Cek! Ini 9 Tanda Orang Tua dengan Gangguan Kepribadian Narsistik

Hidup di tengah orang dengan narcissistic personality disorder tentu saja menyulitkan. Terlebih lagi jika tinggal dengan orang tua dengan gangguan kepribadian narsistik.

Nyatanya, tidak sedikit orang tua yang memiliki gangguan kepribadian narsistik. Pertanyaannya, apakah selama ini kita pernah berkaca dan memastikan jika kita tidak memiliki memiliki gangguan tersebut? Sebab,  individu dengan gangguan narsistik tidak selalu menyadari atau menerima bahwa mereka narcissistic personality disorder. 

Gangguan kepribadian narsistik ditandai oleh pola perilaku yang mencakup kebutuhan akan pujian yang berlebihan, kurangnya empati terhadap perasaan orang lain, keinginan untuk mendapatkan perlakuan istimewa, dan keyakinan bahwa mereka lebih unggul daripada orang lain.

Orang Tua dengan Gangguan Kepribadian Narsistik 

Bacaan Lainnya

Karakteristik ini seringkali membuat sulit bagi individu dengan gangguan narsistik untuk mengakui atau menerima bahwa ada masalah dengan cara mereka berinteraksi dengan dunia atau orang lain. Mereka cenderung memiliki pertahanan diri yang tinggi dan mungkin menyalahkan orang lain atau keadaan di sekitarnya ketika terjadi konflik atau masalah interpersonal.

Orang Tua dengan Gangguan Kepribadian Narsistik 

Bagaimana dengan orang tua dengan gangguan kepribadian narsistik? Dijelaskan dr. Santi Yuliani, M.Sc., Sp.KJ. lewat IG Live di Instagram pribadinya,  orang tua dengan gangguan kepribadian narsistik adalah orang tua yang memiliki gangguan kepribadian narsistik atau narcissistic personality disorder (NPD.  Ini bisa  ditandai dengan sikapnya yang selalu mementingkan dirinya sendiri atau egois. 

Mereka akan mementingkan diri sendiri dengan citra diri yang berlebihan dan menganggap dirinya lebih baik dibandingkan orang lain. orang tua dengan gangguan kepribadian narsistik juga sering kali mengabaikan kebutuhan dan kekhawatiran orang lain, termasuk kebutuhan dan kepentingan anak-anak mereka sendiri. Mereka yakin bahwa kebutuhan dan perasaan merekalah yang paling penting. Dalam kasus yang parah, mereka menderita Narcissistic Personality Disorder (NPD).

Lebih lanjut dokter yang sering memberikan edukasi lewat Instagram Live ini menjelaskan kalau Narcissistic Personality Disorder (NPD) merupakan gangguan kepribadian saat seseorang yg memiliki pikiran dan perasaan yang berpusat pada kepentingan dirinya sendiri. 

“Jadi, individu ini sangat butuh diperhatikan dan dikagumi, bahkan orang NPD juga kurang empati pada orang lain. Nah, orang tua dengan gangguan kepribadian narsistik akan memaksa dan melihat anaknya seperti perpanjangan dari diri mereka sendiri. Pola asuh orang tua dengan gangguan kepribadian narsistik atau NPD cenderung memiliki kendali penuh atas anaknya dan tidak peduli seberapa besar dampak negatif yang mungkin ditimbulkan pada anaknya,” jelasnya.

Tanda Orang Tua dengan Gangguan Kepribadian Narsistik 

Lebih lanjut, psikiater yang praktik di Soerojo Hospital ini menjelaskan, ada beberapa ciri yang bisa dilihat dari  orang tua dengan gangguan kepribadian narsistik 

1. Haus Pujian

Dikatakan dr. Santi, orang tua dengan gangguan kepribadian narsistik ini akan sibuk membuat pencitraan terhadap orang lain, maka wajar saja bila mereka juga mengharapkan adanya penghargaan atau pujian dari orang lain untuk dirinya. 

Contohnya bisa dilihat dari tindakan orang tua yang memiliki gangguan kepribadian narsistik cenderung merendahkan anaknya ketika tidak mendapatkan nilai A atau 100 saat ujian. Bukan karena khawatir dengan dengan masa depannya anaknya tidak sukses, tetapi justru karena mereka takut tidak mendapatkan pujian dari sekitarnya. Jadi, mereka ini menjadikan anak terbaik untuk mendapatkan penilaian baik untuk dirinya sendiri. 

2. Egois, Tanda Orang Tua dengan Gangguan Kepribadian Narsistik 

Jadi orang tua yang narsis juga ditandai dengan sikapnya yang egois.  Dia akan tega untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Bahkan sampai mengendalikan orang lain atau anaknya sendiri tanpa merasa bersalah atau menyesal. 

Sebagai contoh,  orang tua dengan gangguan kepribadian narsistik ini juga sering menyela orang atau anaknya ketika sedang berbicara atau sedang diskusi. Hal ini dikarenakan dirinya selalu berusaha untuk memastikan semua orang untuk mendengarkannya dan menuruti apa yang diinginkan.

“Misalnya nih, sedang ada rapat atau diskusi. Ya dia bisa ngomong terus, akan terus mendominasi.  Pendapat dari orang lain, seperti pasangan atau anaknya, akan dipatahkan terus. Dia maunya didengarkan saja, mengendalikan semua. Prinsipnya harus dia, dia dan dia,” tukas dr. Santi.

3. Disregulasi Harga Diri

Mereka adalah orang tua yang belum dewasa secara emosional. Ancaman terhadap citra diri positif menyebabkan emosi mereka tidak teratur dan bereaksi sangat marah terhadap kritik.​ Mereka bisa meledak dalam kemarahan, rasa malu, rasa bersalah, dan menuduh semua orang kapan pun mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.

