MamPap pernah dengar ada istilah “Ibu bahagia, keluarga pun sejahtera”? Yup, kebahagiaan seorang ibu memang menjadi fondasi keluarga yang sehat dan harmonis. Hal ini juga diakui oleh selebriti mama, Nikita Willy. Simak tips menjadi ibu bahagia ala Nikita Willy sebagai amunisi untuk menghadapi tantangan dalam menjalankan peran ibu.
Akui Peran Ibu Itu Sulit, Nikita Willy Sebut Ibu Harus Bahagia
Ditemui dalam acara Family Happy Day 2025, Nikita Willy yang diperkenalkan sebagai Brand Ambassador Lemonilo Brownies Crispy membagikan pengalamannya dalam menjalani peran sebagai seorang ibu. Menurutnya, menjadi seorang ibu merupakan sebuah anugerah meski penuh tantangan.
“Menjadi ibu itu tidak mudah, ada rasa lelah, ada tantangan, terutama dalam berbagai situasi tidak terduga saat ini, dan itu wajar. Kita semua manusia. Saya juga pernah merasa overwhelmed sama seperti ibu-ibu yang lain, tapi saya belajar bahwa menjaga kesehatan mental dan punya me time itu penting,” tutur ibu dua orang anak yang dikenal dengan kesabarannya dalam mengurus buah hati.
Bagi Nikita, kebahagiaan seorang ibu adalah nomor 1, sebagai amunisi untuk menjalankan peran tersebut dengan baik. “Kalau ibu happy, anak-anak jadi dua tiga kali lebih happy. Suami juga jadi happy. Jadi, kalau ibunya happy, satu rumah pasti jadi happy. Makanya aku sangat relate dengan kata-kata ‘happy mom, happy family’,” ungkap Nikita.
Tips Ibu Bahagia ala Nikita Willy
Nikita Willy juga percaya, peran suami sangat penting untuk mendukung kebahagiaan seorang ibu. “Kita membutuhkan suami kita sebagai support system nomor satu di hidup kita, supaya kita bisa mendapatkan ruang untuk me time, ruang untuk re-charge, dan bisa kembali menjadi ibu yang happy dan tenang. Karena ketika seorang ibu tenang, kita bisa menghadapi semua masalah (tantangan dalam pengasuhan) itu dengan tenang juga,” tambah Nikita.
Pernyataan Nikita tersebut juga ditanggapi oleh sang suami, Indra Priawan. Sebagai suami, Indra mengaku sudah berkomitmen akan terlibat dalam pengasuhan anak-anak mereka, bahkan sebelum mereka menikah. “Kita pas mau punya anak sebenarnya (sudah) komitmen berdua. Menjaga anak itu bukan hanya tugas ibu saja, tapi ada juga tugas seorang bapak. Aku pun juga mau banget untuk mengurus anak-anak. Dan itu membuat aku jadi lebih dekat dengan kedua anakku,” ungkap Indra ditemui dalam acara yang sama.
Selain peran suami, menyediakan waktu untuk diri sendiri juga penting bagi Nikita. Untuk me time, ia mengaku tidak harus mewah dan mahal. “Biasanya kalau aku sudah mulai merasa lelah atau lagi marah, cukup menyediakan waktu singkat untuk diri sendiri saja. Misalnya olahraga, atau dengan menikmati camilan enak kesukaan kita yang bikin happy, itu sudah cukup. Jadi, yang penting ada me time-nya, ada space untuk diri sendiri. Jangan berpikir kalau me time itu egois. Itu justru penting banget,” tuturnya.
Kesehatan Mental Ibu Pengaruhi Suasana Keluarga
Dalam sesi yang sama, Psikolog Keluarga, Samanta Elsener juga mengatakan bahwa kesehatan mental ibu sangat memengaruhi suasana keluarga. Ibu yang merasa bahagia dan didukung keluarga mampu memberi energi positif kepada anak serta pasangan. “Penelitian menunjukkan bahwa mood ibu dapat menular kepada anak, sehingga kebahagiaan ibu berdampak langsung pada perkembangan emosional anak,” kata Samanta.
Dia menambahkan, me time bukan egois, tetapi bentuk self-care agar ibu bisa mengisi energi kembali. Aktivitas sederhana bisa membantu ibu menurunkan stres. “Ibu yang rutin mengambil waktu untuk dirinya sendiri lebih resilient menghadapi tantangan sehari-hari,” ujar Samanta.
Menurut Samanta, kebahagiaan ibu tidak bisa berdiri sendiri. Dukungan kecil dari suami bisa menjadi hadiah besar bagi ibu. “Ayah yang suportif, mau berbagi peran, adalah faktor penting dalam menjaga kesehatan mental ibu. Keluarga yang saling mendukung akan lebih tangguh menghadapi tantangan,” ujarnya saat ditemui di acara yang mengusung tema “Happy Mom, Happy Family”. Acara ini menekankan bahwa kebahagiaan ibu adalah fondasi keluarga yang sehat dan harmonis.
“Tanggal 23 September ini adalah simbol kecil tapi penuh makna untuk mengingatkan keluarga Indonesia agar selalu memberi ruang kebahagiaan bagi ibu. Kami ingin Family Happy Day menjadi pengingat bahwa kebahagiaan seorang ibu perlu dirayakan. Mulai tahun ini, setiap tanggal 23 September akan diperingati sebagai Family Happy Day setidaknya untuk di Indonesia,” ungkap Co-CEO Lemonilo, Shinta Nurfauzia.
Ibu yang bahagia membuat suasana keluarga lebih hangat. Ketika ibu bahagia dan ayah suportif, seluruh keluarga ikut merasakan energi positifnya.

Content Writer Parentsquads