugaran untuk Kualitas Hidup
Menjaga kebugaran dapat meningkatkan energi, produktivitas, dan kepercayaan diri. Mia Fitri, Certified Health Coach, menekankan pentingnya kombinasi latihan kardio dan kekuatan, meditasi, yoga, serta hidrasi yang cukup dalam menghadapi perimenopause. Smartwatch Garmin dapat membantu melacak aktivitas fisik serta tingkat hidrasi, mendukung perempuan dalam membangun kebiasaan sehat.
6. Tidur Berkualitas: Fondasi Kesehatan Perempuan
Seperti kita ketahui, tidur merupakan fondasi penting bagi kesehatan, terutama bagi perempuan. Kualitas tidur yang baik memengaruhi kesehatan fisik, mental, dan emosional secara signifikan. Namun faktanya perempuan seringkali menghadapi tantangan tidur yang unik, dipengaruhi oleh perubahan hormon, faktor gaya hidup, dan mitos yang salah kaprah.
“Perempuan cenderung membutuhkan tidur lebih lama daripada pria karena berbagai faktor, termasuk perubahan hormon dan beban kerja yang lebih berat. Perubahan hormon progesteron dan estrogen menyebabkan wanita rentan terhadap gangguan tidur semasa hidupnya,” ujar Vishal Dasani, Sleep & Recovery Coach.
Lebih lanjut, Vishal memberikan tips tujuh langkah praktik kebiasaan tidur (sleep hygiene):
- Buat jadwal tidur dan bangun yang reguler.
- Terpapar cahaya terang di pagi hari.
- Beraktivitas fisik.
- Asupan nutrisi seimbang.
- Perhatikan asupan stimulan dan alkohol.
- Siapkan kamar tidur senyaman mungkin.
- Relaksasi sebelum tidur.
Menurut Vishal Dasani, Sleep & Recovery Coach, perubahan hormon seperti progesteron dan estrogen membuat perempuan lebih rentan terhadap gangguan tidur. Garmin menawarkan solusi teknologi seperti pemantauan detak jantung dan pengingat hidrasi, yang membantu perempuan menjaga kualitas tidur mereka dengan lebih baik.
Dengan fitur-fitur inovatif ini, Garmin menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan perempuan di berbagai tahap kehidupan. Melalui acara “Her Health, Her Way”, Garmin berharap dapat menginspirasi perempuan Indonesia untuk lebih peduli terhadap kesehatan mereka dan menjalani kehidupan yang lebih seimbang serta berkualitas.

Hai, salam kenal 🤗, panggil saya Adis. ‘Terlahir’ jadi ibu, menjadi sadar kalau menjadi orang tua merupakan tugas seumur hidup. Meski banyak tantangan, semua tentu bisa dijalani jika ada dukungan dari lingkungan sekitar. #MamaSquads