4. Mengutamakan Hak Dirinya Sendiri 

Biasanya orang tua narsis terlalu sibuk dengan kebutuhan emosional mereka sendiri, percaya bahwa mereka harus selalu didahulukan, dan mengharapkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka secara instan tanpa ragu.​

Di matanya, semua orang hanya ada untuk memenuhi kebutuhan mereka dan berada di bawah kendalinya. Mereka mengharapkan perlakuan istimewa dan percaya bahwa kebutuhan mereka harus diutamakan dibandingkan kebutuhan anak-anak mereka.

5. Manipulatif

Orang Tua dengan Gangguan Kepribadian Narsistik 

Selanjutnya,  orang tua dengan gangguan kepribadian narsistik juga akan memaksa anak untuk memenuhi atau melebihi ekspektasi mereka sehingga mereka tidak akan ragu untuk memanipulasi emosi dan pikiran anak. 

Selain itu, mereka juga merupakan orang tua yang mengontrol dan menganggap diri mereka berhak memanipulasi anak-anak mereka atau mengambil keuntungan secara tidak adil untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Untuk mengendalikan anak-anak, mereka sering menggunakan rasa malu, rasa bersalah, dan membentak.

Dalam hal ini, dr. Santi memberikan gambaran tindakan yang bisa dilakukan, “Mama akan sedih kalau kamu mau nggak ikutin mama. Mama nanti gimana kalau nggak kamu yang bantu mama? Karena ini orang tua, anak akhirnya mengikuti padahal sebenarnya nggak mau. Tapi nggak tega. Tapi, ketika situasi tidak sesuai yang diharapkan, orang tua NPD juga akan menyalahkan, sehingga anak merasa malu dan merasa bersalah.”

Orang tua NPD menganggap kasih sayang ke anak seperti timbal balik, transaksional

6. Tanda Orang Tua dengan Gangguan Kepribadian Narsistik: Posesif

Orang tua dengan gangguan NPD juga ingin anaknya selalu di bawah pengaruh atau bayang-bayang dirinya sehingga ia akan menggunakan teknik isolasi.

“Mereka itu ingin selalu dianggap hebat dan anak menjadi tergantung. Bahkan bisa membuat anggapan bahwa orang lain di luar dirinya itu berbahaya. Tujuannya agar anak tidak punya kehidupan di luar rumah, hanya memiliki dia untuk menjadi pusat informasi, sehingga anak tidak punya tempat lain saat anak merasakan kesulitan. Mereka ini tidak suka ketika anak sudah bisa hidup mulai mandiri, meragukan kemampuan anaknya.”

Ibaratnya, orang tua dengan gangguan kepribadian narsistik ini justru menjadikan anaknya itu seperti katak dalam tempurung

7. Kurang Empati

Orang tua NPD cenderung tidak memahami perasaan anaknya, karena tidak punya empati. Empati sangat rendah terhadap anak. Kemudian akan  membandingan dengan kesulitan yang dia pernah alami. “Jadi mereka itu sering kali jadi kaum mendang mending. Kamu masa begini aja nggak bisa, dulu mama tuh lebih sulit, mending kamu. Padahal kan semua sudah berubah, zaman berubah, kondisi berubah.”

8. Selalu Mencari Perhatian

Untuk menjadi pusat perhatian, mereka selalu berkoar-koar bahkan sampai membual tentang pencapaian mereka.​ Mereka sangat mendambakan tanda-tanda superioritas dan pujian sehingga sanjungan yang tidak tulus pun tidak diakui.

Ketika ayah atau ibu yang narsis menunjukkan perilaku mencari perhatian, mereka menggambarkan dirinya sebagai orang tua yang penuh kasih sayang, perhatian, dan telah banyak berkorban demi anak-anaknya.

9. Kecemburuan yang Intens

Mereka sering kali iri pada orang lain dan percaya bahwa semua orang iri pada mereka. Untuk membuktikan superioritas mereka dibandingkan orang lain, mereka cenderung mengelilingi diri dengan orang-orang yang kurang berprestasi dan akan sependapat dengan mereka.​

Apa Bahayanya?

Orang Tua dengan Gangguan Kepribadian Narsistik 

Anak-anak yang tumbuh besar dengan orang tua dengan gangguan kepribadian narsistik tentu akan merasakan beberapa dampak negatif yang bisa dirasakan ketika anak bertubuh besar.

Ini tentu saja disebabkan karena pengaruh tindakan atau pola asuh dari orang tua yang narsis akan memiliki peran yang besar dalam tumbuh kembang anak. Baik dilihat dari perkembangan sosial anak, psikologis, termasuk emosioal anak.

  • Anak Sering menyalahkan diri sendiri
  • Kesulitan membangun hubungan dengan orang lain
  • Memiliki kepercayaan diri rendah 
  • Kurang memerhatikan diri sendiri
  • ‘Ketularan NPD’
  • Mengalami gangguan mental berat

Apa yang bisa dilakukan?

Dalam hal ini dokter Santi mengingatkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan anak yang memiliki orang tua dengan ganguan NPD.

  • Hindari, karena anak dengan orang tua narsistik tidak akan pernah menang.
  • Jangan implusif, berikan jeda untuk diri sendiri.
  • Usahakan tidak hanya berduaan saja saat berkomukasi dengan orang tua.
  • Dokumentasi, buat pembuktian.
  • Perluas referensi.
  • Detoks kalimat racun yang selama ini sudah didengar.

 

Setelah mengetahui tanda-tanda orang tua dengan gangguan kepribadian narsistik, coba amati, apakah MamPap memiliki beberapa tanda di atas? Jika ada, sebaiknya segera atasi dengan berkonsultasi pada psikolog atau psikiater agar tidak merugikan masa depan si kecil.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− four = five